Namaku Meisya. Hari ini, aku di depan SMA-ku, bersama dengan seorang laki-laki yang 2 tahun ini selalu menemani. Aku menatap gedung sekolah yang tinggi. Melayangkan pikiranku untuk mengingat memori bersama kawan-kawan.
Ada canda, tawa, luka, dan semua cerita. Perlahan, aku tersenyum. Kemudian menangis. Itu semua terlalu menguras perasaan untuk diingat.
"Mau ditemenin Mei?"
"Nggak usah, aku bisa sendiri. Nanti kalau acaranya selesai, aku telfon kamu."
"Yakin?"
Aku mengangguk sebagai jawaban. Kemudian, 'dia' pergi meninggalkanku bersama kenangan di masa lalu.
-Mei
An.
Revisi kecil karena lama nggak publish dan lupa sama plot-nyaRishaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mei
Teen FictionAku tidak akan marah pada apa yang telah berlalu. Tidak akan mengeluh tentang apa yang sudah kumiliki. Dan aku akan selalu berusaha untuk mengejar apa yang aku ingin. -Mei