part 1

34 2 2
                                    

"Permisi bu" Kata arin sekertaris ku
"Ada apa rin" Jawabku masih ditempat duduk ku tanpa beranjak, arin mendekati ku dan memberi amplop yang kuyakini itu dari ayah kenapa aku bisa tau dari ayah karna ayah lah yang paling sering mengirimkan sebuah undangan untuk kuhadiri dan tujuan utama ayah adalah mengenalkan ku dengan anak koleganya sudah sering ku tolak tapi ayah masih saja gencar mengirim kan aku jika kutanya "untuk apa semua itu" Jawab nya pasti sama saja "ayah ingin kamu menikah dan mempunyai anak" Sedikit miris mendengar perkataan ayah tapi aku yakin ayah seperti itu untuk membantuku melupakan masalalu ku itu.

Sebelum arin memberikan amplop itu"simpan saja rin pasti itu dari ayah"tanpa babibu arin yang mengerti langsung berkata"iya bu akan saya simpan".

                         °°°°°°°°°°°°°°°

Malam ini aku tiba tiba ingin ke bar tapi ini sudah tengah malam dan aku susah menghubungi teman teman ku untuk mengajak nya Ke bar  sudah beberapa kali aku menghubungi bela tapi tak ada satu pun pangilan ku yang di angkat nya bahkan membaca pesan ku saja tidak
"Ah baiklah seperti nya aku akan sendiri" Gumam ku lalu menyambar kunci mobil
Didalam mobil pun aku masih terngiang kejadian beberapa tahun silam meskipun aku sudah berusaha melupakan nya tapi ingatan itu tidak akan pernah hilang
"Ahhhh" Geram ku saat mobil ku menabrak sebuah pohon besar dan sekarang penglihatan ku menggelap

                    °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Kepalaku sangat pusing apa aku sedang mabuk tapi bukan nya aku belum sempat minum?
Ahgg bukan nya aku menabrak pohon" Pikir ku "bau obat apa aku dirumah sakit" Gumamku tak lama ayah dtang bersama lelaki bertubuh tinggi putih mempunyai rahang yang tegas dan satu lagi dia seperti nya mempunyai badan sixpack?
"Putri kenal kan ini keno calon suami kamu" Kata ayah dengan enteng nya sontak mata ku membulat dengan sempurna jujur aku tidak bisa mencerna apa yang ayah omongkan dan ku liat dari sudut mata ku seperti nya lelaki itu bisa saja aku pun cepat menyadari bahwa laki- laki itu sekarang memperhatikan ku "ay.. Ayah gak lagi becanda kan ha.... ha..." Jawab ku dengan tertawa sumbang"tidak ini memang suami kamu"jawab ayah dengan singkat nya
"Kamu pasti mengenal nya kalian kan pernah....






















Pernah apa hayo???
Jangan lupa mencet bintang:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah Takdir!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang