Chapter 3: Aku Menginginkan Pembalasan (Bagian 1)

35 1 0
                                    

Fu Ling membuka keranjang makanan, yang diterima dari kasim muda, dan seperti yang diharapkan, makanan dari tiga hari sebelumnya yaitu daging dan ikan yang disajikan dengan kaldu panas telah berubah menjadi sedikit makanan hambar. Kebanyakan orang di Istana Kekaisaran mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi orang lain, sehingga kejadian seperti ini terjadi hampir setiap hari. Fu Ling, yang sudah terbiasa dengan hal itu, dengan pelan menutup keranjang makanan dan berjalan menuju halaman.

Bayangan Qing Ling dapat dilihat melalui jendela geser yang setengah terbuka seperti sebelumnya. Tiga hari belakangan ini, dia sering kali berdiri didepan jendela dengan mata yang tidak bergerak saat melihat pohon parasol cina yang rimbun di halaman.

Selama siang hari di awal musim semi, bayangan pohon memecah cahaya dari matahari yang hangat diwajahnya, tetapi sayang sekali hal itu tidak memberikan kehangatan apapun padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama siang hari di awal musim semi, bayangan pohon memecah cahaya dari matahari yang hangat diwajahnya, tetapi sayang sekali hal itu tidak memberikan kehangatan apapun padanya. Dalam lapisan es yang jernih dan dingin yang memperlihatkan perasaan yang membekukan tulang, terlihat seperti sebuah bunga sakura putih yang abadi di bawah cahaya matahari. Tidak seperti perempuan lainnya di Istana Dalam yang berpura-pura memasang tampang dingin dan terasing, kedinginan dan sikap pantang menyerahnya membuat orang cemas tetapi tidak mampu mengalihan mata mereka darinya.

Fu Ling mendesah dengan sedih, wajah dibalik jendela luar biasa cantik tetapi sayangnya cacat. Dia tidak tahu apakah itu dapat dihitung sebagai berkah tersembunyi, sejak saat Selir Kekaisaran mengetahui bahwa wajah Qing Ling cacat, mereka bahkan tidak repot untuk membuat segala sesuatu menjadi sulit untuknya. Jadi, dia dapat melalui tiga hari kebelakang dengan damai.

Setelah membuka pintu, Fu Ling mulai mengatur hidangan di atas meja bundar dan berkata dengan suara rendah, “Nona, silahkan makan makanan Anda.”
“Fu Ling, kapan aku bisa melihat rajamu.” Sebuah suara yang dingin dan tanpa emosi bertanya. Dalam Istana Kekaisaran, sangat banyak gadis cantik yang gelisah untuk bertemu Kaisar. Tapi Fu Ling tahu bahwa tujuannya melihat Kaisar sudah pasti bukan untuk melemparkan dirinya pada Kaisar.

Setelah mengatur hidangan, Fu Ling menjawab dengan tidak peduli, “Pelayan ini tidak tahu.”

Qing Feng berbalik dengan tidak teburu-buru, melihat dia bekerja dengan diam mengatur hidangan diatas meja dan dengan lembut bertanya, “Selain mengatakan bahwa kamu tidak tahu, apa ada hal lain yang dapat kamu katakan?”

Tangan Fu Ling, yang sedang membersihkan tempat makanan, sedikit terhenti tetapi segera kembali fokus pada pekerjaannya. Dengan memperhatikan pertanyaan Qing Ling, tetap diam adalah hal yang tepat.

Setelah duduk di meja bundar, Qing Feng memandang sekilas pada dua hidangan sayuran vegetarian sederhana di atas meja dan tersenyum sarkastik. Mengambil sepasang sumpit dan melihat pada makanan yang hambar, Qing Feng mulai memakan sesuap nasi dingin. Saat menghabiskan setengah mangkok nasi, Qing Feng meletakan sumpitnya dan berkata dengan dingin, “tinggalkan tempat ini.”

“Rumah Tangga Kekaisaran telah mengatur pelayan ini untuk melayani Nona…” Fu Ling berbicara setengah hati dengan kata-kata sederhana, tetapi kenyataannya dia mencari kedamaian dan ketenangan disini.

A Mistaken Marriage Match: Mysteries In The Imperial HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang