1; Centre of Disease Control

263 28 10
                                    

Tawan mungkin terlalu naif untuk mengakui beberapa hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tawan mungkin terlalu naif untuk mengakui beberapa hal

.
.
.

Breaking news- sebanyak 10.000 penduduk negara Nadao terpapar virus baru dan 121 diantaranya meninggal dunia. Pemerintah federal segera menaikkan status darurat lockdown-

.
.

Tawan tertawa pelan, menghisap nikotin diantara dua belah bibir. Opium dan Morfin menyatu dalam reaksi biokimia yang menyenangkan. Orang-orang tidak perduli virus selama dihadapkan alkohol dan musik, Tawan menyaksikan tarian dan kerlip lampu bar ironic. Kota Nadao kacau sementara orang-orang Raikan bersenang-senang diatas meja judi.

Bartender menawarkan secangkir tequila untuk pria tanpa pasangan tapi ia tidak boleh mabuk. Sensasi Agave Meksiko dan jeruk limau mungkin akan dinikmati lain waktu.

Tawan beranjak, panggilan miliknya sudah tiba di beberapa detik lalu, langkahnya tenang melewati manusia dan gairah seks yang menyebar diantara dinding pintu keluar. Gang sempit diujung jalan terasa menyeramkan karena kriminal kecil butuh uang. Ini adalah kota metropolitan yang megah diantara kemiskinan. 

Tawan mengetuk sepatu converse biru, jalanan basah ketika mobil mercedes benz seharga satu miliyar lebih menghadang Tawan disisi trotoar. Pria tua dengan gaya necis dan kacamata hitam keluar penuh arogansi, "Kau terlihat menyedihkan dari terakhir kali kita bertemu."

Alis Tawan terangkat, "Sepertinya Russel William bermain trik lagi untuk gagal pensiun." Balasnya sembari masuk kedalam mobil sementara Russel tertawa karena bocah kurang ajar ini menebak dengan akurat.

Mobil melaju diantara jalanan kota yang lenggang sehabis hujan, beberapa pemabuk berkeliaran bebas di jalanan. "Bioterorisme." Russel membuka mulut dan kemudi berbelok, "Masih berkaitan dengan lyssaviruses tapi ini lebih berbahaya."

Alis Tawan berkerut, "Mustahil."

"Ya, seharusnya memang mustahil tapi pemerintah Nadao punya pergerakan aneh setelah vaksin berhasil. Beberapa penyelidikan dihentikan secara sengaja dan kegiatan operasional berjalan tanpa pengawasan." Russel menoleh sebentar, "Kau tahu, ini selalu terjadi pada birokrasi kapitalis, daripada menyelidiki pihak-pihak terkait dan membuang anggaran mereka lebih suka memproduksi vaksin untuk menghasilkan banyak uang." 

"Sampah."

Russel tertawa, "Federasi akan selalu punya rahasia."

Tawan mengangguk setuju, "Termasuk ketika media bungkam atas kasus bunuh diri aktivis ham"

"Semua orang tahu itu bagian dari rencana pembunuhan."

The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang