Pada suatu sore Mono maen ke rumah Bagong, sesampainya disana Bagong nawarin Mono minum kopi yang katanya enak sekali. Karena penasaran akhirnya Mono mau nyobain tu kopi.
Mono: “Ini kopi apa ya ? Kok rasanya agak sepet?”
Bagong: “Ini kopi istimewa, sama seperti kopi luwak yang mahal harganya.”
Mono: “Woo kopi apa namanya?”
Bagong: “Kopi kucing , itu yang gw bkin sendiri”
Mono: “Gimana ceritanya kok bisa dinamakan kopi kucing ?”
Bagong: “Soalnya diolah lewat kucing , kopi luwak kopinya dimakan luwak dulu sebelum diolah, kopi kucing ini dimakan kucing dulu sebelum diolah menjadi kopi bubuk. Gw terinsiprasi sama kopi luwak, cuma biar gampang gw pake kucing.”
Mono: “Emangnya kucingnya doyan kopi Gong?”
Bagong: “Sebenarnya sih ga doyan, jadi kopinya gw tumbuk agak kasar,trus dicampur dengan ikan asin, trs dimakan sama kucing.”
Mono: “Terus proses selanjutnya gimana Gong?”
Bagong: “Kopinya keluar bareng tai kucing, terus gw tumbuk trus gw saring bubuknya, terus gw cuci terus dijemur sampai kering, terus gw tumbuk lagi ampe halus.”
Kebetulan lo yang pertama kali nyoba kopi kucing gw, belum ada yang lain, gw sendiri aja pengen nyoba tapi kok rasanya ga bisa ketelen. Gimana Mon rasanya ?
Mono: “Asyu……. asyuuuu… kowe asyuuu! ini mah bukan kopi kucing, tapi Tai Kucing!”
