.
.
.
Hunmin
.
Seperti ini kau tersenyum padaku setiap harinya.
Kau menyapaku dengan senyum terbaikmu.
Bahkan siang ini kau menahanku saat melewatimu.
Menggenggam tanganku, lagi lagi kau tersenyum.
Berhenti,,, kau membuatku semakin berharap.
.
Alunan senar gitar ini begitu tenang, kau duduk diujung ranjang, dengan gitar coklat di tanganmu. Kau duduk membelakangiku.
Menatapmu dari sudut ruangan ini, menikmati angin dari jendela yang tebuka sedikit, menyapu helayan rambut bagian depanku.
Lagi lagi tersenyum, betapa aku menyukai saat seperti ini.
Memandangmu dari belakang seperti ini sungguh sangat nyaman.
Entah lagu apa yang kau mainkan, aku terlalu fokus padamu, meskipun hanya punggungmu yang kulihat.
Hingga kau berbalik, menatap kearahku.
Aku sangat gugup, sungguh. Mungkin wajahku telah memerah.
Selalu seperti itu...
Kau selalu membuatku berharap, lagi.
Aku mengenalmu seumur hidupku, tapi aku tak pernah tahu dengan isi hatimu.
Kadang aku selalu beranggapan bahwa kau tertarik padaku dengan suma sikapmu.
Manis, semua perlakuanmu terlalu manis. Membuatku merasa memilimu.
Aku salah, aku belum mengenalmu sepenuhnya.
Perasaanku selalu berakhir dengan renungan.
Kau membuatku bingung, Sehun.
Atau aku terlalu berlebihan menanggapinya?
Kau...!!
Berhenti.
Berhenti bersikap seolah kau tertarik padaku.
Cukup membuatku semakin mengharapkanmu.
Karena pada dasarnya semua hanya candaan bagimu. Selalu seperti itu. Kau akan mengakhirinya dengan tawamu.
Terimakasih.
Setidaknya aku bahagia saat berada didekatmu.
.
.
"berhenti...!" teriakmu dari ujung koridor. Bak seekor anak anjing, aku menurut.
"tahan..!" ucapmu lagi, kau semakin mendekat
Grebb
Tanganmu meraih tanganku.
Lagi lagi....
"sangat dingin" kau semakin mengeratkan genggamanmu
Lagi lagi aku menikmatinya
Kembali dengan senyum luar biasa yang kau tampilkan, oke sebut saja aku lemah. Tapi sungguh aku sangat menyukai senyummu itu.
Berhenti... kumohon berhenti bersikap seperti ini.
Kau membuatku semakin terlihat menyedihkan.
Lepas.....
Aku hendak pergi, aku tidak ingin kau mendnegar detak jantungku, yang sepertinya akan meledak.
Kau menahannya lagi, kini kau meraih pinggangku .
Hangat
Kau memeluku dari belakang, melingkarkan tanganmu pada pinggang ini. Tangan kirimu masih mnggenggam tangan kananku.
Memang dingin.....
Jari jarimu begitu dingin.
"Jangan pergi, ini sangat dingin" gumamnya ia menenggelamkan wajahnya di perpotongan leherku.
Ini sungguh nyaman..
Aku kehilangan akalku, aku ingin serakah saat ini juga. Biarkan aku merasakannya hanya untuk saat ini
Biarkan...
Biarkan aku merasakan dekapanmu, sebelum realita itu kembali.
Dimana kau milik orng lain
Dimana aku adalah hanya sebatas sahabatmu.
Aku akan mengingat ini.
Aku akan kembali pada kenyataan.
Kau bukan miliku.
Sehun....
Aku mencintaimu lebih. Ya lebih dari dari seorang sahabat.
.
.
.
.
.
Gatau ini disebut apaan..
ga tau juga gue nulis apaan. cuma lagi melow gini...
Kimi bikin ini cuma buat ngisi kekosonga, sekosong hati kimi. eaaa...
YOU ARE READING
About Us *Hunmin/Xiuhun* One Shot
FanfictionStory Hunmin Baca aja, siapa tau bakalan suka. One Shot.