.
Netra gadis itu terbuka perlahan kala sinar matahari menyeruak masuk ke dalam ruangan tempatnya terlelap. Tatapannya pun turun ke pinggangnya saat merasakan sebuah tangan kekar melingkar disana.
Jessica mengeliat , sebelum berbalik dan menatap wajah tenang juga damai milik lelaki yang kini masih terlelap dengan pulas dihadapannya.
Perlahan , tangannya terangkat untuk menyentuh pahatan indah bak dewa itu. Namun , perasaannya terasa tertimpa beban berat yang hampir membuatnya sekarat.
Suho sudah mempunyai seorang istri ,
Suho adalah orang terpandang di Korea ,
Dan dia tidak pantas untuk hadir di dalam kehidupan Suho.
Jessica menggeleng pelan dan melepaskan lingkaran tangan Suho secara perlahan kemudian segera beranjak turun dari atas tempat tidur kemudian berjalan dengan cepat menuju pintu.
"Jangan berani melangkah keluar sedikitpun Sica. Ini tempatmu dan jangan pernah mencoba untuk pergi dari sini!"
Jessica menegang saat mendengar suara tegas namun serak milik Suho yang menginterupsinya.
"Sungguh ,biarkan aku pergi" mohon Jessica meskipun dalam hatinya sangat menolak dengan keras.
Suho membalikkan badannya kemudian duduk dan beranjak turun untuk mendekati wanita yang kini menatap memohon kepadanya. Andai saja nyawa Jessica tidak terancam di luaran sana , pastilah Suho akan membiarkan Jessica hidup bebas,
Bersama dengannya tentu saja.
"Kau tau aku tidak ingin kehilanganmu" balas Suho menyentuh dagu Jessica untuk mendongak menatapnya.
Tatapan mata mereka bertemu dan satu kecupan lembut Suho daratkan di bibir tipis Jessica.
"Ini tidak benar" lirih Jessica dengan sudut mata yang mengalirkan sungai kecil air mata.
"Tidak ada yang tidak benar Sica. Kau milikku dan aku milikmu dan selamanya akan tetap begitu" jawab Suho menghapus air matanya dengan lembut.
"Kau sudah mempunyai mereka Suho" balas Jessica dengan lirih,
Suho mengeratkan giginya untuk mengontrol emosi dan menahan diri agar tidak membentak Jessica.
"Aku tidak membutuhkan mereka!. Aku hanya membutuhkanmu" jawab Suho dan memeluk erat Jessica.
Jessica tak menjawab dan tak berniat untuk membalas pelukan lelaki itu. Dia Selalu kalah jika harus membantah perlakuan yang Suho berikan. Mungkin dia nanti akan pergi dari rumah ini saat Suho berangkat kerja.
"Bersiaplah kita akan sarapan. Kau harus makan banyak agar cepat sehat" titah Suho kemudian menuntun Jessica ke kamar mandi kemudian memastikan sampai Jessica masuk ke kamar mandi dan menutup pintu.
Suho segera bersiap kemudian meminta maid untuk menyiapkan segala kebutuhan Jessica.
Sedangkan itu , didalam kamar mandi , wanita cantik berambut brown itu kini tengah diam dalam guyuran air shower. Matanya dia pejamkan , meresapi rancuan air yang turun merata membasahi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity||Jessica x Suho
Short Story'Ku mohon lepaskan aku' 'Apapun yang terjadi selamanya kau akan tetap berada dalam genggamanku'