8

10 2 0
                                    

Jodohku, siapa namamu? Ah., aku selalu menerka-nerka, gelisah tentang sosok yang akan menemani separuh hidupku.  Padahal bisa jadi,  kamu adalah orang yang sudah kukenal sangat lama.  

Padahal bisa jadi,  kamu adalah orang yang sudah kukenal sangat lama.  Padahal bisa jadi kita selalu bertemu setiap hari. Padahal bisa jadi, kita belum kenal tapi pernah berpapasan.  Padahal bisa jadi kamu adalah teman dunia maya.  Jodohku, siapa namamu? Aku mencarimu setiap hari meski hanya lewat butiran doa.

Oiya, apakah doa kita sama ingin dipertemukan dengan shalih?  Semoga sama ya dan kalau aku tidak shalih, kuharap kamu adalah cahaya yang Allah kirim untuk membimbingku. Aku selalu percaya, tak ada doa yang tak didengar oleh Allah.  Kamu percaya,kan?

Jodohku,  siapa namamu?  Ah, aku harusnya sadar,  menanti jodoh ibarat menanti kematian.  Harus tidak digelisahkan,  tapi dipersiapkan. Kamu sedang memepersiapkan? Jodohku, siapa namamu? Apa memang kita belum kenal,  atau memang sudah kenal tapi tak tahu,  bahwa nama kita sudah bersanding di Lauh Mahfuzh. Aku punya firasat,  kamu adalah pembaca tulisan ini atau mungkin bisa pula,  aku adalah pembaca tulisanmu. 

Jodohku,  siapa namamu? Aku harap aku dan kamu berjalan di jalan yang sama,  jalan yang Allah ridho.  In shaa Allah.  Jika jalan kita sama kita pasti segera bertemu dititik yang sama pula.  Aamiin

Yellow Mey MeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang