1

12 0 0
                                    

Suasana sekitar sangat ramai. Semua murid di kelas XI MIPA 2 berbondong-bondong menuju pintu masuk sekaligus pintu keluar kelas untuk melanjutkan aktivitas mereka yang lain. Entah itu langsung pulang ke rumah ataupun mengikuti kegiatan ekskul sekolah. Naya memperhatikan keadaan sekitar sambil duduk di bangku miliknya sendiri, letaknya paling depan, kedua dari kiri sementara pintu kelas ada di sebelah kanan. Namanya Nanaya Asha dan ia belum berniat untuk beranjak apalagi pulang ke rumah. Masih ada kegiatan lain yang akan ia lakulan di kelas ini, sendirian tentunya karena semua anak kelas sudah keluar dari kelas ini.

Kemudian, Naya mengeluarkan sebuah laptop berukuran sedang, tidak terlalu besar jadi tidak begitu berat saat Naya membawanya di dalam tas hitam berukuran sedang miliknya. Warna laptopnya hitam dan tidak ada logo dari merk laptop manapun sebagaimana laptop pada umumnya. Karena, ini laptop milik Naya, ia membuatnya sendiri-merakitnya lebih tepat-dan laptop ini sangat berharga baginya karena ini laptop pertama yang ia rakit walaupun belum begitu sempurna, masih banyak kekurangan disana-sini jadi ia masih terus memperbaikinya. Di bagian kiri atas keyboard, Naya menempelkan sticker bergambar paha ayam goreng, selebihnya laptopnya polos. Naya menekan sebuah tombol, mulai menyalakannya kemudian menunggu, hingga sebuah suara dari pintu mengalihkan perhatiannya.

"Masih mau ngoprek laptopnya lu?" salah satu dari mereka berbicara. Ada tiga orang disana.

Dia yang berbicara, namanya Jeno. Tubuhnya kurus dan tinggi semampai. Rambutnya hitam legam dan ada rambut yang memenuhi keningnya. Ia berjalan sembari memegang sebuah es krim berwarna merah, mungkin rasa stroberi atau semangka, Naya mencoba untuk menerka.

"Udah segimana nih prosesnya?" yang lainnya berbicara, ini namanya Jaemin. Wajahnya ceria dan mimiknya seolah tersenyum walaupun sebenarnya dia sedang tidak tersenyum. Tubuhnya sama kurusnya dengan Jeno, rambut di bagian keningnya terangkat. Jaemin membawa mangkuk putih bergambar ayam yang gambarnya sudah sangat melegenda bagi orang Indonesia, sudah dapat dipastikan itu mangkuk dari kantin. Naya lihat isinya batagor berkuah merah. Pasti pedas dan panas.

"Liat dong, kepo gue kok belum beres-beres juga laptop lu." ini yang terakhir dan namanya Haechan. Di tangannya ia menggenggam gelas plastik, airnya berwarna biru. Pop ice rasa permen karet sepertinya. Rambut Haechan berwarna hitam tapi kecoklatan, orang-orang bahkan para guru mengira Haechan mewarnai rambutnya, tapi sebenarnya itu karena ia terlalu sering terpapar sinar matahari, tapi entah mengapa warna rambut seperti itu terlihat cocok untuknya. Haechan mengenakan seragam yang tidak terlalu rapi.

"Iya nih, gue enggak sabar biar laptop gue seratus persen sempurna, kalau bisa sih ngelebihin laptop-laptop lain hehehehehe." balas Naya.

Mereka kemudian duduk di kanan kiri Naya. Haechan di kanan, Jaemin dan Jeno di kiri.

"Yeuu, enggak usah muluk-muluk dulu dah, itu lo bikin laptopnya bener aja belum bisa." Haechan menyahut dengan sewot. Naya lantas mendecih, kemudian melihat Haechan yang mengasongkan minumannya ke arah mulut Naya, ia pun menyeruput minumannya. Dugaan Naya tepat, ini rasa permen karet.

Semuanya perkenalkan, mereka adalah teman Naya. Teman dari mereka semua SMP tepatnya. Naya merasa, hanya mereka yang benar-benar bisa Naya sebut sebagai teman. Selebihnya hanya sekadar kenal. Naya bahkan tidak memiliki teman dekat berjenis kelamin perempuan. Mereka bertiga, termasuk kategori cowok yang cerewet dan tidak bisa diam. Kalau bahasa sundanya, itu disebut riweuh.

"Ya kan ini lagi proses tuan putri, doain aja biar gue bisa cepet beres bikin laptop gue canggih." Naya menyunggingkan senyum semangatnya sambil mengetikan sebuah kata per kata di laptopnya.

"Enggak usah senyum gitu lo, matanya ilang noh." Kali ini giliran Jeno yang memulai perdebatan.

"EnGgAk UsAh SeNyUM gItU lO, mAtAnYA iLanG nOH." Balas Jaemin sarkas. Mereka semua tertawa sementara Jeno cemberut. Karena nyatanya, Naya dan Jeno memiliki mata yang mirip. Sama-sama hilang saat tersenyum dan tertawa.

Baik Jaemin maupun Jeno kemudian memberikan makanan mereka kepada Naya, untuk Naya cicipi tentunya.

Naya kembali sibuk dengan laptopnya, dan mereka bertiga fokus dengan makanan dan minuman mereka masing-masing sambil memperhatikan apa yang Naya lakukan dengan laptopnya.

"Sebenernya, lo ngapain sih pake ngerakit laptop segala? Kenapa enggak beli aja?" Jaemin telah selesai dengan batagor kuahnya.

"Iya bener, lagian sekarang mah kan udah banyak laptop yang harganya enggak terlalu mahal tapi spesifikasinya bagus." Haechan ikut menimpali.

"Hooh, kalo mau gua anter deh ke tempatnya biar lo bisa liat-liat." Jeno, fokus matanya tetap pada laptop milik Naya.

"Gimana ya, gue pengen aja bikin laptop sendiri. Lagian menurut gue, kayanya lebih aman pake laptop sendiri daripada beli." Naya membalas pertanyaan mereka semua, yang kemudian menimbulkan kernyitan di dahi masing-masing dari mereka.

"Hah? Emangnya laptop lain kenapa?" Haechan seperti menyeruakan pertanyaan Jaemin dan Jeno.

"Gue enggak tau secara pasti ini bener atau enggak, gue cuma pernah baca doang sih sebenernya. Katanya, lewat kamera dan speaker laptop tuh kita bisa aja diawasi. Terus juga, kayanya laptop gampang dilacak, tapi ya sekali lagi gue enggak tahu ini bener atau enggak." Jelas seorang Naya pada mereka bertiga.

Nyatanya Naya memang pernah membaca artikel seperti itu. Dan Naya mempercayainya.

Hai semua, seperti yang aku katakan sebelumnya, namaku Nanaya. Nanaya Asha. Aku perempuan yang duduk di bangku kelas XI MIPA 2, sedang menuju umur 17 tahun. Dan aku menyukai hal-hal berbau teknologi walaupun aku bukan ahlinya. Oh iya, tapi aku lumayan ahli dalam dunia meretas baik sebuah akun sederhana maupun teknologi besar.

Dan aku, mengenal banyak orang lewat media sosial. Kami berkomunikasi tanpa mengenal siapa orang yang sedang kami ajak bicara, tapi karena itu kami menjadi dekat. Dan itu adalah salah satu alasan mengapa aku merakit sendiri laptopku. Aku menjaga rahasia besar, sangat besar.

 Aku menjaga rahasia besar, sangat besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

error-web [lty]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang