Keesokan harinya...
Di taman ~~~
" Ayo kita muterin taman dulu, gimana?" Ajak Nia.
"Setujuu! Aku ikutin di belakang ya"
1 putaran.. 2 putaran.. 3 putaran..
Akhirnya kita memutuskan untuk istirahat di tukang bubur. Kebetulan juga kita berdua belum sarapan. Aku memesan 2 bubur ayam dan 2 teh manis hangat.
"Sha, habis ini kita kesana yaa.. Sepedanya nanti taruh disitu aja" Nia menunjuk tempat untuk menaruh sepeda.
"Terus kita jalan nanti?"
"Iya kita cari udara segar aja dulu jalan kaki, enak deh kayaknya"
"Oke sip"
SKIP
"Sha, ada gulali tuh.. Kayaknya enak deh, beli yuk!"
"Eh iya tuh.. Ayo!!"
Kita berdua menghampiri gerobak jual gulali itu.
"Pak, gulalinya 2 yaa!" Kataku.
Disisi lain, Nia melihat kearah ujung taman di tempat jual aksesoris seperti gelang, kalung, cincin, dan aksesoris cewek lainnya. Tempatnya dekat permainan anak anak. Dan dia seperti mengenali salah satu orang yang ada disana.
"Terima kasih pak. Nia nih gulali kam..." ucapanku terputus.
"Sha.. Sha.. Sha.. Lihat deh!" kata Nia sambil menarik narik tanganku.
"Ada apa sih ya, gak usah tarik tarik bisa kalii"
"Eh ya maaf.. Oh ya makasih gulalinya" Nia langsung mengambil gulali itu.
"Ada apaan sih?? Lihat kemana??"
"Itu Sha, coba kamu lihat ke tukang aksesoris itu deh!"
"Ada apaan emang?"
"Itu loh!! Kok aku kayak kenal sama muka cowok yang pakai jaket hitam yaa?"
"Mana siihh?? Loh itu kan..."
"Kamu kenal kan mukanya?"
"Ken... Ken... Ah tapi gak mungkin. Masa iya dia disinii"
"Ken siapa Sha?"
"Ah salah orang kali kamu Ya.. Udah yuk ah lanjut makan gulalinya!"
Kita berdua pun menghabisi gulali sembari duduk di bawah pohon yang rindang. Selesai itu, di karenakan hari sudah mulai siang dan panasnya sudah mulai terik. Aku dan Nia langsung pulang ke rumah masing masing.
Di rumah...
"Assalamualaikum bundaa" Mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam, Iya sebentar Ca"
"Udahan Ca joggingnya?"
"Sudah bun. Tapi tadi.."
"Ada apa?? Cerita sama bunda coba"
"Iya, tapi Icanya masuk dulu dong bun.. Masa ceritanya disini sih.. Gaenak"
"Eh iya astagfirullah.. Bunda sampe lupa hehe.. Yaudah kamu sekarang masuk terus mandi aja dulu biar wangi.."
"Ihh bundaa, yaudah Ica bersih bersih badan dulu yaa"
"Iyaa, bunda tunggu di ruang tengah ya"
Aku mengacungkan jempol lalu menuju ke atas untuk bersih bersih.
Skippp....
' Ahh masa iya si yang tadi aku liat kenzo? dia kenapa bisa ada disana ya? ngikutin? yekali, pede banget gue' kataku dalam hati.
"Eh tumben.." saut Rio yang sedang duduk di ruang tengah.
"Hah? Tumben kenapa?"
"Tumben, hari ini adek gue wangi,cantik" Puji Rio.
"Loh jadi selama ini aku dekil, buluk, bau dong?" Cemberut.
"Yaa kurang lebih seperti itu.."
"Dasar, punya abang kurang ajar banget" Protesku sambil melempar bantal.
Lalu aku duduk disamping Rio sambil memakan cemilan.
"oh iya Ca, nanti lo ikut gue ya! "
"Ikut kemana?"
"Pokoknya ikut aja, abis ashar lo dandan yang rapih, wangi, & harus bener bener keliatan feminim!"
"Lohh?? mau kemana sii??"
Rio beranjak dari tempat duduknya dan menghiraukan pertanyaan dariku. Semenjak aku tau Rio satu tongkrongan dengan Kenzo, sikap dia ke aku menjadi sedikit berbeda. Entahlah.. Aku pun tidak mengerti. Aku masih memikirkan mau kemana nanti dan ke tempat apa Rio akan membawaku.
Bunda menghampiriku dan duduk di sampingku.
"Bun, nanti kita ada acara ngumpul keluarga ya?"
"Hah? nggak ada kok, emang kenapa?"
"Nanti sore, Rio ngajak Ica ngga tau mau kemana.."
"Urusan anak muda bun.. Boleh ya?" Kata Rio tiba tiba masuk lagi ke ruang tengah untuk mengambil barangnya yang ketinggalan.
"Yaudah gapapa, jagain adikmu yaa!" Pesan bunda.
"Gampang bun"
Hayo kira kira mau di bawa kemana ya Keisha???
.
.
Jangan lupa comment, vote nya ya biar author makin rajin uploadnya :)
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret admirer vs gagal move on
Romancebagaimana rasanya mencintai , mengagumi seseorang dalam diam tetapi disisi lain masih belum move on dari si masa lalu? . . .