19:00
Selama 15 menit jimin menunggu disini. Membosankan. Itulah pikirnya. Mungkin, jika bukan karena dia akan bermain sebentar lagi, tak akan mau ia menunggu selama ini. Beberapa detik setelahnya. Terdengar tapak sepatu converse menggema di taman sepi itu.
Yeri sedikit merinding ketika kakinya menapak aspal ditaman tersebut. Hawanya pun begitu dingin. Mencekam. Pikir yeri. Namun, ketika matanya melihat tubuh belakang seseorang yang sedang duduk ditengah taman. Ia mempercepat langkahnya. Itu pasti jimin. Pikirnya lagi.
"Oi! Jimin!" sontak jimin menoleh cepat dengan smirk-nya. Berdiri dari duduknya, lalu meminta yeri untuk menutup matanya dengan kain.
"Oh? Sudah datang ya" nadanya sedikit meremehkan. Yeri yang mendengarnya sedikit mengernyit bingung dan dongkol.
"Baiklah, aku punya kejutan untukmu. Jadi, ayo tutup matamu" lanjut jimin.
"Kejutan? Untukku? Apa-apaan ini? Jangan bercanda jimin! Cepatlah, apa yang kau mau!"
"Oh, ayolah! Tutup matamu sebentar. Kau pasti senang dengan hadiah ku!"
"Jimin! Astaga! Kau hanya bilang ingin bicara kan! Kenapa harus-"
"Ayolah yeri, hanya sebentar. Cepat balik badan!"
"Ck! Menyusahkan! Cepatlah!"
Maka dengan ditutupnya mata yeri, jimin mulai menyeringai dan menuntun yeri kerumah kosong diseberang taman. Dia sudah menyiapkan semua alatnya di tas kecil yang ia bawa. Tentu itu adalah barang favoritnya saat bermain.
Seperti, pisau dan cutter berkarat, pisau tajam, tali, isolasi, juga minyak dan pemantik api, dan juga air. Setelah sampai dirumah kosong tersebut. Jimin segera mengikat tubuh yeri dibangku yang sudah ia sediakan.
"J-jimin! A-aapa yang kau lakukan hah! K-kenapa a-aku diikat! Lepaskan! L-lepaskan aku!"
"Ssst.. hei cantik. Tak perlu berteriak. Tak akan ada yang mendengarnya, sayang. Mau bermain sebentar? Ayolah! Ini akan sangat seru!"
"B-bermain! B-bermain apa m-maksudmu, hah! Bangsat! Lepaskan aku! Bajingaan!"
Jimin terkekah sinis mendengarnya. Lucu sekali wanita ini. Pikirnya. Maka, ia berjalan mengelilingi yeri, dengan langkah yang sengaja dilambatkan. Jimin membelai rambut wanita itu, halus, sangat halus sekali belaiannya. Tapi, ketika sampai diujung rambut wanita itu yang digerai. Ia, menarik kasar rambut yeri sangat kuat. Membuat banyak helai rambut yang tercabut kasar berserakan ditangan dan lantai kotor tersebut.
Lalu, ia melangkan kecil kedepan tubuh yeri. Menundukkan wajahnya agar sejajar dengan wajah yeri. Membuka penutup mata yang digunakan yeri dengan kasar. Yang tentu menghasilkan pemberontak tak berarti dari yeri. Lalu jimin menampar keras pipi yeri, yang mengakibatkan sudut bibirnya berdarah. Mengapit pipi yeri keras, lalu menengadahkan kasar yang mengakibatkan leher yeri terkilir.
"Seru bermain, sayang?"
"A-aapa yang k-kau laku..kan hah! Lepas..kan a-aku b-brengsek!"
"Oh? Masih bisa melawan eoh? Wanita pemberani." ucap jimin diselingi kekehan.
"Lepas...kan aku, brengsek!"
"Iya iya! Aku akan melepaskan mu. Tapi keneraka, bagaimana? Itu cocok untukmu kan?" sahut jimin dengan menjambak kasar rambut yeri, dengan satu tangan yang masih mengapit keras pipi yeri.
Jangan berurusan dengan jimin. Kau tau, dia benci dengan orang yang sombong akan prestasinya. Dan lebih benci lagi dengan wanita yang sok cantik. Mari ku beritahu, bagaimana serigala kecil ini bermain dengan mangsanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Couple》꾹민
FanfictionGenre : Psychopath, killer, gore. Main cast : Kookmin Rate : 21+ ________________________________ Namanya Chandra Jimin Aji, anak ke dua sekaligus anak terakhir dalam keluarganya. Teman dan keluarganya sering memanggilnya jimin, andra, atau aji. Tap...