1. Sebuah pertemuan

12 2 1
                                    

Happy reading🐀🐁


Pagi ini semua terasa sama, tidak ada yang berbeda. Seperti hari-hari pada biasanya. Bangun tidur, mandi, sholat, sarapan, berangkat ke sekolah. kehidupan yang sangat membosankan bagi Aland. Namun mau bagaimana lagi,  ia harus tetap menjalaninya sebagaimana mestinya.

Tidak ada yang istimewa di kehidupan Aland semenjak ayah dan ibunya berpisah 4 tahun silam. Sebuah kenangan buruk bagi Aland di usia yang sangat muda, Kala ia harus merasakan kerasnya broken home. Ayah dan ibunya berpisah karna alasan sudah tidak saling mencintai lagi. Hah alasana yg terlalu mainstream.

                                •~•

"Eh bangke. Dari mana aja lo?!. Udah di tungguin juga, Eh lo-nya malah jalan deluan." Ucap Yoga tak terima.

"Apaansih! berisik tau nggak!! . Itu mulut apa mercon?!, kagak bisa diem, Nyerocos mulu." seru Aland yang mulai jengah terhadap temannya yang satu ini.

"Idiihh...  Sans ae dong bang.  Kaga usah ngegas juga kali." ujar Yoga.

"Sekali lagi lo ngomong, gue bacok ya lo?!. " ancam Aland yang langsung membut Yoga bergidik ngeri. Namun hanya sepersekian detik, selanjutnya Yoga malah cengar-cengir gaje yang membuat kening Aland berkerut.

"Kenapa?!. " Tanya Aland dengan muka datar yang selalu terpampang nyata di wajah tampan nya.

"Lo kalo lagi marah, ga ada bedanya ama cewe yang lagi pms. Hahahah... "
Yoga tergelak.  Membuat Aland marah sudah menjadi kebiasaannya yang sulit untuk di hilangkan. Saat Aland Ngomel-ngomel, entah mengapa itu menjadi suatu hiburan tersendiri bagi nya.

"Sialan!." umpat Aland.

Alano Dwi Archer.  Ia adalah murid teladan kebanggaan sekolahnya.   Ketegasan dan jiwa kepimpinannya menjadi modal terangkatnya ia menjadi ketua OSIS. Namun sikapnya yang sedikit kasar menjadi salah satu hal yang mengurangi kadar kesempurnaan yang Ada pada dirinya. Yoga Adhiapta adalah satu-satunya sahabat yang ia punya. Jangan salahkan penduduk sekolah yang menjauhinya,  tapi salahkan dirinya yang sangat dingin dan tak tersentuh. Membuat orang-orang Di sekitarnya segan bahkan takut untuk sekedar berinteraksi dengannya. akan tetapi itulah yang membuat para gadis disekola itu semakin tergila-gila terhadap pesona Alan sebagai Bad boys. 

"Lan,  liat deh!." ucap Yoga sambil mengarahkan jari telunjuknya ke satu arah yang di belakangi oleh Aland.

Aland mengikuti arah telunjuk Yoga, matanya menyipit ke arah satu objek yang bergerak. Dari kejauhan,  Nampak seorang wanita yang sedang berjalan melewati koridor-koridor dengan angkuhnya.

"Ck. " Aland berdecak melihat penampilan wanita yang tak pernah ia lihat sebelumnya itu.

Kemeja sekolah yang sepenuhnya berada di luar rok, Dua kancing teratas yang dengan sengaja di biarkan terbuka, Rok sekolah yang kelebihan pendek,  Dan lengan baju yang di gulung keatas. Menambah ketomboiannya. SMAN 19 Surabaya itulah sekolah yang Di pilih Anant. Bukan pilihan sih lebih tepatnya dipilihkan, oke sekali lagi DIPILIHKAN oleh kakak kesayangan. Kakak sekaligus orang tua bagi Anantditha sarbino. Bukan berarti mereka sudah tidak memiliki orang tua kandung lagi, hanya saja orang tua mereka sibuk bekerja. Ayah Anant bekerja sebagai Dosen utama di sebuah Universitas yg terkenal di daerah Yogyakarta, dan ibunya bekerja sebagai salah satu Duta Luar Negeri  yang sekarang menetap di Belanda. Sangat susah untuk mereka bertemu dan mulai saat itulah Anant diasuh oleh kakak laki-laki nya itu.

After Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang