pengamat pribadi

kita diantara fatamorgana

Bisa juga gejala optik,
fatamorgana merupakan sebuah masukan visual.
sebuah garis besar, fatamorgana tak nyata, namun terlihat nyata.

"aku adalah fatamorganamu"
"kamu adalah fatamorganaku"
"kita adalah fatamorgana"
begitu juga benda di sekitar kita.

jika dikaji lebih dalam, merasa bahwa kita itu ada adalah salah. keberadaan kita adalah nol.
yang semua kita lihat dan rasakan merupakan gejala rasa kenyataan.

anda sedang memahami apa yang saya sampaikan bukan? nyata tidak dipikiran anda?
nyata dipikiran anda, namun ketika saya tidak menyampaikan atau menulis ini semua, hasilnya adalah nol, anda bahkan tak mengetahui pemikiran yang saya sampaikan sebagai realita dipikiran anda.

"apa alasan saya menulis ini semua?"
inilah yang tidak berhak anda pikirkan. anda pun menganggap saya ada disini, karena anda sendiri.

saya bukan penulis saya hanya menulis.
saya dikatakan penulis karena anda memahami dan percaya bahwa saya itu penulis. (itu merupakan sebuah contoh keberadaan suatu hakikat ialah ada)

jadi? siapa pemilik yang berhak memiliki fatamorgana dan hakikat tertinggi di antara kita?