SMA BAKTI WIJAYA 08:00
Kelas XI IPA 3"Aduuuhh Lizzy ama Fany kemana sih masa jam segini blom dateng jan bilang kesiangan huh." Veve yang sebangku sama Lizzia udah marah-marah dia mulai khawatir campur kesal dengan kedua sahabatnya yang belum datang padahal sebentar lagi gurunya akan segera masuk kelas.
"Mungkin mereka kejebak macet kali Ve udah tenang aja aku yakin kok sebentar lagi mereka pasti datang sabar ok!" Mei yang duduk di depan bangkunya Veve-Lizzia dan sebangku dengan Fany mencoba menenangkan.
"Aduuuhh Mei masalahnya bentar lagi Bu Sania yang super killer itu bakalan masuk kelas mana ngomongnya harus pake bahasa Inggris lagi klo tiap pelajaran nya dia ugh."
"Iya sih tapi mau gimana lagi,udah tenang aja paling 3 menitan lagi mereka berdua nyampe."
"Uhh dasar tu bocah berdua kenapa ngaret mulu sih sebel gua." Veve yang sudah kesal ngomel-ngomel sambil mengerucutkan bibirnya.
"Udahlah Ve ga usah cemberut gitu dong nanti lucunya ilang loh,".
"Apaan sii Mei ga mempan tau!uda diem aja lu gua lagi kesel jan diganggu!sana liat kedepan hus hus!"
"Yee Veve gimana sih malah marah-marah ke Mei,yaudah Mei mau baca buku dulu ah."
"Yaudah sana!"
Tiba-tiba pintu kelas mereka terbuka dengan sebuah gebrakan yang mengagetkan semua orang yang ada di kelas tersebut.
"Assalamualaikum!!hah hah duh maaf guys hah pintu nya gua gebrak tiba-tiba hah."
Ternyata itu Lizzy sama Fany yang baru dateng, Lizzy minta maaf ke temen² sekelasnya sambil terengah-engah karna telah mengagetkan mereka.
"Makanya jan kebiasaan telat dong beb capek kan harus lari² gtu,tau gitu tadi gue jemput." Si ketua kelas Rio negur sambil menggoda Lizzy.
"Paan si lu,yaudah trus kenapa tadi lo ga jemput gue aja bisanya ngomong doang iih sebel deh."
"Yaudah deh sayang besok² aku jemput yaa." Rio memang sangat senang menggoda Lizzy secara dia emang jail orangnya dan Lizzy pun memang suka jadi sasaran jahil teman²nya.
"Idiih najis mending dijemput jaka daripada dijemput lu mah." Kata Lizzy sambil berlalu menuju tempat duduk nya.
Jaka si anak culun yang pendiam tapi pintar itu hanya senyum² di bangkunya paling depan karna dia memang memiliki rasa spesial sama Lizzy yang primadona sekolah."Faannyy akhirnya kamu dateng juga kirain mei kamu ga bakal masuk hari ini."
"Hehe iya mei aku tadi bangun nya kesiangan trus dijalan ketemu ama Lizzy jadi barengan deh nyampe nya,eh mei nanti bantuin aku ngerjain pr dong!"
"Iya fan nanti mei bantuin kok."
"Heh Lizzy primadona sekolah yang slalu jadi incarannya kakel kemana aje luu baru dateng tumben²an telat?"
Lizzy yang baru duduk di kursinya pun langsung kena semburan Veve. "Astagaa vee gua baru dateng juga uda maen nyembur² aja ish."
"Kenapa si lo kok tumben datengnya mepet amat bentaran lagi juga bu killer masuk kelas tau." Veve berdecak sambil melihat jam tangannya.
"Iyee iyee sorry napa vee ribut amat ish," ucap Lizzy sambil menyiapkan beberapa buku,tak lama kemudian bu Sania datang tapi bukannya masuk kelas ia malah diam berdiri di ambang pintu sembari menyapukan pandangannya ke seluruh kelas
"Tuh guru ngapain coba malah diem di pintu bukannya masuk,mana matanya kek yang mau bunuh kelas beserta isinya aja lagi,"bisik Veve dekat telinganya Lizzy
" Bodo ah" balas Lizzy menimpali bisikan sahabatnya itu.
Lalu tiba-tiba bu Sania berbicara"IPA 3 kalian mendapat teman baru kali ini," ucapnya sambil berjalan menuju meja guru" Masuk! Silahkan perkenalkan dirimu!"sambungnya lagi menyuruh seseorang untuk masuk.
Dan seorang pria berambut kecokelatan berbadan tinggi atletis masuk dan menatap semua yang ada di kelas itu,dia pun memperkenalkan dirinya "Hai semuaa!! Kenalin gue Rangga Willyam pindahan dari SMA Taruna15 semoga kita semua bisa jadi teman yaa,"ucap murid baru tersebut yang ternyata bernama Rangga itu "en buat para cewe tenang gue jomblo kok." sambungnya sembari mengedipkan sebelah matanya genit,sontak membuat para hawa di kelas ipa 3 itu pun langsung saling menjerit kecentilan.
"Idiih anjir apaan sii genit bet jadi cowo untung ganteng ye gak Liz?" Veve berdecak sekaligus terpesona oleh si murid baru alias Rangga.
Lizzy hanya melihat sekilas murid baru tersebut namun seketika ia memfokuskan kembali pandangannya pada cowo jangkung itu,saat itu juga ia langsung melongo kala menyadari wajah cowo tampan nan imut itu serasa tak asing baginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovestagram
Teen FictionAndaikan waktu bisa diulang kembali mungkin aku akan memilih untuk tidak bertemu dan tidak mengenal mu.