"Kamu memang tidak nyata, tapi ... aku benar-benar ingin selalu bersamamu Lusi," ucap seorang pria bernama Fajar.
Fajar terus saja menatap sebuah lukisan yang ia buat sendiri beberapa hari yang lalu. Seorang wanita cantik, tengah tersenyum manis dalam lukisan tersebut.
Perlahan tangan kekar itu menyentuh lukisan, "Mimpi itu ... mimpi yang membuatku selalu memikirkanmu, mimpi itu seperti titik terang dalam kesendirianku."
Air mata pria itu menetes perlahan menyusuri rahang tegasnya. Lusi, adalah kekasihnya, cintanya pada Lusi tidak pernah berkurang sedikit pun. Tiga tahun mereka bersama, semua telah mereka lalui.
Sendiri, sepi, itulah yang dirasakan Fajar saat ini. Hanya bayangan, hanya lukisan, hanya harum tubuhnya, hanya itu yang dapat membuat Fajar tidak kesepian. Keyakinannya pada cinta abadi sangatlah kuat.
"Aku rindu kamu sayang. Kapan kita akan bertemu kembali?" Fajar menghela napasnya, "seperti katamu dalam mimpi kita akan bertemu hari ini, aku sudah berjanji padamu dan akan aku tepati sekarang juga."
Fajar memeluk lukisan tersebut, ia berjalan menuju jendela kamarnya. Sinar jingga mewarnai wajah sendu pria kesepian itu.
"Kita akan bertemu," ucapnya.
Perlahan Fajar membuka jendela. Helaan napasnya terdengar lembut dengan senyum manis yang menghiasi wajah tampannya. Dengan keyakinan penuh ia mulai menaiki kusen jendela, matanya menatap ke atas langit sore.
Tatapan itu adalah tatapan terakhirnya, tatapan penantian. Fajar telah menghilangkan nyawanya sendiri dengan melompat dari jendela kamarnya yang berada di lantai tiga.
Cinta, ia melakukannya demi cintanya pada Lusi. Lusi yang telah menjadi ilusi dua bulan yang lalu. Rasa kehilangan yang sangat mendalam dirasakan Fajar, sehingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya demi bisa bertemu dengan Lusi kembali.
----TAMAT----
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Ilusi
Short StoryMengisahkan seorang lelaki yang bernama fajar ditinggal selamanya oleh kekasih nya, dan ketika fajar merindukan kekasih nya, ia hanya bisa melihat lukisan kekasih nya yang ia buat sendiri. Simak cerita pendek nya dalam berdujul "Demi Ilusi"