Jauh sebelum Tokyo menjadi ibukota Jepang, terdapat kerajaan besar yang begitu sangat termahsyur menguasai wilayah Jepang. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Konoha. Kekayaan alam yang berlimpah menjadikannya sebagai pusat perdagangan Jepang.
Kerajaan ini juga memiliki armada perang terhebat membawahi 7 kerajaan besar di Jepang. Di pimpin oleh Raja bernama Hyuuga Hiashi yang terkenal baik hati dan ramah, namun berbahaya bagi musuhnya. Raja memiliki seorang istri yang cantik jelita keturunan Tiongkok bernama Ratu Karin. Pernikahan mereka menjadikan hubungan Jepang dan Tiongkok membaik yang sebelumnya berpuluh-puluh tahun perang dingin.
Pernikahan mereka dikarunai 2 orang putri yang sangat cantik jelita mewarisi wajah Sang Ratu. Putri pertama mereka bernama Hyuuga Hinata, memiliki perangai lembut dengan senyumnya yang manis semanis madu~
Sedangkan, Hyuuga Sakura adalah putri mereka yang kedua. Berbanding terbalik dengan saudaranya, Putri Sakura sangat menyukai petualangan dan jelajah alam. Mengikuti jejak kakeknya Hyuuga Jiraiya yang suka hidup berkelana di luar istana. Berbeda dengan kakeknya yang melakukan perjalanan untuk mencari inspirasi menulis buku, Putri Sakura melakukan perjalanan untuk mengamati kehidupan dan membantu rakyatnya.
Suatu malam yang hening di istana paviliun utara, Putri Hinata terlihat sedang menatap ke arah luar jendela. Bulan penuh bersinar terang di langit, pandangannya terfokuskan pada pantulan sinar bulan di kolam istana. Entah apa yang sedang ia pikirkan.
"Hinata-hime, kau belum tidur?" suara dari arah pintu terdengar setengah berbisik. Yang terpanggil menoleh ke arah datangnya suara.
"Hm'mh, ternyata kau Tenten" jawab Hinata memberikan senyum manis tanpa beranjak dari tempatnya.
"Bulan sudah penuh, sebentar lagi Festival Fullmoon ya. Ahh.. Aku sudah tidak sabar menantinya!" berkata Tenten dengan menyandarkan dirinya pada dinding di sebelah jendela.
Menikmati angin malam sejenak dengan mengobrol santai mengenai legenda Festival Fullmoon. Di awal musim dingin ini, semakin malam udara semakin dingin. Karena tidak kuat menahan dinginnya udara malam. Merekapun akhirnya memutuskan untuk tidur karena besok akan disibukkan dengan jadwal pelatihan.
Festival Fullmoon merupakan acara tahunan yang di adakan oleh Kerajaan Konoha sebagai peringatan bersatunya 7 kerajaan besar di wilayah Jepang. Berakhirnya perang besar antar kerajaan terjadi pada saat Bulan penuh di awal musim dingin. Oleh karena itu, untuk memperingati hari tersebut maka diadakan Festival Fullmoon. Pada Festival Fullmoon, selain pesta rakyat yang biasa diadakan terdapat juga Perlombaan Adu Pedang yang sangat di nanti oleh semua orang. Siapa saja dan dari mana saja dia berasal dapat ikut serta tanpa memandang kasta.
Putri Tenten yang tinggi semampai merupakan keponakan Ratu Karin sangat menanti perlombaan ini, karna dia sangat menyukai ilmu pedang. Dia merupakan salah satu ahli pedang terbaik yang tergabung dalam pasukan khusus istana.
Pada tahun ini merupakan tahun yang spesial bagi Kerajaan Konoha. Di malam puncak Festival Fullmoon, akan dilangsungkan pertunangan Putri pertama mereka Hinata. Semua anggota keluarga kerajaan dan rakyat Konoha semakin berbahagia dengan kabar pertunangan Putri Hinata.
Pagi harinya di paviliun utama, Ratu Karin sedang sibuk mengamati para pekerja istana yang sedang mendekorasi ruangan untuk acara pertunangan anaknya nanti. Ruangan besar dengan langit - langit yang tinggi bermotif bunga beraneka ragam. Dominan berwarna ungu lavender sesuai dengan warna kesukaan anaknya.
"Sempurnaa..." pekik Sang Ratu sambil menepuk tangannya. Ia memuji hasil dekorasi di ruangan itu.
"Kau terlihat bahagia sekali pagi ini.."
suara yang Ia kenal sebagai suara Ibu dari suaminya itu Hyuuga Tsunade mengagetkan Sang Ratu.
YOU ARE READING
In The Embrace of The Night
RomanceKerajaan Konoha mengadakan Festival Fullmoon untuk memperingati hari berakhirnya perang antar kerajaan. Pada malam puncak Festival Fullmoon tahun ini akan di adakan pertunangan Putri mahkota pertama, Hinata. Siapakah yang akan bersanding dengan Hina...