[ Self Injury ] - O

146 38 86
                                    

"Bagaimana kabarmu Hyora?."

Tanya seorang lelaki bernama Jimin, Park Jimin. Hyora yang sedang menikmati makanan nya pun menghentikan kegiatannya dan menatap Lelaki di hadapannya, Hyora tersenyum. "Aku baik ko, seperti yang kamu lihat." Jawabnya.

Jimin tersenyum tipis melihat Sahabatnya ini masih tetap sama seperti dulu.

Ya, Hyora itu pintar sekali menyembunyikan masalahnya.

Tapi, Jimin tidak bodoh untuk tidak mengetahui itu.

"Bagaimana kabar suami mu?." Tanya Jimin lagi.

Hyora menghela napasnya pelan, wajahnya berubah jadi sendu memikirkan bagaimana keadaan suaminya yang semakin hari bertambah parah. "Aku kasihan pada Jungkook, Sebenarnya apa yang terjadi sama dia di masa lalu sampai mengalami hal seperti ini?." Hyora menatap penuh harap pada Jimin.

Sepertinya, hanya Jimin harapan satu-satunya untuk mendapat Jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang masih berkeliaran bebas di otaknya.

Hell, Jimin dan Jungkook sudah berteman sejak mereka baru lahir. Karna kedua orang tuanya adalah sahabat dekat. Pasti Jimin tau masa lalu Jungkook dengan detail, bukan?

"Aku tidak punya hak untuk itu, tunggu dan kau akan mendapat jawabannya." Jimin mengerti akan tatapan bertanya Hyora, dia sangat penasaran pada masa lalu Jungkook -Suaminya- memang sebenarnya Jimin sudah gatal ingin menjelaskan semuanya sejak lama, tapi dia sadar itu bukan hak nya.

Jimin juga sebenarnya iba pada Hyora, karna sudah genap satu tahun dia menikah dengan Jungkook, sahabatnya. Tapi wanita itu sama sekali tidak tau masa lalu suaminya sendiri.

Dan ada banyak hal yang Jimin takuti terjadi pada Hyora.

Jimin takut kalau Jungkook melukai Hyora.

"Apa kamu mencintai Jungkook?." Tanya Jimin memastikan. Mendengar itu, Hyora dengan cepat mengangguk. "Entah kapan, rasa itu muncul padaku. Padahal awalnya aku takut padanya, apa lagi saat melihat Jungkook melukai dirinya sendiri." Ucap Hyora tulus.

"Aku percayakan Jungkook padamu, tolong jaga dia."

.
.
.
.
.
.
.

Hyora menghela napasnya pelan sebelum membuka pintu kamar miliknya dan juga suaminya, Jungkook.

Baru saja menapak selangkah, Ia sudah di buat terkejut dengan kondisi Jungkook yang lagi, lagi melukai dirinya sendiri. "Jungkook!." Hyora meraih cepat cutter berwarna merah yang di selalu di pakai Jungkook untuk menyayat tangannya sendiri.

"Ku mohon kembalikan." Pinta Jungkook lirih.

Tapi Hyora Menggeleng. "Aku akan mengambil obat." Hyora tidak menggubris suaminya, Ia memilih pergi ke dapur, mengambil kotak P3K lalu kembali lagi ke kamar.

Saat kembali Hyora tertegun melihat suaminya sedang berdiri di depan jendela besar di dalam kamar, tangan nya yang masih mengeluarkan banyak darah ia biarkan saja. Jungkook tidak peduli lagi dengan hidupnya, Jungkook takut, gelisah.

"Jungkook-ah." Panggil Hyora lembut. Hyora membuka kotak obat itu dengan tergesa, lalu mempersiapkan apa saja yang di perlukan untuk mengobati luka di tangan suaminya.

Jungkook patuh, Ia mendudukkan dirinya di samping sang istri.

Hyora meraih tangan berotot penuh darah itu, membersihkan nya dengan kapas yang sudah di beri alkohol. "Jangan terlalu banyak memikirkan sesuatu yang membuatmu tertekan kuk ..." Hyora dengan teliti menaburkan obat yang sudah di buat khusus untuk Jungkook di atas luka sayat nya lalu mem-perban dengan hati-hati.

"Aku menyusahkan mu lagi ..."
"Aku istrimu, Ini sudah menjadi tanggung jawabku."

"Maaf."

Hyora mengangguk.

"Kau pucat ... Istirahat lah." Titah Hyora, membereskan semua peralatan obat.

Jungkook hanya menurut, Ia membaringkan tubuhnya menghadap jendela.

Setelah menaruh kembali kotak obat itu di tempat semula, Hyora membaringkan tubuhnya di samping Jungkook setelah sebelumnya ia mengunci pintu kamar. Ia menghadap Jungkook yang tidur memunggunginya, seutas senyum manis terpatri di wajah cantik Hyora.

Ia memejamkan matanya perlahan.

Masalah kondisi kamar yang berceceran darah Jungkook akan ia bersihkan besok. Tubuhnya lelah sekali seharian ini, tadi banyak sekali pelanggan yang datang di cafe miliknya, membuat ia harus ikut turun tangan.

Dan dia sangat bersyukur saat Jimin datang mengunjungi, jadi setidak nya ada yang menghibur.

Jungkook memutar tidurnya menghadap istrinya, Ia menatap dalam wajah tidur Hyora yang begitu tenang, Hyora itu cantik, sangat. Di tambah terpaan cahaya rembulan, membuat kadar kecantikan istrinya ini benar-benar di atas ambang kenormalan.

Tanganya otomatis terangkat membelai lembut pipi berisi Hyora. "Aku tau pernikahan ini terjalin karna perjanjian antara kedua orang tua kita. Hidupmu rusak karna harus menikah dengan lelaki gangguan jiwa seperti ku ... Aku minta maaf ya? Aku akan berusaha untuk sembuh, untuk mu aku akan melakukan itu, terima kasih sudah mau menerimaku dengan cinta tulus mu, tetaplah disini, di sampingku dan Jangan pernah lelah untuk menjaga ku.

Hanya kamu harapan ku satu-satunya, kamu yang datang ketika yang lain mulai pergi meninggalkan ku, kamu yang menangis ketika yang lain menertawakan kondisi ku dan hanya kamu yang bertahan melawan segala kegilaan ku.

Maafkan aku, aku akan mencoba untuk merubah segalanya. Tunggu dan bersabarlah, aku mencintaimu."

Jungkook mendekatkan wajahnya pada wajah damai Hyora, Mencium kening Seseorang yang sudah berhasil membuatnya kembali berharap, hanya sebuah kecupan sayang yang setiap malam Jungkook berikan pada Hyora.

Jungkook itu pengecut.
Dia tidak pernah melakukan hal manis di depan istri nya sendiri, maksudku jika Hyora dalam keadaan sadar Jungkook itu bersikap dingin dan selalu membuat Hyora khawatir setengah mati.

Tapi ketika malam? Di saat Hyora tertidur dengan lelap, pria bermarga Jeon itu dengan lembut membelai, mengusak, mencium dan tak lupa menyampaikan segala sesuatu yang asal nya tulus dari hatinya.

Jungkook bersyukur mempunyai istri seperti Hyora, wanita yang selama satu tahun menemaninya ini selalu berhasil membuat Jungkook kagum dalam diam. Dan ya, Jungkook sangat beruntung bertemu dan berhasil memiliki wanita cantik ini.

Dan beruntungnya lagi, Hyora itu kebo.
Jadi Jungkook bisa leluasa mengutarakan isi hatinya ketika Hyora tertidur tanpa takut di dengar.

Bodoh.

[ ♡ tbc ♡ ]

Nda Angst ya? Iyaiya mian.
Gk terbiasa bikin yang seperti ini, saya kan team happy end serta komedi Wkwk

Janlup kewajibannya ya^

KAMSAHAMNIDA, BORAHAE!!

Self Injury [ jk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang