➷ Prolog

18.9K 458 19
                                    

Amanda Felicia seorang gadis bermata bulat seperti boneka, berumur 16 Tahun, memiliki sifat keras kepala namun sewaktu-waktu dapat mengubah nya menjadi gadis yang anggun dan bijaksana.

Namun itu semua hanyalah sebuah topeng untuk menutupi rasa sakit nya.

Yah rasa sakit, bukan rasa sakit masa lalu atau lain sebagainya, tetapi rasa sakit yang ia tahan ditubuh nya.

Semenjak dua tahun terakhir ini Amanda diagnosis penyakit leukemia atau yang disebut dengan Kanker darah, Amanda yang dahulu hanyalah gadis periang, kini menjadi gadis yang memiliki seribu sifat yang membuat semua orang bingung dibuat nya, kecuali Mama, Papa serta Kakak laki-laki nya yang mengetahui penyakit Amanda tersebut.

Segala macam pengobatan telah dijalankannya, namun hasil nya tetap saja nihil.

Dokter yang menangani penyakit Amanda ini, sudah bilang pada Amanda maupun keluarga nya yang lain, jika Amanda membutuhkan kebahagiaan yang luar bisa, namun Amanda tidak mengalami nya.

Mama dan Papa Amanda yang bernama Karin dan Perry selalu saja pergi mengurusi bisnis mereka dengan alasan 'Mama sama Papa kerja untuk biaya kesehatan kamu' padahal bukan hanya itu yang dibutuhkan oleh Amanda.

Dan hanya Kakaknya-lah yang selalu ada didekat Amanda, Bara Feligio.

Bara adalah sosok Kakak yang sangat sayang dan perhatian pada adik nya itu, dirinya selalu berdoa untuk kesembuhan adik perempuan nya, Amanda.

Amanda dan Bara memiliki selisih umur 1 Tahun, sehingga saat ini mereka berdua bersekolah di SMA yang sama, yang lebih memudahkan Bara, untuk menjaga Amanda dengan baik.

Steven Justin Kenzie, Nakal, Bad Boy, sering keluar masuk ruang BP, sifat dan tampang Steven yang lainnya sama dengan Ayahnya, Raffael Justin Kenzie.

Memiliki 2 sahabat yang selalu menemani nya sampai saat ini, yang tak lain adalah Revano Megantara, anak dari Dena dan Reno, sedangkan 1 sahabat nya lagi bernama Genta Ortega Putra, anak dari Raka dan Naddine.

Bukannya ke-3 cowok ini masuk kedalam kelas, mereka malah asik-asikan berada di taman belakang sekolah sambil makan makanan yang Revan bawa dari rumah nya.

" Udah ah, kaga usah ke kelas lagi, benar lagi juga balik " Ucap Revan sambil memakan sandwich yang dibikin oleh Mama nya, Dena.

Steven dan Genta menatap pada Revan "Palingan 20 menit lagi juga beres " Ucap Genta sambil melirik jam tangan Adidas berwarna hitam yang kini melingkar ditangan kanan nya.

Sementara Steven menganggukan kepalanya beberapa kali " Ya udah, tanggung kalo kita balik lagi ke kelas, gue males ikut pelajaran nya " Kali ini Steven yang angkat bicara, sedangkan kedua tangannya sedang mengikat tali sepatu kiri nya.

" Ya kalian kalo bolos sih enjoy-enjoy ajak, kalian kan emang pinter, lah gue, udahlah lupain " Ucap Revan sambil menggelengkan kepalanya yang membuat Steven dan Genta menatap heran pada nya.

" Makanya belajar dirumah!, jadi disekolah kaga usah " Celetuk Genta yang langsung mendapatkan pukulan pada lengan atas nya yang diperbuat oleh Revan.

" Perasaan Bapak sama Emak lo orang nya kalem, dingin, lah ini! anak nya malah begini kelakuannya " Ucap Revan setelah memukul Genta.

" Emangnya sifat gue harus sama gitu, kaya Mama, Papa gue? Ya kaga lah " Balas Genta sambil bangun dari posisi duduk nya.

Sedangkan Steven dan Revan hanya dapat menatap nya sambil men-nenggakan kepala mereka.

" Mau kemana lo? " Tanya Steven pada Genta.

"Woy Balik yuk, bentar lagi bel, ntar ketauan bolos, bisa-bisa masuk ruang BK lagi " Balas Genta yang langsung membuat Steven dan Revan ikut berdiri.

" Yuk balik, kerumah masing-masing, lo kesini bawa motor or mobil? " - Revan.

" Motor " - Genta.

" Mobil " - Steven.

" Gue nebeng ke rumah lo yah Ven, takut ujan nih, bodo amat kalo si Genta, keujanan sih bodo amat? " Tanya Revan yang membuat Steven dan Genta menatap nya dengan alis terangkat.

" Lo-kan bawa mobil ogeb, ngapain takut ujan, kaya nya otak lo udah pindah ke dengkul deh " Balas Steven yang membuat Revan menghentikan jalannya dan menepuk dahi nya.

" Hehe, gue lupa, gue kira gue bawa motor sekarang " Ucapnya yang membuat Steven maupun Genta memutarkan mata mereka malas.

Gmna prolog ny?
Semoga suka
Jng lupa vote dan comment yah
Lanjut kaga???
Klo lnjut tunggu aja😉

👋

Lii

CALL ME BOYFRIEND! [Sequel Perjodohan Saat SMA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang