MENGINJAK ALAM AIR TERJUN DLUNDUNG

14 1 0
                                    

Diwaktu udara malam mulai menusuk badan yang berlemak ini. Ribuan jangkrik mulai bersautan dibawa sinar rembulan bersamaan dengan Notification whatsapp berbunyi nyaring di telingaku. Ternyata kabar dari group aplikasi itu yang bernama "Hijab Hunt" plesetan dari sebuah program televisi. Group itu berisi empat anak yang bersama-sama melakukan ekpedisi foto atau hunting foto, meskipun aku merasa ada satu anak yang sepertinya hanya ingin menikmati suasana atau hanya ingin berlibur.Aku, Reza, Fadil dan Gusti ada keempat anggota group tersebut.

"bro besok jadi nggak hunting?"

"gas" aku menyeletuk dengan semangat

"budal rek" Fadil juga terlihat antusias

Kami sudah lama merencanakan agenda tersebut. Hampir sebulan, sekitar awal masuk bulan Ramadhan tahun ini. Rencana kami sudah matang meski sedikit ada perbedaan pendapat diantara kami. Namun memang seperti kebiasaan para kaum adam yang berfikir praktis tanpa ribet, kami tanpa banyak beradu mulut tanpa banyak alasan kami memutuskan untuk ekpedisi kali ini berangkat jam tujuh pagi. Namun tanpa ada angina dan bau hujan pun tidak tercium. Gusti memberi saran jika ekpedisi kali ini berangkat setelah sholat jumat dan menginap dua hari semalam dengan mendirikan tenda kecil disekitar area lokasi. Jika lapar tinggal memasak dengan menyalakan api unggun.

"Bro sorry kalau misal kita menyewa tenda bagaimana? "

"mantuuul" kata Reza

"manuut" tidak berselang lama fadil menjawab

Setelah Gusti mengusulkan seperti itu aku berfikir sejenak. Yang terlintas dipikiranku hanyalah lokasi itu hutan atau wisata yang dirawat. Aku berfikir berulang kali karena kurangnya pengalamanku di alam. Dan tidak pernah merasakan bermalam di alam lepas. lokasi nya yaitu wisata air terjun Dlundung di daerah trawas jawa timur yang aku pikir bakal masuk ke dalam hutan karena usulan Gusti. Tidak hanya dari segi pengalaman namun dari perlengkapan pun aku tak punya. Getaran telepon genggamku tidak berhenti mungkin mereka mencariku apakah aku jadi bisa ikut mereka atau tidak. Namun bisa jadi kabar dari teman atau group lain. Memang sengaja aku diamkan karena tidak ingin terlihat aktif oleh mereka.

"oke lah nanti masalah uang sewa kita tanggung sama-sama ya"

"mantap bosku"

"josss"

"Siip budalkeun"

Sautan mereka yang sepertinya bersemangat untuk terlaksannya ekpedisi foto agenda ke dua.

Prasangka baikku berkata mungkin ini awal aku mengenal alam karena berkali-kali mendengar cerita orang yang setelah mendaki gunung sangat lah asyik. Kisah senang, sedih, hingga kisah mistis mereka, sangatlah menarik bagiku. Karena seperti sebuah perjalanan yang tak terlupakan dan menjadi kisah yang menarik jika diceritakan kepada anak-anakku nanti. Gusti pernah berkata ada dua kegiatan yang digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang yaitu naik gunung dan touring.

Cakrawalan mulai terang dihari yang banyak orang bilang muslim yang tampan akan banyak keluar dari masjid setelah sholat Sunnah tersebut. Jumat'an itu lah ibadah tersebut, ibadah kaum adam yang wajib dilakukan supaya wajah yang kusam akan menjadi sejuk kembali. Ungkapan yang cukup memotivasi seorang muslim untuk melaksanaknnya.

Pukul dua siang, matahari mulai terik dan menyengat. Kami para laki-laki tanggung tanpa takut kulit menjadi gelap tetap melaksanakan agenda kita hunting di Air Terjun Dlundung. Bagai seorang buronan kami melaju kendaraan roda dua itu sangat kencang. Memang kami sengaja mempercepat roda kami karena kami takut matahari pergi dan bulan serta bintang-bintang datang menghampiri langit. kami khawatir jika nanti tidak cukup cahaya untuk mendirikan tenda dan mempersiapkan hal lainnya.Kami Sempat berhenti sejenak untuk isi angin ban, sholat asar, membeli mie instan, dan pembekalan lainnya. Bayanganku kembali datang dan membawa prasangka buruk yaitu tidakada warung di sekitar lokasi. Akhirnya jadi aku membeli cukup banyak mie instan dan dua air mineral yang ukuran besar.

Menginjak Alam Air Terjung Gunung DlundungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang