" Oh sehun, kenapa kau tidak pernah berubah? Sudah berapa kali eomma katakan jika mengambil keputusan tidak bisakah dibicarakan dengan orang tua dulu?" apa kau sudah tidak menganggap eomma ini orang tuamu huh?" suara teriakan mama oh ditelepon mengawali hari seorang Oh sehun pagi ini. Sehun menghela nafas berat, dia baru bangun ditambah badannya sakit semua dan harus mendapat sapaan yang luar biasa dari mama oh, salahnya sendiri tidak melihat nama kontak yang menelponnya barusan. "aku sibuk eomma dan jangan terlalu memikirkan aku, aku sudah dewasa dan aku tutup, selamat pagi" jawab Oh sehun kemudian mematikan teleponnya dan melemparnya sembarang, tidak peduli dengan mama oh yang akan berteriak, toh ia sudah terbiasa dengan semua itu, bukan ia kurang ajar tapi emang ia sih tapi ia terlalu malas menjelaskan ke eomma nya itu yang akan berakhir sehun tetap salah dan mendapat gelar anak durhaka. Sehun merenggangkan tangannya dan otot-ototnya yang kaku sehabis bangun ,melirik seonggok manusia yang tidur disampingnya Byun Baekhyun , yang masih tertidur pulas dengan posisi yang tidak karuan.
Mereka memang baru tadi malam sampai ditempat ini, sebuah rumah minimalis yang akan ditempati Sehun di kaki gunung dekat dengan pantai pulau Jeju, dia menemukan tempat ini pada saat dia menjadi PKL dulu semasa kuliah Sehun mengambil jurusan pariwisata karena menurutnya ia akan menghabiskan hidupnya dengan jalan-jalan dan menemui orang-orang yang berbeda setiap harinya. Rumah ini dulu adalah milik seorang nenek tua, waktu itu Sehun tinggal dirumah ini, dulu dijadikan tempat kos karena memang nenek jung tinggal sendiri, Sehun memanggil pemilik rumah ini nenek Jung. Seorang nenek kira-kira berumur enam puluhan kalau sehun tidak salah menebak, karena saat ditanya oleh sehun nenek jung juga tidak mengingat dan sehun tidak mempermasalahkan itu. Nenek jung sangat baik, wajahnya selalu tersenyum berbeda dengan Sehun yang kebanyakan orang bilang kurang bisa mengekspresikan perasaannnya dan cenderung datar. Sehun sangat menyukai nenek jung, wanita tua itu sungguh sangat baik, hari-hari yang sehun lalui dulu ditempat ini masih membekas dalam ingatannya dan baik untuk dikenang kembali. Bagaimana mereka menghabiskan malam didekat perapian dengan secangkir coklat panas, karena memang cuaca yang cukup dingin, dan sehun suka dingin dia sangat bermusuhan dengan namanya panas. Wanita tua itu akan sangat bersemangat ketika menceritakan mendiang suaminya yang sangat romantis dan bagaimana mereka sangat mencintai dan mendoakan sehun akan menemui lelaki seperti suaminya, yang hanya akan ditanggapi sehun dengan senyuman manis. Walaupun dalam hati ia berdecih, nenek jung kebanyakan menonton drama, sehun hanya berani dalam hati sih. Dia tidak mau menghapus senyuman diwajah nenek itu dengan pendapatnya tentang lelaki mungkin?cinta? nenek jung terlalu berharga untuk mendengar komentar peda sehun mengenai cinta dan laki-laki seperti yang biasa ia lakukan pada sahabatnya baekhyun. Atau disaat-saat sehun dulu punya waktu luang atau sedang libur dari pkl nya ia akan menghabiskan waktunya dengan nenek Jung berbelanja ikan dipasar tradisional dan berakhir makan di warung kecil dipinggir pantai, sehun memanggil penjaga warung dengan bibi Kim, seorang janda muda dengan seorang anak masih kecil yang ditinggal oleh suaminya entah kemana. Dan itu semakin meyakinkan diri sehun dengan keyakinannya terhadap laki-laki. Entah kenapa ia ingin merasakan masa-masa itu kembali.
Tetapi setelah sehun kembali lagi kekota setelah menyelesaikan pkl nya ia mendapat kabar dari anak nenek jung kalau kesehatan nenek jung menurun akhir-akhir ini dan anaknya memutuskan untuk membopongnya kekota untuk berobat. Awalnya Sehun memang berniat untuk kembali ke daerah tempat tinggal nenek Jung, ia berencana membuka usaha di tempat itu, membuka kafe tepatnya bersama dengan baekhyun sahabatnya setelah dipikir-pikir itu akan lebih baik jika ia bisa membuka usaha sendiri dari pada bekerja ke orang lain, karena lokasi nya strategis dekat dengan tempat wisata pantai. Sehun menceritakan niat baiknya kepada anak bibi jung yang dulu pernah bertemu dengan sehun, mereka sangat senang mendengar kabar sehun ingin tinggal ditempat nenek
sehingga nenek Jung tidak akan khawatir mengenai siapa yang akan merawat rumahnya ditambah itu adalah Sehun yang sudah ia anggap cucunya sendiri.
YOU ARE READING
If We Love Again
RomanceJika kita dilahirkan kembali, jika kita mencintai kembali Mari tidak melakukan hal ini lagi Mari bertemu sedikit saja, Mari berharap sedikit saja, Mari membuat sedikit janji, Sehingga seandainya kita mengucapkan selamat tinggal Kita bisa berpaling t...