|Two

20 0 0
                                    








...

"Hei, lihat! Bukankah itu Lee Yeshu?"

"Mana? Mana?"

"Coba minggir!"

Satu suara seolah menginteruksi seluruh penghuni sekolah untuk berdatangan. Seperti ayam yang berkerumun saat diberikan makan. Seluruh mata tertuju pada satu gadis yang tergeletak tak berdaya dekat semak-semak di samping dinding kelas.

"Apa yang terjadi?"

"Tidak tahu."

"Sepertinya terror lagi."

"Menakutkan."

"Menyedihkan sekali hidupnya."

"Tapi tak apa, saingan ku untuk mendapatkan Jae Sunbae jadi berkurang haha."

"Jahat sekali dirimu, haha."

Bisik-bisik siswa yang terbawa angin membuat laki-laki yang sedang memantaunya dari kejauhan itu tersenyum. Seperti anak usia 4 tahun yang menanti mainan baru saat mainan sebelumnya rusak.

...

Sekolah hari ini tidak seperti hari sebelumnya. Seluruh murid dihimbau untuk tidak keluar dari kelas dan tetap berada pada posisi duduknya masing-masing.

Sedangkan para guru dan staff sekolah sedang mengadakan rapat dadakan untuk kasus kali ini. Kasus yang sebenarnya sudah meneror sekolah mereka sejak beberapa tahun belakangan.

Sampai saat ini pihak polisi yang membantu mencari pelaku terror di sekolah yang keji itu belum membuahkan hasil.

"Yak! Jeon Geonho! Kembali ke kursi mu atau ku laporkan kepada Yoona Seonsaengnim!" Ancam salah satu siswi yang melihat Geonho berjalan ke arah pintu.

"Kenapa kau begitu repot? Kau tidak lihat ketua kelas kita bahkan tidak menegur dan malah bersantai di ujung kelas sana." Ujar Geonho sambil menunjuk 'Ketua Kelas' dengan memajukan bibirnya.

"Silahkan saja." Sahut Jaehyun selaku ketua kelas dengan santai.

"Kau dengar sendiri kan?"

"Cih."

Bae Junhui, gadis yang menegur Geonho tadi hanya meringkukan wajahnya. Menatap Jaehyun dengan kesal karena terlalu santai dan tidak peduli pada bawahannya 'temannya.'

Junhui berjalan mendekati meja paling ujung kelas sambil menghentakan kakinya. Membuat seluruh seisi kelas menaruh perhatian padanya.

Brakk..

Jaehyun yang sedang asik mendengarkan musik dengan headphone sambil memejamkan matanya itu tiba-tiba saja terbangun dan menatap Junhui dengan datar. Walaupun datar, tatapan mata milik Jaehyun sangatlah dalam.

Junhui yang ditatap seperti itu sedikit kagok dan lupa dengan alasan mengapa dia menghampiri ketua kelas termalas di sekolah ini.

"Kenapa hm?" Tanya Jaehyun sambil bersender pada meja dan terus menatap mata Junhui lekat. Tersenyum tipis hingga membentuk cuilan kecil di pipinya.

"Ish!" Junhui berlalu begitu saja saat wajahnya mulai memerah tak kuat menahan betapa tampannya makhluk yang menjabat sebagai ketua kelas itu. Murid yang lainnya hanya bersorak dan tertawa melihat kejadian yang menurut mereka  seperti acara komedi di televisi.

Junhui sendiri merupakan perangkat keras yang menjabat sebagai Wakil Ketua Kelas. Tak heran jika dirinya sering mendapat ejekan dari teman-temannya karena terlalu tegas dan ketat. Tidak seperti Jaehyun yang sangat santai, tapi mereka tidak tahu apa yang dilakukan Jaehyun dengan selembar kertasnya dan Yoona Seonsaengnim.

Kriett..

"Jung Jaehyun?"

"Iya, saya."

"Ikuti saya."

Jaehyun mengangguk sebelum akhirnya berjalan keluar dari kelas. "Junhui, gantikan aku ya." Ucapnya sambil tersenyum. Junhui yang melihat itu hanya berdecak pura-pura tidak peduli. Walaupun jantungnya berkata lain.

"Hei, aku sedikit curiga dengan Jaehyun." Seru Jang Jaebin yang membuat semuanya langsung antusias dan menatap ke arahnya.

"Kenapa memangnya?"

"Perasaan tidak ada yang salah dengan calon jodoh ku itu."

"Yeu!" Sorak satu kelas.

"Sst!" Jaebin kembali menginterupsi. "Ini teori ku, bukan kah semua korban adalah mantan Jaehyun?" Lanjut Jaebin. Semua temannya bertatapan satu sama lain, seperti tidak percaya tapi fakta itu benar adanya.

"Ngaco haha!" Sahut Rosè yang mengaku-ngaku menjadi jodohnya Jung Jaehyun tadi.

"Tapi bukan kah itu benar? Aku juga setuju dengan Jaebin." Sahut temannya yang lain diikuti dengan anggukan setuju seluruh penghuni kelas selain Rosè. Gadis itu tidak percaya jika seorang Jung Jaehyun yang sangat disegani para guru bersikap demikian.

"Bagaimana dengan Jung Chaeyeon? Dia mantannya juga kan?" Seperti adu argumen, Rosè tak mau kalah dan kembali menyerang dengan fakta yang ada. Penghuni kelas kembali dibuat kebingungan.

"Ahh, ini membingungkan!!" Kesal murid yang lainnya sambil menaruh kepala di atas meja. Berusaha untuk tidak ikut peduli dengan percakapan teman-temannya.

"Yak! Lee Taeyeong, bagaimana menurut mu? Kau kan teman dekatnya." Tanya Rosè berusaha menguatkan argumen miliknya dengan menunjuk Taeyeong untuk buka suara dan satu pendapat dengannya.

"Jaehyun tidak seperti itu." Jawabnya singkat.

Kriett..

Pintu kelas kembali tergeser dan menampakan Jung Jaehyun yang sedari tadi menjadi tokoh perbincangan seisi kelas. Matanya menatap aneh ke arah semua temannya yang menatap dirinya juga dengan aneh. Ya, mereka semua aneh hehe.

"Ada apa?" Tanyanya sambil memasuki kelas dan berdiri tepat di depan kelas.

"Tidak ada apa-apa." Jawab Junhui berusaha menutupi dan mengamankan keadaan.

"Oh."

"Apa yang Minho Seonsaengnim bicarakan pada mu?" Tanya Jaebin kembali membuka suaranya.

Jaehyun menaikkan alisnya satu seolah tahu apa yang dia maksud. "Oh, aku akan pergi ke suatu tempat besok." Jelasnya singkat dan berlalu untuk mengambil tas miliknya.

"Junhui, jaga kesehatan juga ya. Jangan terlalu tegas pada mereka, oke?" Ujar Jaehyun yang sudah siap dengan tasnya. Tangannya mengelus surai milik Junhui lembut, membuat tatapan dan jiwa iri para siswi lainnya membrontak keluar.

Jaehyun pun kembali melanjutkan langkahnya dan keluar dari kelas sambil menebar senyum pada semua temannya. Tak lupa Ia juga menutup pintu kelas kembali.

"Aku tau dia pergi kemana." Ucap Jaebin dengan senyuman penuh arti.

"Kemana?"

"Kantor Polisi."


















_

To Be Continued.
Don't forget to give a Vote and Coment!
_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEROR ; JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang