Tik.... tok...tik... tok... tik..... tok.....
Hanya suara detik per detik dari jam dinding kusam yang mengisi kesunyian ruangan itu. Ya... setelah kejadian itu hanya tempat tua ini lah Andi bisa menenangkan diri dari kejadian pahit itu. Setelah orang yang Andi kasihi menancapkan pedang berduri tepat di hati Andi. Sekarang ia hanya menunggu sesuatu hal yang telah di takdirkan Tuhan untuknya. Apa itu?.
Ia pun tak tahu.Kring..............
Seseorang telah memasuki ruangan yang sedang di tempati Andi.
Ia menoleh kebelakang, Andi hanya bisa tersenyum, lantas siapa yang datang? Ya...... ia adalah Rudy.
Ia adalah teman baik Andi."Tak usah kau ingat kembali, lupakan saja" Rudy berkata seraya mengusap punggung Andi.
"Jika itu mudah!.... akan ku lakukan....tapi apa?
Semakin ku melupakan itu... malah menghadirkan rasa perih di hati ini"
Andi menatap rudy seolah ia marah.Dari sejak mereka ngobrol Andi tidak menyadari bahwa wanita itu ada sedaritadi.
"Apa yang kau coba lakukan? "Andi tampak kesal.
" Setelah kau memberi tahu ku ntuk melupakan semuanya... tapi apa?" Andi kembali menegaskan seraya menatap tajam mata Rudy.
" Hal.. Yang ku lakukan sekarang.. hanya mencoba membantu kalian!"
Rudy menjawab seraya mencoba menenangkan amarah Andi"Selamat!... Kau telah berhasil!... kau telah berhasil! menghadirkan rasa perih itu lagi" Andi mulai beranjak pergi tapi Rudy berhasil mencegah itu.
Rudy hanya bisa diam sedangkan Andi hanya bisa terpejam.
Lantas siapa wanita yang mereka perdebatkan?
Ia adalah Ranty.... wanita yang pernah di kasihi Andi tapi sekarang menjadi penyebab luka Andi."Andi... dengar lah penjelasan k..! Andi memotong perkataan Ranty yang belum terselesaikan.
Andi lalu berdiri dan berkata "apa yang kau lakukan sudah jelas!..... sampai meninggal kan luka dalam yang membekas!"
Suasana kembali hening sampai pada saat Ranty meneteskan air mata.
Andi tertawa kecil"kau harap aku percaya? aku tak kan percaya!... Dengan skenario busuk yang kau ciptakan!" Wajah dan tubuh Andi ber gemetar menjelaskan semuanya.
"Andai saja kau tahu apa yang terjadi Andi!" Ranty mencoba menjelaskan walaupun air matanya terus mengalir.
"Ya!......... aku tahu begitu jelas!.. apa yang kau lakukan dengan keluarga mu itu!..... aku sangat tahu jelas!" Andi menunjuk kesal ke arah Ranty.
Suasana kembali sunyi, hingga Rudy mencoba menenangkan Ranty yang sedang menangis.
"Andai kau mau mendengarkan semua penjelasan nya!" Tegasan Rudy yang kecewa dengan sikap temannya itu.
"Aku ingin sendiri!.... ku harap kalian mengerti!" Andi mencoba mengusir mereka dengan caranya yang halus.
"Ayo... Ranty... tidak ada tempat untuk kita di sini!" Rudy mengajak Ranty pergi seraya manatap tajam mata Andi.
"Aku akan pergi!.... Tapi aku kan tetap kembali!.... aku akn mencoba menjelaskan semua hal telah terjadi!" Ranty mencoba menegaskan kepada Andi.
Andi hanya bisa diam, Rudy dan Ranty pun pergi meninggalkan Andi.
Sekarang yang dapat Andi lakukan hanyalah merenung kembali.... Mencoba melupakan hal yang baru saja terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
kedai kopi tua
RomanceAndi hanya bisa merenungkan semua hal-hal pahit yang terjadi di hidupnya. Hanya kedai kopi tua inilah yang menjadi tempat terbaik untuk menenangkan dirinya. Tapi ternyata juga di kedai kopi inilah sebuah permasalahan hidup nya dapat terselesaikan.