Rayan Prajna Gemilang

302 37 0
                                    

Awal semester baru ini di Perwira Highschool terlihat begitu ribut, sebab sedari tadi pembicaraan yang tak pernah reda yaitu munculnya siswa baru yang disebut-sebut sebagai ketua gangster terkenal.

Siapa yang tak mengenal Rayan Prajna Gemilang. Ketua dari perkumpulan yang cukup mengerikan. Ia adalah sosok cowok yang tidak bisa disenggol, sekali kena senggol akan dibacok. Banyak gossip beredar pindahnya Rayan itu karna ia dikeluarkan dari sekolah lamanya. Ia di DO karna menyebabkan salah satu siswa disana sekarat.

Namun, yang namanya Rayan, ia tak peduli dengan bisik-bisik itu maupun orang yang takut dengan nya. Di sekolah ini, Rayan hanya ingin menghirup udara kebebasan dan kedamaian.

Rayan memasuki kelas 11 IPS 1 yang kebetulan itu adalah kelas Reyna. Saat memasuki kelas semua langsung diam, pura-pura tak peduli namun ada juga yang melirik penasaran. Sebab siapa sangka sosok Rayan itu ternyata memiliki wajah yang enak dipandang, bahkan badannya begitu bagus untuk ukuran anak seusianya.

Rayan menghela napas dan segera berjalan menuju bangku paling belakang. Disana kosong dan tepat untuk ia duduki 2 semester ke depan.

“Nama gue Bagja.” cowok yang mengaku bernama Bagja itu menoleh ke belakang agar bisa berkenalan dengan Rayan.

Rayan hanya menaikan satu alisnya, lalu mengangguk tak peduli. “Ini Wirya.” tunjuk Bagja pada cowok yang nyengir.

“Rayan.”

“Gue harap kita bisa temenan.”

“Oh? Gak takut lo pada sama gue?”

Bagja terbahak, “Yaelah ngapain amat.”

“Bagus deh.” Rayan hanya bergumam lirih.

Lalu yang terjadi mereka ternyata semudah itu untuk akrab satu sama lain. Hingga melupakan siapa yang harusnya duduk sebangku dengan Rayan.

Rayan mendesis, tidurnya terganggu akibat keributan didepan kelas, herannya yang Rayan tahu kelasnya sedang ada guru, lalu kenapa?

Mendongak, Rayan menguap lalu menyipitkan matanya melihat seorang cewek rambut pendek sedang memasang wajah kesal karena omelan guru di depannya.

Rayan menendang bangku didepannya, “Siapa?”

“Hampir aja gue lupa, itu chairmate lo. Reyna.” Bagja menjawab bisik-bisik.

“Mhm, cantik juga. Imut.”

Bagja dan Wirya tertawa kecil mendengar itu, kemudian mereka berbalik demi melihat Rayan yang sedang fokus melihat Reyna.

“Yaelah, percuma cantik kalo udah di—” seketika Bagja menoyor kepala Wirya hingga bunyi 'duk'.

“Di apa?” tanya Rayan ikut penasaran.

“Di—di— dilema kaliiiii mirip lagu Cherrybelle.” Bagja menjawab terbata.

Rayan hanya mengedikan bahu tak peduli, karna ia melihat Reyna yang mulai berjalan ke bangkunya. Rayan menegakan punggung, memberi gesture pada Bagja dan Wirya agar segera menghadap ke depan.

“Hai.”

Reyna yang baru saja duduk melengos, menelungkupkan kepalanya tak peduli sapaan barusan.

“Oi! Sombong banget si elah, cantik hadap sini dong!” Rayan berbisik kecil, menggoda Reyna yang nampak kesal.

“Bacot.”

Rayan tergelak, mengambil tangan Reyna sembarangan dan melakukan salam perkenalan. “Rayan, si ganteng dari Perwira Highschool.”

“Bacot anjiiiiiiing.” Reyna menarik paksa tangannya dan mengernyit jijik.

Rayan lagi-lagi tergelak, kali ini dengan suara keras membuat guru yang sedang mengajar langsung melempar penghapus papan tulis ke arah Rayan. Dan tepat mengenai kepalanya.

“Aduh!”

“Mampus.” kemudian disusul suara tawa satu kelas dan yang paling kencang tertawa adalah Reyna.

Rayan takjub sendiri, merasa sakit, malu dan bahagia secara bersamaan.

“Cantiiiiiik.”

Reyna berjalan dengan tergesa mendengar suara barusan. Mendengus tak percaya, baru juga akan bebas dari makhluk aneh itu tapi tidak bisa.

“Oi cantiiiiiik, tungguin gue.”

Lagi-lagi Reyna mengabaikannya, tanpa ia sadari didepannya ada Athan yang sedang membawa beberapa tumpuk buku, lalu mereka bertabrakan hingga buku yang dibawa Athan berserakan.

Reyna panik, menoleh kebelakang dengan gusar, tangannya dengan terburu mengambil beberapa buku yang jatuh. Tak menyadari Athan menatapnya bingung.

“Cantik, gue kejar loooooo.”

Reyna merinding, segera berlari kencang saat Rayan berlari kearahnya.

STOP KEJAR GUE SINTING!”

“AKAN GUE KEJAR KEMANAPUN LO PERGI CANTIK.”

“DASAR GILA.”

Setelah teriakan itu Reyna terjerembab dekat tong sampah tepat disamping gerbang sekolah. Bukannya menolong, Rayan terbahak kencang hingga mengundang lirikan beberapa pejalan kaki dan siswa yang masih di sekolah.

Reyna ingin menangis, rok sekolahnya sedikit kotor. Sebenarnya ini tidak terlalu sakit, namun malunya yang sedikit parah. Apalagi Rayan masih saja menertawakan nya.

“Sialan.” Reyna mendelik kesal.

Setelah tawanya sedikit mereda, dengan sisa kewarasan nya, Rayan mengulurkan tangan, “Sini,” jedanya. “Sorry gue ngagetin lo, maaf banget deh. Ayo sini bangun, rok lo kotor malu tuh diliatin.”

Reyna cemberut, menerima uluran tangan Rayan dengan setengah hati. “Mau nangissssss.” matanya berkaca-kaca.

Rayan menghela napas, “Udah, nih lo pake jaket gue.” ia membuka tas nya dan menyerahkan jaket hitamnya ke Reyna.

“Mau gue pakein?”

Reyna merebut jaket itu kesal, melirik Rayan sinis. Rayan hanya terkekeh, “Tunggu disini, gue ambil motor dulu. Jangan kemana-mana cantik.”




























S T A R I N G

EVANESCENT

©® 2021, lightestgyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐄𝐕𝐀𝐍𝐄𝐒𝐂𝐄𝐍𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang