Pertemuan adalah awal dari kata perpisahaan.
❤❤❤
Aku tidak mengerti dengan dunia ku, meski aku dikelilingi banyak orang yang menyayangiku tapi tetap saja aku merasa sendiri, dunia ku sunyi, dunia ku gelap, aku hidup tapi aku merasa mati.
Matahari bersinar indah dan sinarnya memberi kehangatan pada seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, hari yang begitu cerah secerah hati seorang gadis yang tengah berjalan di koridor sekolahnya.
Sesekali gadis itu bersenandung kecil dan menyapa atau di sapa oleh teman-temannya. Senyum di wajah cantiknya itu tidak pernah luntur ketika kakinya menginjakan di area sekolahnya.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, setelah dua minggu libur kenaikan kelas. Dia terus berjalan mencari kelas baru yang akan dia tempati selama satu tahun mendatang.
Di saat dia akan menaiki tangga untuk menuju kelasnya yang ternyata berada di lantai dua, langkahnya terhenti saat ada seseorang yang memanggil namanya.
"Via!"
Ya gadis itu memiliki nama lengkap Via Prisila Anggraini, dia seorang perempuan yang memiliki paras yang cantik dengan lesung pipit di kedua pipi chuby nya itu, Via tidak terlalu memiliki tubuh yang tinggi tetapi itu menjadi daya tarik tersendiri dalam diri Via dan tentu nya dengan kedua pipi chubby nya juga Via lebih terlihat menggemaskan.
Via juga memiliki poni yang selalu menghiasi keningnya dan itu menambah kesan cute pada dirinya, dia adalah orang yang selalu ceria bahkan dia tidak akan berhenti berbicara ketika sudah dipertemukan dengan sahabat sahabat nya, sangat peduli dengan orang-orang di sekitarnya, bahkan dia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi dan juga ia cintai.
Via membalikan tubuhnya untuk mengetahui siapa yang memanggilnya, dan dia melihat seorang gadis yang tengah tersenyum serta melambai-lambai tangan kepadanya. Ia pun membalas lambaian tangannya dan juga sebuah senyuman manis yang membuat semua orang terhipnotis oleh senyumannya itu.
"Intan!" Pekik Via.
Gadis yang bernama Intan pun segera berjalan untuk menghampiri Via, setelah berada dihadapan nya. Mereka berdua lantas berpelukan untuk melepas rindu yang sudah tak dapat di bendung.
Intan merupakan sahabat terbaik Via. Mereka berdua sudah lama bersahabat, dari SMP mereka sudah kenal lebih tepatnya pada saat MPLS SMP.
Karna pada saat libur sekolah, Intan liburan di rumah kakek dan nenek yang ada di Surabaya jadi mereka tidak bertemu dan hanya berkomunikasi lewat handphone saja.
"Aaaaaaa.. Gw kangen banget sama lo vi, " Ucap Intan yang masih memeluk Via dengan erat sehingga membuat Via sesak nafas.
" enghh, tan lepasin, gw gak bisa nafas." Via berusaha melepaskan pelukan sang sahabat. Intan yang mendengar erangan dari mulut Via dengan segera melepaskan pelukan nya.
"Huh.. huh.. huh." Via menghirup oksigen banyak-banyak dan menatap tajam kearah Intan, sang pelaku yang ditatap tajam oleh sahabat nya itu dengan tanpa dosa nya hanya memperlihatkan gigi nya yang rapi nan putih.
"Lo mau bunuh gw ya tan ? " Via benar-benar dibuat kesal oleh tingkah sahabat nya itu, bagaimana jika ia mati dihari pertama nya masuk sekolah. Tentu ia tidak mau meninggal di usia muda bahkan ia belum mengukir indah nya hari-hari dimasa ia menaiki kelas Xl. Sungguh Via ingin sekali meneggelamkan Intan di laut lepas agar di makan ikan cupang.
"hehe ya mangap Via, gw kan reflek," ucap intan dengan tampang tak berdosa nya.
"MAAF Intan bukan MANGAP," ucap via dengan menekan kata MAAF dan MANGAP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku
Teen FictionLayaknya senja yang datang tanpa ku minta, dan pergi tanpa bisa ku cegah ❤❤❤ "Bagaimana caramu menemukan mimpi agar bisa menjadikan hidupmu lebih berarti?" Byan terus bertanya seperti itu pada dirinya, ia bahkan kerap selal...