Flashback #1 : lagi ga akur

25 2 1
                                    

"Rangga! Jangan ambil ponyoku, balikin sinii!", teriak Naya sambil berlari mengejar Rangga.

"Gak! Aku ga bakal kasih ponyomu sebelum kamu temenin aku ke warung bi Ciur!", ujar Rangga sambil berlari menghindari Naya dan membawa boneka kesayangan Naya

Naya pun berhenti mengejar Rangga dan menatap tajam sahabatnya itu, lalu berkata "Hufft, Gak mau! Kamu bikin aku susah, lagian warung nya kan jauh, aku capek, haus juga"

"Yahh, Naya, hmm.. Kamu haus?" tanya Rangga

"Ya" jawab Naya singkat

"Ayo kita kerumahmu!" ujar Rangga sambil menarik tangan Naya

"Ngapain?" tanya Naya

"Tadi pas aku jemput kamu main, aku lihat tante Luna buat kue,nah kalo kamu haus kan bisa tu minta dirumahmu, gratis lagi, aku juga bisa minta minum dirumahmu" jawab Rangga, bocah berumur 6 tahun

"Dasar" ujar Naya dengan huruf "R" yang masih susah disebutkan (bayangin sendiri aja kali ya gimana bocah 5 tahun masih agak susah nyebutin huruf "R" wkwkwk)

***

"Selamat sore tante Luna!" seru Rangga memasuki rumah besar milik keluarga Naya, kemudian duduk di sofa ruang tamu.

Mendengar suara Rangga yang sudah sering ia dengar setiap hari, Luna yang merupakan mama dari Naya, segera keluar dari dapur dan membawakan air putih dan cupcake red velvet yang aromanya sangat enak.

"Ini, dibuat spesial buat kalian loh, dimakan ya,, dan ada air putih juga, pasti kalian haus kan, habis main" ujar Wanita anggun berumur 30 tahun bernama Luna

"Ma, Naya mau air dingin aja ya" minta naya pada mamanya

"Gaboleh Naya, kamu kan habis main dan lari-lari, kalau habis lari-lari ga boleh minum air yang dingin dulu, nanti kamu sakit" ujar Luna dengan nada yang lembut dan membuat Naya mengerti..

"Yaudah, tante tinggal ke dapur dulu ya, kalian jangan bertengkar" ujar Luna sambil meninggalkan kedua bocah yang sedang asyik makan cupcake buatannya.

Kini hanya ada Rangga yang lahap makan cupcake buatan tante Luna, sedangkan Naya beralih dengan bermain boneka ponyonya.

Merasa seperti tak dianggap oleh Naya, Rangga pun menatap Naya dengan tatapan tajam.

Menyadari dirinya sedari tadi ditatap oleh Rangga, Naya pun merasa risih, lalu menoleh kearah Rangga dan bertanya, "kamu kenapa?"

"Kamu masih mau temenan sama aku kan?" tanya Rangga balik

"Iya, emang kenapa?"

"Kok kamu asyik sama boneka itu sih, kan ada aku disini, temen kamu main"

"Ponyo kan boneka kesayangan aku"

"Kalau tau gitu, aku gamau beli boneka itu untuk kamu, belinya pake uang tabunganku pula" ujar Rangga yang merasa dirinya tak dianggap oleh Naya.

"Jadi, kamu mau aku balikin boneka ini ke kamu?" tanya Naya dengan tatapan tajam

Melihat tatapan Naya seperti itu membuat Rangga takut dan mengalah.

"Bukan gitu, Yaudah deh, terserah kamu, tapi kita tetap temenan ya" ujar Rangga sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Pasti" ujar Naya sambil mengangkat jari kelingkingnya juga.

Meskipun sering bertengkar, Rangga dan Naya kecil pasti selalu baikan lagi ujung-ujungnya, lucu yaa wkwk

"Kalau kamu mau main bareng, kamu boleh bawa boneka yang banyak, biar kita main boneka bareng" ujar Naya pada Rangga.

Haiii! Gimana ceritanya? Semoga kalian suka ya😊, trimakasih udah baca dan jangan lupa untuk vote, comment and share,, oh ya kalau ada saran jangan sungkan untuk beritahu ke gigi ya🤗 Trimakasiii❤



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Old StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang