2.

21 4 0
                                    


------------------------
The girl 2
------------------------

Kanan,

Kiri,

Atas,

"Yak!!" Instruksi bang Jeff.

"Ness, tangan kiri lu kurang energi nya!! tambahin biar klop tuh gerakan!!." Komentar bang Jeff.

"Iya bang Jeff, berarti kirinya tiga kali kan??. Terus kanannya juga tiga kali kan?." Yapss, kita sekarang lagi latihan dance di ruang khusus untuk dancer yang udah disediain sama aunty Cl.

"Ya gitu tapi tangan kiri lu jangan lupa tambah powernya, ok?." Tambahan lagi dari bang Jeff.

"Ok bang yukk mulai dari awal lagu?." Bang Jeff hanya ngangguk sebagai jawaban.

One

Two

Tree

Four

Five

Six

Sevent

Eight

Terdengar suara instruksi dari bang Jeff, dengan lihainya mereka memulainya dari awalnya penuh penjiwaan, fokus. Lagu di ulang berkali-kali hingga membuat badan mereka kini penuh dengan bulir keringat.

"Bang istirahat dulu yukk capek gw," Pinta Agnes yang sedang mengikat rambutnya dengan asal dan sedikit ngos-ngosan. Kini badannya melemah akibat dia belum sama sekali makan membuat dia kurang berenergi, kurang fokus.

"Yaudah duduk di sana yuk?." Kata bang Jeff dengan tangannya yang menunjuk ke arah kursi yang telah di sediakan.

Ruangan ini bisa di bilang cukup luas dan terang untuk memudahkan latihan, banyak fasilitas yang tersedia di salah satu tembok terdapat kaca yang sangat besar menutupi tembok tersebut, speaker, lighting di bagian atas, seperangkat komputer, tempat duduk, AC dan masih banyak lagi.

Di sebelah ruangan ini terdapat ruang yang di khususkan untuk mengcomposer, membuat, merekam sebuah lagu.

Kini mereka bukannya duduk di tempat yang telah di sediakan malah mereka merebahkan tubuhnya ke lantai yang licin itu.

"Umm bang Jeff?" Lirih ignes sambil menundukkan kepalanya tak ingin jika Jeff melihat wajahnya yang kusam.

"Apa dek?,"

"Maaf," lirih ignes.

"Lah maaf buat apa dek??," Ucapnya sambil mendekati ignes yang sedang duduk di bawah sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Hikss hiks hiks," tanpa diinginkannya air matanya keluar. Jeff yang bingung kenapa adek sepupunya ini menangis segera merengkuh nya ke dalam pelukannya, dan mengelus kepala ignes dengan salah satu tangannya. Nyaman itulah yang ignes rasakan langsung membalas pelukannya, cukup lama untuk menenangkan ignes kini yang keluar hanya isakan tangis.

Jeff ingin melepaskan pelukan tersebut ingin melihat adeknya, tapi ignes tak mau melepaskan pelukan hangat ini malahan semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Jeff.

KAMUFLASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang