🍉 • text part 18

9.9K 1.1K 212
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













"halo, anya?"

suara laki-laki dari seberang sana menemani malam gue kali ini. gue yakin, ini waktu yang tepat.

pukul 2 pagi adalah waktu yang menurut gue paling benar untuk sekedar menyudahi sebuah hubungan.

ketika dia selesai dengan latihan untuk promosi lagu barunya dan merampungkan seluruh lagu dalam albumnya, pernyataan putus kali ini pasti tidak akan merubah konsentrasinya untuk comeback.

ini waktu yang tepat, anya. tolong katakan dengan cepat. jangan mengulur dan mempermainkan perasaanya. lo nggak pantas untuk itu.

hubungan ini harus diakhiri.

"jen, aku mau ngomong sesuatu."

astaga. kenapa malah mengulur sih tolol. langsung katakan! intinya saja. cepat.

"aku mau p─"

"mau apa?" tanya seorang lee jeno dari seberang sana.

gue menarik nafas dalam-dalam lalu berkata, "mau putus."

"kenapa?" tanya laki-laki itu singkat.

peluh dingin menuruni pelipis gue, ada banyak sekali rangkaian kata yang ingin gue ucapkan tapi yang keluar malah, "hubungan ini gak baik buat kamu jen."

kesannya gue menyalahkan jeno sebagai tombak untuk mengakhiri hubungan ini secara sepihak.

"gak baik? tau apa kamu tentang aku? aku suka hubungan ini." jawab laki-laki itu bersikeras.

seperti biasa, gue terdiam sejenak. meratapi detik demi detik kebodohan gue, lalu menjawab, "maksudku untuk kariermu. kamu itu idola, setidaknya berpasanganlah dengan idola lain."

benar kan? idola harus bersanding dengan yang sempurna? karena dari segi rupa aja gue gak pantas bersanding dengan seorang lee jeno.

"lalu kamu?"

"aku? aku akan mencari orang lain yang sepadan denganku. kamu terlalu sempurna, jen."

mendengar jawaban gue, jeno terdengar mendecih kesal dan menyindir, "mark lee contohnya?"

"maksudnya?" jawab gue balik bertanya.

"dia alasan kamu mau putus kan?"

nggak jen, bukan gitu.

laki-laki itu tak memberi jeda buat gue untuk berbicara dengan berkata, "terakhir kali jaehyun hyung bilang kalau hubungan mark dengan mina memburuk."

gue merespon dengan cepat ucapan jeno, "aku nggak ngerti arah bicaramu."

pengharapan gue hanya satu, semoga jeno tidak pernah berpikir bahwa gue mutusin dia untuk berpacaran dengan mark lee.

karena well, gue nyadar diri. gue nggak pantas untuk jeno, apalagi mark. gue gak pantas untuk keduanya bahkan selamanya akan tetap begitu.

FRIEND / MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang