BAB #1

30 2 1
                                    

“Bella, bangun nak! Ini hari pertamamu masuk SMA kan. Cepat bangun kalau nggak mau terlambat, sayang.” Mama berusaha membangunkanku dengan lembut sembari meletakkan segelas susu hangat di meja samping tempat tidurku.

Namaku Bellania Retta.

Terserah kalian mau manggil aku Bella, Nia, atau Retta. Tapi hampir semua teman – teman memanggilku Bella.

Hari pertamaku masuk SMA diawali dengan suara lembut mamaku yang berusaha membangunkanku, dan herannya aku nggak pernah bosan mendengar suara itu.

Aku diterima di salah satu SMA negeri di Jakarta, dengan jurusan IPS. Jangan ditanya kenapa aku memilih jurusan itu, karena aku sangat menghindari pelajaran yang berhubungan dengan hitung – menghitung.

****

Dan aku diterima di X IPS 3

“Hai, Nama gue Melody. Bisa panggil Ody aja. Boleh duduk di sini? Apa udah ada yang nempatin?” Aku langsung menoleh ke samping merespon cewek cantik yang sedang mengajakku bicara.

“Oh, iya duduk aja. Belum ada yang nempatin kok.” Jawabku sembari melemparkan senyum ramah dengan calon teman akrabku?
Setelah dia duduk, suasana tiba – tiba hening seketika. Belum ada yang berani memulai obrolan diantara kami.

“Bella.” Ucapku berusaha memecahkan keheningan.
“Huh?”
“Namaku Bella. Bellania Retta.”
“Ah, salam kenal ya.”

Sesingkat itulah perkenalan antara aku dan Ody. Nggak ada basa – basi untuk melanjutkan obrolan. Ody memang cewek cantik yang irit kata. Kalau belum kenal akrab dengan seseorang, dia nggak akan banyak omong.

Ody yang tadinya selalu diam, tiba – tiba menanyakan hal yang membuatku kaget.

“Bella, lo cantik. Pacar? Pasti ada dong. Ya, kan?”
“Hahaha… pertanyaanmu bikin kaget.”
“Ya habis, lo cakep si, penasaran kan gue jadinya.”
“Iya, ada.” Akhirnya ku jawab karena gak tahan lihat wajah melasnya.
“Tuh, kan bener! Pasti cakep juga kayak lo kan?”

Hmm… semakin kesini sepertinya aku lebih mengenal Ody. Ody yang awalnya ku kira gadis irit kata ternyata sebenarnya gadis yang bawel banget. Xixixi….

“Terus kalau cakep emang kenapa? Mau jadi orang ketiga nih ceritanya? Hahahahaha…”

Aku berusaha menciptakan suasana seru di antara kami.

“Yaa kalau kamu mengijinkan, aku mah gas ajaa. Hahahahahaa”

Kami tertawa bersama hingga membuat seisi kelas tertuju pada kami.

Oh, iya, aku belum menceritakan tentang pacarku ya?

Namanya Galih, dia satu tahun lebih tua dariku dan kami beda sekolah. Aku dan Galih bisa kenal lewat teman SMP ku dulu alias dicomblangin. Kami sudah pacaran dari sewaktu aku kelas 3 SMP. Kini kami harus menjalani LDR karena Galih sedang menjalankan tugas pertukaran pelajarnya di Jepang.

Walaupun awalnya sedih karena harus menghabiskan hari – hari bersamanya hanya via telepon atau videocall, Tapi kini aku menikmati hari – hariku walaupun tanpa dia di sini, karena kini aku menemukan teman – teman baru yang asik.

Retta & BenziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang