"Aku akan menemukan mu!"
Seseorang yang lebih tua tersenyum sambil membuka mata nya yang sebelumnya terpejam. Dan yang lebih muda tersenyum di balik pohon, menunggu untuk di temukan.
"Aku akan menghabiskan jatah pancake mu jika aku berhasil menemukan mu!"
Gadis itu diam-diam berlari ke arah pohon yang lain nya saat sang penjaga permainan mulai mendekat ke arah nya. Dia bahkan berusaha memelankan nafas nya, dengan alasan takut penjaga itu akan bisa mendengar hembusan nafas nya.
Gadis itu mengintip ke samping. Dia tersenyum puas saat mata hitam pekat nya tidak menemukan atensi sang penjaga. Namun di detik berikutnya, Dia hampir berteriak melihat wajah penjaga tepat di depan nya.
"Kau mengagetkan ku!"
Laki-laki itu terlihat puas menertawai nya, "Sejauh apapun kau bersembunyi. Aku akan tetap bisa menemukan mu."
Gadis itu memasang ekspresi bingung, "Kenapa seperti itu?"
"Karena aku menyayangi mu." Tangan laki-laki itu terulur membelai surai hitam di depan nya, "Ketika aku sudah besar dan punya banyak uang. Mari menikah." Laki-laki itu tersenyum lebar hingga rasa-rasa nya itu akan terkoyak.
Gadis yang belum mengerti itu hanya bisa mengerutkan dahi, namun ia kembali tersenyum. "Menikah dengan mu? Kalau begitu, ayo membuat janji!"
"Janji apa?"
"Janji untuk tidak saling melupakan." Gadis itu masih tersenyum lebar sambil mengulurkan jari kelingking nya.
Laki-laki tadi ikut tersenyum, "Aku janji." Lalu ia menautkan kelingking nya dengan milik sang gadis.
Saat itu juga, benang merah terulur mengikat mereka pada satu takdir.
"Wake Up, Boss!"
Robert tersentak ketika suara tinggi itu masuk ke gendang telinga nya. Diri nya menarik nafas panjang ketika di lihat nya sahabat karib dengan santai memakan sereal kepunyaan nya dan duduk di sofa kamar.
"Chris, What Are You Doing Here?" Tanya Robert dengan nada kesal nya.
Pria bermanik biru itu menatap ke depan, lebih tepat nya ke arah Tv. "Membangunkan boss ku yang punya kebiasaan buruk, yaitu telat bangun pagi." Lalu tangan nya kembali bermain dengan sendok dan mangkuk.
Robert meringis kesal, dia bangkit dari kasur nya dan berjalan ke meja kerja nya. "Dan berhenti mencuri sereal ku." Dia berbalik dan berjalan menuju sang teman dan mencampakkan satu dokumen. "Keberangkatakan mu ke Pranciss. Anggap saja ucapan selamatku atas pernikahan mu dengan Jane."
Chris tersenyum simpul, "First. Sereal mu memang yang terbaik. Second, Kau teman terbaik!"
Robert memasang wajah malas, "Ya,ya. Sekarang pergilah, aku mau mandi."
"Untuk apa? Aku tidak akan mengintipmu, lagi pula. Aku tidak suka pria." Chris menaikkan satu kaki nya ke atas meja kecil di depan nya lalu menghidupkan TV.
Robert mendesah malas, "Hei, kau tahu? Pesona ku bahkan bisa membuat seluruh dunia terpesona. Pergi lah sebelum aku memecat mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in love ●RDJ
RomanceKetika orang yang kau cari selama ini berdiri di hadapan mu. Sebagai orang yang tidak mengenal mu.