[1.0]

186 23 20
                                    

Tidak semua niat baik dari orang baru, didasari oleh keinginan jahat. Bisa jadi ia adalah seseorang berjiwa sosial yang dikirimkan Tuhan untuk kamu yang sangat membutuhkan bantuan.


 Bisa jadi ia adalah seseorang berjiwa sosial yang dikirimkan Tuhan untuk kamu yang sangat membutuhkan bantuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 21.45. Tumpukan novel di meja baca milik perpustakaan itu belum habis Zara baca. Sedangkan, perpustakaan akan tutup pada pukul 22.00. Namun tampaknya Zara masih betah berada di dalam gedung yang hening dan cocok untuk menyendiri itu.

Hingga akhirnya, Zara menyerah. Matanya sudah terlalu lelah untuk membaca. Seharian ini, dia sudah membaca setengah dari total halaman yang ada pada dua novel yang menurutnya sangat menarik itu. Ia memutuskan untuk menaruh kembali beberapa novel yang bahkan belum sempat dia buka itu, kembali ke tempatnya dan menyisakan dua novel yang barusan ia baca di tangannya.

"Pak, saya mau pinjam buku ini, boleh gak?" Tanya Zara yang kini sudah berada di depan meja milik penjaga perpustakaan. Ia ingin meminjam dua novel tersebut untuk bekalnya nanti malam di jalanan.

"Boleh. Ada kartu perpustakaannya, dik? Biar saya catat dulu buku yang mau dipinjam," kata si Bapak penjaga perpustakaan yang ada di hadapannya itu. Zara tersentak. Saat pergi dari rumah, ia lupa mengambil kartu perpustakaan yang ia letakkan di laci meja kamarnya. "A-aduh. Kartunya ketinggalan, pak," kata Zara terbata-bata. Ia yakin sekali kalau dirinya tidak akan diizinkan untuk meminjam buku tanpa kartu itu.

"Pakai punya saya aja, pak. Sekalian sama punya dia, ya," kata seorang laki-laki yang kini ada di samping Zara. Zara mendongak untuk melihat jelas wajah laki-laki itu. Zara tak merasa mengenal laki-laki ini, tapi kenapa ia baik sekali? Bahkan disaat pertemuan mereka yang pertama kali.

Penjaga perpustakaan mengangguk menyetujui. Lelaki itu kemudian menyerahkan kartu perpustakaannya kepada si penjaga. Sedangkan, Zara kini tak bisa melepaskan tatapannya terhadap lelaki bertubuh tinggi di sampingnya ini, yang memiliki wajah lembut yang bisa dibilang 'sangat sempurna', mata dengan tatapan yang teduh dan lembut, bibir berwarna merah muda yang bagian bawahnya agak tebal, hidung sempurna yang jauh dari kata 'pesek', dan juga style ala-ala idol Korea, yang akan membuat siapapun yang menatapnya akan merasa kehabisan oksigen.

Tapi kenapa dia baik sama Zara?

Jangan-jangan dia ada maunya?!

Atau jangan-jangan dia pencuri?!

Pikiran negatif tiba-tiba saja datang menghampiri Zara, menyerang seluruh saraf otaknya. Ia terus bergelut dengan pikirannya sambil menatap lelaki di sampingnya. Tidak lagi dengan tatapan kagum, tatapannya sudah berganti menjadi tatapan penuh curiga.

Penjaga perpustakaan menyerahkan bukti peminjaman buku dan menahan kartu lelaki itu sampai semua buku yang ia pinjam, dikembalikan. Lelaki itu menerima kartunya dan menoleh ke arah Zara yang sedang gelagapan karena ketahuan menatapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

home | ft. choi byungchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang