Si AB yang menempati peringkat satu golongan darah yang paling nyleneh. Hahaha sebegitukahnya aku? Pikirku sambil menyernyutkan dahiku. Eva menimpali ekspesiku itu setelah nonton kartun pendek kaisutunaga-kun (Blood type personality), "100% akurat kan chel?". Aku hanya merespon dengan mengangkat bahuku mengisyaratkan bahwa aku tidak peduli dengan hal itu, dan mengganti ke episode selanjutnya. "A, AB, O, B secara berurutan merupakan golongan darah yang paling merencanakan dan berusaha keras terhadap segala sesuatu". Yang benar saja, segala hal seperti golongan darah, zodiak, warna kesukaan, weton tidak ada yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Kepribadian itu sesuatu yang memang dibentuk dari lingkungan dan bagaimana seseorang dalam menghadapi sesuatu, yah setidaknya begitu menurtku.
Sebutan yang biasa orang gunakan untuk memanggilku adalah Rachel yang merupakan nama pemberian orangtuaku 20 tahun lalu. Aku selalu diajarkan untuk selalu berusaha yang terbaik, dan memang benar. Selagi aku berusaha dengan baik, hasilpun tidak ada yang mengkhianatiku. Selain pada pendidikan formal, aku juga sibuk mengikuti les biola, renang, matematika dan bulutangkis. Aku selalu berusaha untuk menguasai apapun yang aku minati, dan pastinya semua hal itu membuatku bangga kepada diriku sendiri telah menjadi "anak yang diharapkan". Yah, aku hanya senang saja menjadi bahan pembicaraan pamer ibuku di depan teman – temannya bahwa anaknya cerdas dan berbakat. Yah, begitulah aku adalah anak yang berbakat menurut oranglain, setidaknya menurutku sendiri aku hanya memiliki satu bakat, yaitu bekerja keras. Yah, walaupun aku bukan golongan darah A.
Aku selalu memulai keseharianku dengan bangun pagi dan stretching ringan, dan mandi. Hari ini aku bangun terlambat 15 menit karena anjing peliharaan penjaga asrama tidak berhenti mengganggong, dengan membandingkan lama waktu Leia bersiap – siap, aku masih harus menunggu 20 menit di gerbang asrama. Perjalanan ke kantin dan makan memerlukan waktu 15 menit, tapi lamanya waktu Leia memilih makanan dan saat dia makan, mungkin aku tidak akan sempat mampir ke kelas Eva untuk meminjam buku.
_________
Eva meletakan buku VON: The origin of Oedipus ke mejaku, dan mendapatiku masuk kelas. "Terima kasih, aku kembalikan habis ujian ya", kataku berterimakasih. Eva membalasnya dengan senyuman. "Aku sengaja mengganti alarm hpmu semalam, jadi aku kesini mengantar bukunya karena aku tau kamu akan terlambat", timpalnya sambil pergi keluar. Aku hanya duduk dan mulai membuka buku dari Eva sambil menunggu dosen datang. Dia berfikir bisa menjahiliku dengan itu, aku sebenarnya punya 2 weker untuk mengantisipasi hal – hal seperti ini terjadi. Anjing penjaga asramalah yang menyebabkan keterlambatanku hari ini. Terkadang ada beberapa hal yang luput dari perencanaan yang terkadang membuatku kesal. Perasaan puas mengikuti rencana sempurna buatanku tidak dapat ku nikmati hari ini karena Leia dan Anjing penjaga asrama, ah sialan!
Aku mendengarkan dan beberapa kali mencatat perkataan dosen yang menurutku penting. Jika bisa dibilang aku adalah anak yang rajin. Orang lain pasti berfikir bahwa aku orangnya sangat ambisius dengan nilai, atau hanya sekedar cari muka dengan dosen. Aku senang membaca buku inggris klasik, dan ada satu kutipan yang aku pegang yaitu dari Buku Pandora Hearts: The side story of Alice and Abbys. Salah satu tokoh bangsawan dari keluarga Barma yaitu Rufus mengatakan, "kekuatan terdahsyat di dunia ini adalah ilmu pengetahuan". Selain itu juga aku tidak mau mencicipi rasanya kegagalan. Dalam mengantisipasi kegagalan, aku mencari sebanyak mungkin ilmu pengetahuan dan memanfaatkannya. Kegagalan ya? Itu adalah sesuatu yang sangat subjektif. Kegagalan bagiku adalah tidak dapat memenuhi ekspektasi orang yang telah diberikan kepadaku, terutama orang tua. Tembok harga diri yang sudah aku bangun harus aku pertahankan dan kokohkan dengan prestasiku.
Orang yang bijaksana adalah orang yang belajar dari pengalaman oranglain, daripada harus mengalami semua hal. Aku mencoba menerapkannya dengan mendengarkan cerita orang – orang di sekitarku mengenai kesehariannya, baik teman sekelas maupun senior. Bagaimana caranya aku menerapkannya? Kita ambil contoh dengan ujian akhir semester dalam waktu dekat ini. Persiapan yang aku lakukan sudah dari jauh - jauh hari, karena hanya orang yang ceroboh yang melakukan apapun dengan tiba – tiba. Aku belajar instens sebelum aku tidur, yap menyadari waktu yang tepat untuk belajar dan cara belajar merupakan pintu pertama yang harus dibuka dalam belajar. Aku selalu mencatat topik penting setiap mata kuliah, dan setelah pulang kampus aku menyalinnya menjadi catatan yang lebih rapih. Malam sebelum tidur adalah waktunya membaca catatan itu dan mungkin membaca topik yang akan dibicarakan keesokan harinya. Terkadang ada beberapa teman kelas yang meminjam catatanku, yah! kewajiban bersosialisasi. Menjaga kesehatan itu sangatlah hal yang pokok bagiku. Kenapa? Dalam keadaan sakit, seseorang akan tidak berdaya dan cenderung merepotkan orang lain. Walaupun itu bukan sesuatu yang bisa dihindari begitu saja, tapi tetap saja berhutang dengan orang lain membuat beban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamelia
Short StoryCerpen singkat menceritakan tentang seseorang yang menghadapi krisis dalam dirinya dengan berbagai tuntutan. Semoga cerita ini dapat menginspirasi kalian. Mohon sarannya :)