karma x Reader

1K 93 65
                                    

Karma x Coward! Reader
Anime: ansatsu kyoushitsu
Req: nakahara_yaomi

Hati telah gelap, tidak dia sangka kalau kerja kelompoknya akan memakan waktu sebanyak ini. Langkah kaki terdengar di sepanjang koridor.

Gadis dengan umur 13 tahun yang saat ini menginjak kelas 1 SMP sedang melangkah menunu gerbang sekolah. Matanya tak berhenti melirik arlojinya dan melihat kebelakang. Baiklah, dirinya mengaku jika dirinya sangat penakut jika sendirian begini.

Jam sudah menunjuk kan pukul 7 malam, namun dia belum keluar dari sekolahnya. Teman sekelompoknya sudah pergi sedaritadi, dia meninggalkan gadis ini sendirian.

Nama gadis ini akabane [name], sangat berbeda jauh dengan sifat kakaknya yang begitu. Tas sekolahnya ia peluk erat, dengan langkah cepat gadis itu menuruni tangga.

Cerobohnya, tanpa sengaja dia tersandung karena tidak melihat ke depan.

"KYAAA--"

"whops!" Tangan besar menangkapnya dengan memegang kedua bahunya agar tidak terjatuh. Jantung [name] berdegup kencang karena terkejut.

"O-onii... Chan..."

"Seharusnya lain kali kau hati-hati" karma mengelus rambut [name] dengan lembut yang dibalas anggukan oleh sang lawan bicaranya.

"K-kenapa menghampiriku...?" Tanya [name] hati-hati.

"Aku tidak datang menghampirimu kok~"

"Hee!!?" [Name] benar-benar malu karena salah mengira. Padahal yang dikatakan [name] benar apa adanya, karma hanya memcoba menyangkalnya.

"L-lalu untuk apa kesini?" Tanya [name] lagi. Karma membalikan tubuhnya memunggungi [name], dan seperti biasa dia memasukan tangannya di saku celana.

"Hanya feeling Seorang kakak kalau kau butuh bantuanku~"

"Aku tidak butuh bantuanmu!" [Name] mempercepat langkahnya, karma terkekeh. Adiknya sedang mengambek.

"Ngambek nih~?" Bahkan hingga dirumah [name] masih saja mengabaikan karma.

Karma memerhatikan adiknya yang sedang belajar. Benar-benar cantik, menurut nya begitu. Dibilang mirip tidaknya kalian tidak mirip. Karma mirip ibunya sedang [name] ayahnya.

"Kalau sudah kelelahan bilang padaku" [name] tidak menjawab. Dia hanya terdiam lalu melanjutkan aktifitasnya lagi.

"Nulis ap--"

"Jangan liat!" [Name] langsung menutup buku diary nya. Padahal karma sangat penasaran karena akhir-akhir ini [name] jadi pendiam.

'padahal dulu dia cerewet...'

Karma memberikan [name] susu srrawberry miliknya, dia menaruh di meja belajar.

"Biar tambah tinggi gak pendek mulu~"

"Kamu nya aja yang ketinggalan nii-chan!!" Karma hanya terkekeh. [Name] yang memiliki tinggi 158cm tentu saja merasa pendek sekali saat bersama kakaknya yang memiliki tinggi 175cm.

"Hee~ tidak kok~" [name] hanya mendecih lalu melanjutkan aktifitasnya lagi. Karma bosan melihatnya.

Hingga akhirnya mati lampu. Karma biasa saja tapi [Name] justru memekik kecil sambil memeluk karma erat. Salahkan dirinya yang siscon, dia jadi begini. Kalau tidak mungkin dia sudah berkeliaran kemana-mana malam ini.

"G-g-ge-gelap..." Karma tahu betul kalau [name] sangat tahu gelap. Karma menggondong yaomi ala anak kecil sementara [Name] melingkarkan tangannya di leher karma, siapa tahu mungkin saja nanti ia terjatuh. Kepalanya ia taruh di bahu karma.

"Nii-chan..."

"Nii-chan disini... Jangan menangis akan aku carikan lilin atau mungkin senter" [name] hanya mengangguk kecil. Seandainya saja lampu menyala, dia pasti dapat melihat wajah [name] yang mengemaskan.

Karma melangkahkan jalannya dan mulai mencari senter. Sebenarnya bisa saja dia menggunakan senter handphone nya, namun jarang-jarang karma dipeluk dan menggendong [name]. Jadi dia mengambil kesempatan ini untuk kesenangannya.

"U-ummm... Onii-chan"

"Ya?" Jawab karma. [Name] yang berada di gendongan karma lama-lama merasa tidak enak.

"K-kau bisa menuruniku kok... Dan um..."

"Aku menggendongmu dengan senang hati, lagipula kalau kau turun aku akan kerepotan jika terjadi sesuatu padamu" jawab karma panjang. [Name] hanya tersenyum kecil lalu menaruh kepalanya di bahu karma lagi.

"Lagipula kau seenteng kertas" [name] menyesal telah berdecak hebat dalam hatinya. Sungguh, ingin rasanya dia melakukan tindakan kekerasan pada kakaknya namun dia tidak punya keberanian untuk itu.

"Aku tidak enteng!"

"Iya iya~"  [name] menggembungkan pipinya. Dia lebih memilih memejamkan mata dan membiarkan karma mencari.

"[Name]! Apa itu!?"

"A-apa!?" Wajah [name] langsung terlihat panik. Karma samar-samar dapat melihatnya.

"Ada boneka beruangmu~" [name] merutuki kakak nya dalam hati. Dia mampu membuat jantung [name] berdegup kencang hingga rasanya Ingin keluar.

"Masih belum ketemu senter nya?" Tanya [Name].

"Belum" jawab karma. [Name] masih tak habis pikir dengan karma yang sedari tadi menggendongnya, apa dia tidak keberatan? Keberatan dalam artian berat badan maksudnya.

[Name] memamg bisa dibilang kurus, bahkan berat badannya sedikit untuk anak seumurannya. Jadi pantas saja kalau karma menganggap [name] enteng.

"Kalau lampu nya nyala beritahu aku... Aku.... Zzzzzzz" [name] tertidur di bahu karma. Karma hanya tersenyum kecil lalu menyalakan lampu. Rencananya berhasil untuk menakuti [name].

Karma tadi sengaja mematikan seluruh listrik di rumahnya, tentu saja untuk mengisengi [name].

Karma menaruh [name] dikasur dengan hati-hati. Karma mengusap kening [name] pelan lalu menempelkan bibirnya pada kening [name].

"Oyasumi [name]-chan... Bagaimana pun juga kau Perempuan pertama yang mampu menerangi hari-hari ku..."

_________________

Word: 754

Dikit kan? Op kors dong

Ini juga one-shoot selain book laknat sebelah

Kalau ada kekurangan saya minta maaf dan bagi yang minat beritahu saya saja

Sekian

onii-chan! various chara! x imouto! reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang