Taehyung Kim.
Putera tunggal dari Kim Jong In dan Kim Kyung soo, bergolongan darah Ab yang mana alasan dia di panggil alien.
Tampan, kalau bahasa lainnya adalah Don juan nya Daegu.
Banyak sekali para wanita, mulai dari perawan atau janda bahkan hingga nenek nenek pun bunting online karena nya.
Beda lagi kalau uke, akan bunting offline karena nya.
Pokoknya Taehyung itu populer sekali lah di Daegu.
Punya seorang sahabat bernama Hoseok. Si pemilik toko kelontong terbesar di Daegu.
Taehyung sangat mencintai Daegu, kota kelahirannya.
Tidak pernah sekalipun terbesit di pikirannya untuk meninggalkan Daegu, namun hari ini...
Sebuah email masuk, melalui emai kelurahan (anggap saja ada) maklum, daerah yang Taehyung tempati sedikit katrok.
Katanya, Taehyung di terima di salah satu perusah— pabrik penghasil air mineral terbesar di Seoul.
Awalnya dia hanya iseng iseng saja ikut seleksi online, eh kok dia malah keterima?
Tidak tau, ini suatu mukjizat atau bagaimana. Jong In, sang ayah langsung mem packing semua baju Taehyung dan bahkan menjual setengah sawah nya hanya untuk keperluan Taehyung di sana.
"Nak, kalau sudah sampai sana.. Hubungi rumah ya, ingat nomor nya kan? "
Taehyung mengangguk, sedih sekali harus meninggalkan Daegu. Apalagi ibunya yang tampak sangat keberatan melepas kepergian nya.
Bahkan Hoseok suda meraung (?) tidak rela di tinggalkan Taehyung sendiri di Daegu. Soalmya, Taehyung dan Hoseok di kenal sebagai dua single tertampan di Daegu. Kalau Taehyung pergi,, sama siapa Hoseok di sini? Menanggung julukan ngenes itu sendiri?
'Aku janji, akan mmebawa kabar baik untuk kalian'
.
.
.Sementara itu,
Seoul, 2019
Bunyi kecipak dan lenguhan memenuhi ruangan atau yang bisa di sebut sebagai kamar bernuansa putih ungu itu.
Si pemuda manis bersurai cokelat setengah pink itu meremas helai pria dewasa yang berada di atasnya.
"H—hyunghh.. "
Ciuman di lepas, menimbulkan decakan tak terima Dari si manis.
"Kenapa sih? Menyebalkan! "
Yang di atas tidak menjawab, ia menegakkan dirinya dan membantu si manis duduk.
"Kita itu sudah mau menikah, kenapa Hyung cuek sekali? Tidak mencintaiku ya? "
Tidak ada jawaban, yang mana membuat si manis kesal. Ya, memang sih.. Mereka menikah juga karena perjodohan.
Tapi kan, Jungkook tidak bisa menolak oesona calonnya. Tampan sih..
Jangan salahkan Jungkook kalau dia jatuh hati, kan?
Kesal karena di abaikan, Jungkook —si manis tadi berdiri sambil menghentakkan kakinya. "Aku pergi! Kalau kau mau jeluar dari kamarku keluar saja! Aku ta perduli! Dasar monyet! "
Jungkook keluar meninggalkan kamarnya, tidak menyadari bahwa sosok yang dia tinggalkan tersenyum tipis menatap punggungnya.
Drrtt.. Drrtt..
Si pria dewasa tadi mengangkat panggilan "ada apa? "Tanya nya dengan suara yang berat.
Wajahnya menegang "aku kesana sekarang! "
.
.
.Taehyung berangkat menggunakan bus malam, maka dari itu dia baru sampai di Seoul sekitar subuhan..
(Dan gue ga ngerti, berapa jaraknya. Males search)
"Woah.. Jadi ini Seoul? Ck. Ck... Daebak! "
Taehyung melintas di jalanan Seoul dengaj wajah ndeso nya.
Katrok, selama ini pemandangan yang ia temui hanya sawah, sekaramg lihat saja.. Gedung gedung tinggi dimana mana..
Bahkan ada satu gedung menarik perhatiannya, tulisannya burning sun.
Lalu, wanita wanita nya.. Beuh,, gadis di Daegu jelas kalah.
Taehyung me monyong kan bibir, berniat memberikan siulan. Namun gagal, soalnya dia tidak di lahirkan untuk menjadi pria nakal.
Kembali menatap kagum bangunan Seoul.
Ia segera mendatangi gedung yang ia tuju, namun.. Sebuah fakta mencengangkan ia dapati..
.
.
.
.Tidak tau kemana arah kakinya menuntun, yang jelas dia sekaramg sampai disini. Gedung kosong .
Dia kan tadi sedamg melamun.."Watdefak! Kenapa aku bisa disini? "Gumamnya kaget, sebenarnya ia hanya mengikuti kalimat di serial yang srring ia tonton. Pun, Taehyung tidak tau kalau yang ia ucapkan dengan aslinya seidkiy berbeda.
Taehyung itu polos, What the fuck saja dia ta tau artinya, yang ia tau.. Watdefak artinya "woah.. Kok?? " begitulah.
Tak mau berlama-lama, Taehyung melangkahkan kakinya meninggalkan gedung. Namun samar samar ia mendengar suara orang yang tengah...
berdebat ?
Lalu bunyi debuman terdengar, Taehyung jelas terkejut.
Ia takut, tapi rasa kepo nya mengalahkan segalanya.
Mendekat ke asal suara, lalu terdengar bunyi mesin mobil yang di gas dengan tergesa-gesa dan kecepatan tinggi meninggalkan gedung.
Sepertinya sudah sepi, namun Taehyung tetap mendatangi asal suara ricuh tadi.
Tubuhnya menegang...
Di sana, seorang pria dengan baju seragam.. Entah seragan apa, tergeletak dengan darah yang mengucur deras dari kepalanya.
Tak jauh dari sana, ada kayu berukuran jumbo tergeletak.
OmayGod! Apakah barusan terjadi percobaan pembunuhan?
Dengan cepat, ia mendekat ke arah pria tadi dan merogoh saku nya. Guna mencari ponsel. Untung tidak di pasword.
Nut.. Nut..
"Dengan restor—"
Piip..
Taehyung salah sambung.
Ia tekan beberapa nomor lagi..
Nut.. Nut..
"Selamat pagi, dengan pijay plus—"
Piip.
Taehyung salah sambung lagi gaes
Ini yabg terakhir.
Nut.. Nut...
"Sel—"
"Maaf, aku tidak tau aku menelpon siapa. Bisakah seseorang kesini? Ambulan? Ada yang terluka disini.. Alamatnya entah aku tak tau, tolong segeralah! Pokoknya gedung kosong di dekat burning sun begitu! Terimakasih, sampai nanti"
Taehyung mematikan sambungan, mencoba memberikan pertolongan kepada pemuda yang wajahnya sangat tidak asing dan sangat tampan ini..
"Seeprti artis? Atai siapa? Sepertinya aku pernah melihatnya "gumam Taehyung.
Dan setelah mnggunakan otaknya yang minimalis itu, akhirnya ia tau jawbannya..
" Astaga! T—tidak mungkin?! "
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Taekook / Vkook) Hei,Jojongsa -nim! (조종사)
No FicciónTaehyung hanya tidak mengerti,, kenapa dirinya berada di posisi yang bukan seharusnya dia berada di sini. (Ini mpreg)