"Saranghaeyo,oppa..."
Suara teriakan yang selalu terdengar saat suara alunan musik lagu Mic Drop terputar. Dengan 7 manusia yang berada di atas panggung yang sedang bernyanyi.
Bukan hanya suara teriakan yang menyatakan cinta. Tapi kadang suara isak tangis dari beberapa wanita yang mengidolakan 7 pria tampan tersebut.
"Neo mwohani? Masuklah dan tunggu para Oppa mu itu didalam backstage" suara berat yang sudah sangat ku kenali.
Aku menengok dan melemparkan senyum padanya. Yang barusan menegorku langsung berjalan mendekat.
"Kaja.. Jangan bilang padaku kau akan menunggu mereka disini? Kau mau di serbu ribuan Army?" Ajaknya dan bertanya di akhir.
Aku hanya tertawa kecil, mengangguk dan mulai masuk kedalam backstage tempat menunggu yang aman.
"Ne. Gomabseubnida.." Jawabku sambil membungkuk, karna pria di hadapanku ini lebih tua umurnya dariku.
Pria itu pergi dari hadapanku. Kini aku tertarik dengan ucapan salam perpisahan dari pria yang sangat aku kenal suaranya. Setelah mengucapkan salam, mereka turun dari panggung.
Kini aku menemukan ke-7 pria yang barusan bernyanyi. Mereka berjalan dengan wajah dan badan penuh dengan keringat. Kami saling tatap dan ke-7 pria tersebut tersenyum sambil berjalan kearah ku.
"Bagaimana penampilan kami barusan?"tanya salah satu dari mereka
"Daebak, heol!" Ujarku yang sepertinya membuat mereka tersenyum senang.
Mereka tersenyum dengan bangganya. Aku hanya terkekeh melihat mereka tersenyum senang dengan perkataanku. Tapi senyum mereka luntur saat mereka mendengar suara yang aneh.
Kriuk.. kriuk..
Mereka menengok saling tatap satu sama lain. Dan mata mereka kini tertuju padaku yang sedang memengang perutku, mereka menatap ku bingung. Aku hanya terkekeh malu.
"Mianhae, baegopeuda.. heheheh"ujarku yang di akhiri dengan kekehan.
Ke-7 pria tersebut tertawa cukup keras dengan apa yang aku lakukan. Salah satu dari mereka mendekatiku dan mengusap rambutku kecil.
"Yi paboya.. pasti kau tidak makan dari tadi pagi kan?"ujarnya,aku hanya mengangguk kecil tersenyum diakhir.
"Ya! Tidak sarapan itu tidak baik untuk kesehatanmu bodoh! Aish anak ini.." ujar yang lainnya
"Mianhae.."ujarku pelan, pria dengan hoddie kuning menghampiriku dan merangkulku sambil menatap 7 temannya.
"Ya! Mwohaneungeoya! Jangan bicara seperti itu pada gadisku..!"ujarnya membelaku,yang lain terkekeh kecil.
"Jimin-ssi! Dia bukan hanya gadismu, tapi dia gadis kita semua! Ihaehae?"ujar yang lain membantah perkataannya.
Jimin hanya terkekeh, ia menatapku.
"Jadi, kapan kita akan makan? Aku sudah sangat lapar"ujarku, semua terkekeh.
"Eoh. Arasseo arasseo.. ayo kita keluar untuk makan, kasihan nonnaku ini sudah tidak bisa menahan lapar.."
Akhirnya kami bergegas keluar dari backstage untuk membeli makan cepat saji dan sekalian pulang kerumah.
Sampai di dalam restoran cepat saji kami memesan beberapa Ramyeon dan beberapa soju. Dengan sedikit permbicaraan tidak penting dan gelak tawa yang kadang muncul karna beberapa dari kami selalu ada yang mengeluarkan lelucon.
KAMU SEDANG MEMBACA
we houden van je, Hana-ssi
Teen Fiction"Siapapun yang nanti terpilih, jaga gadisku ini. Aku sangat mencintainya"-Kim seok Jin "Oppa? Aku sangat menyayangi kalian"-Kim Hana