-
-
-
Nama ku Bunga, umur ku 17 tahun. Aku bukan berasal dari keluarga yang kaya dan harmonis. Setiap hari yang ku dengar hanyalah teriakan" kemarahan orang tua ku. Dari aku kecil mereka selalu begitu.
Masa-masa kecil ku pun tidak punya banyak teman. Paling juga teman sekolah yang sebangku denganku lumayan akrab dengan ku.Aku punya adik yang sudah tiada dan kakak. Dari aku kecil aku sudah dikucilkan keluarga ku sendiri. Aku yang selalu dibanding-bandingkan, yang selalu dicemooh, selalu disalahkan. Aku yang tak pernah dianggap anak oleh orang tua ku sendiri.
Membuat diriku menjadi seorang yang punya hati sekeras batu. Menjadi watak yang keras, suka membantah, melawan, dan membenci keluarga ku sendiri.
Oh ya tentang adik ku dia agak kurang normal. Saat itu umur ku 10tahun sedangkan adikku umur 7 tahun tapi badan dan otaknya masih seperti anak umur 4 tahun. Ya ga perlu aku jelaskan lebih lanjutnya, kalian pahami sendiri saja haha.
Dan karna itu dia diistimewa kan oleh keluarga ku. Oh jangan berprasangka aku iri padanya, aku tidak menyukainya. Oh no. Iya aku memang sedikit iri tapi aku sayang sama dia. Dia adik ku satu-satunya. Tapi karna watak ku yang keras sering kali aku main tangan kepadanya. Bukan tanpa alasan.
Kalian pasti pikir aku ini jahat. Terserah kalian anggap aku apa, aku udah biasa dengan pikiran negatif kepada ku. Sebenarnya aku ada alasannya. Alasannya adik ku ini suka dijahili teman atau anak-anak tetangga. Anak-anak itu sering kali memukul adikku atau memusuhi adik aku. Padahal adik ku cuma mau main. Saat itu aku geram, aku ajak adik ku pulang.
Kupikir dia akan nurut nyatanya dia susah sekali diajak pulang. Aku kesal karna teman-temannya masih jahili dia padahal saat itu aku ada diantara mereka. Karna ga nurut juga akhirnya aku main tangan. Sungguh saat itu aku juga tidak menyangka akan main tangan. Aku sangat menyesal, Tapi aku tetap paksa dia pulang. Tapi karna adik ku terus saja menangis saat ku bawa masuk ke rumah. Ayahku, orang yg paling tidak menyukaiku. Dia marah, lalu mengatakan hal yang tak mengenakkan hati. Dan kata itu sampai saat ini masih aku ingat.
Kata yang dilontarkan iyalah
"Dasar anak orang makanya kelakuannya kayak orang lain"Jleb, langsung mengiris hati ku. Ku ingin menangis tapi ku tahan. Karna percuma saja tak akan ada yg membela ku.
Kalian tau kenapa dia berkata seperti itu? Ah tentu saja kalian tidak tau bahkan aku tau itu pun saat beberapa hari setelahnya. Sebelum ayah ku mengeluarkan kata menyakitkan itu pun dari aku umur 5 tahun kaka-kaka ku selalu mengatakan bahwa aku anak pungut, anak bawa sial juga karna saat aku lahir keluarga ku bangkrut.
Yang menceritakan apa alasan adalah kaka perempuan ku. Dia bilang saat ibu ku hamil diriku, dia sedang dekat dengan seorang laki-laki. Dan ayah ku sudah pasti cemburu. Dia mengira ibuku selingkuh dan aku bukan anaknya tapi anak laki-laki itu. Hahaha alasan yang konyol.
Aku sudah sering diusir dari rumah kalau saja bukan abang ku yang mencegah mungkin saat ini aku sudah luntang lantung dijalanan. Aku juga sering kali ingin bunuh diri. Tapi anehnya aku selalu ga bisa. Saat mau bunuh diri aku langsung sadar bahwa semuanya percuma ga akan ada yg menangisi ku, hidup ku masih panjang dll. Yah akhirnya aku masih hidup sampai sekarang.
Diluar sana pasti banyak cerita yang jauh lebih menyedihkan dari pada aku.