➷ Pertemuan Pertama

8.5K 344 14
                                    

Amanda baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang masih basah.

Ia sudah mengenakan seragam sekolah nya, hari ini adalah hari Rabu, Amanda memakai pakaian olahraga.

Lalu Amanda berjalan menghampiri meja rias yang berada dikamar nya dan kemudian menyisir rambut dengan serapih mungkin.

" Hm, Kak Bara udah selesai belom sih, bisa nya udah ketok-ketok pintu kamar gue " Monolog nya sambil memasukan buku pelajaran hari ini ke dalam tas gendong pink nya.

Setelah itu, Amanda bangun dan berjalan menghampiri handphone nya yang berada diatas nakas, kemudian memasukan ke-saku celana olahraga, dan langsung keluar dari dalam kamar dan berjalan menghampiri kamar Bara yang berada disebelah kamar milik nya.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu kamar Bara yang baru saja diketuk oleh Amanda, tak lama munculah sosok Bara yang sudah rapih dari dalam kamar nya sambil menenteng tas nya.

" Udah beres lo Dek? " Tanya Bara sambil menutup pintu kamar.

Amanda membalas nya dengan anggukan ringan. " Sarapan dulu yuk, kita belom makan tau, Ets dan lo belom minum obat-kan? " Tanya nya pada Amanda.

Amanda mengerucut bibir nya " Ya belom-lah Kak, ya kali udah, lagian kata Dokter juga gue kalo mau minum obat, harus makan dulu " Balas nya yang membuat Bara gemas dan mengacak rambut Amanda.

" Ih lo mah, acak-acakan lagi kan rambut gue nih " Omel nya sambil menata rambut nya kembal megunakan jari-jari tangannya.

Lalu Bara langsung merangkul pundak Amanda, dan kemudian berjalan bersama menuju meja makan.

Sesampai nya dimeja makan, sudah banyak makanan yang tersaji disana.

" Ya udah, kita makan dulu, terus kalau udah makan makanan berat begini, lo harus makan banyak buah! " Titah Bara sambil menunjuk buah-buahan yang tersedia dihadapan mereka.

" Ok ok " Balas Amanda sambil menganggukan Kepala nya.

Steven POV

Pagi ini gue udah beres mandi, bangun aja gue tadi dibangunin sama Bunda, Ayah gue juga baru dibangunin malah sama Bunda.

" Steven, ayo sarapan dulu " Nah kan, Bunda udah nongol depan pintu kamar gue.

Gue nganggukin kepala gue sambil berdiri dari posisi duduk gue yang tadi dikasur " Ia Bun, Ayah mana? " Tanya gue ke Bunda sambil jalan menghampiri nya.

Bunda usap tangan atas gue sambil senyum " Lagi mandi, kita tunggu di bawah aja yah, kamu tinggi banget sih sama kaya Ayah kamu " Kata Bunda yang bikin gue senyum.

Gue rangkul pundak Bunda, yah emang gini kebiasaan gue sama Bunda kalo lagi deketan gini " Ya udah yuk Bun, kita tunggu Ayah dibawah " Ajak gue, dan akhirnya gue sama Bunda jalan kebawah, lebih tepat nya ke ruang makan.







" Pagi " Kata Ayah yang baru aja dateng sambil masang dasi nya, tau-tau Bunda bangun dari kursi dan nge hampiri Ayah, dan mulai ambil alih kegiatan Ayah itu, masang dasi nya.

" Kak, nunduk napa, Kakak ketinggian tau ih " Kata Bunda ke Ayah, dan gue cuma bisa menghela nafas aja, mesra-mesraan depan gue, kan gue jomblo, eh ralat, single maksudnya.

Ia, Bunda dari dulu tuh manggil Ayah dengan sebutan Kakak, lucu sih, kaya anak muda aja, padahal umur Ayah sekarang udah 39 tahun, kalau Bunda 38 tahun.

" Please Yah, Bun, kalau mau mesra-mesraan jangan di depan Steven dong, udah tau anak nya belum punya pacar " Kata gue sebel, ya ialah sebel orang dari tadi kaga selesai-selesai pasang dasi nya, malah mesra-mesraan, tangan Ayah juga udah dipinggang Bunda.

Bunda sama Ayah langsung natap gue, terus pada nyengir dan langsung duduk " Lupa kalau ada kamu " Kata Ayah yang bikin gue ngelus dada, sabar.

" Makanya cari pacar dong " Ucap Bunda.

" Belom kepikiran Bun, lagian kalau buat cari cewek mah, kecil " Kata gue nyepelein, ya ialah, siapa cewek yang kaga mau sama gue coba.

" Buktiin! " - Ayah.

" Pasti " - Gue.

" Ayah mau tanya sama kamu Steven, kamu kemarin bolos lagi-kan bareng sama Genta dan Revan? " Tanya Ayah yang bikin gue mematung ditempat, kok Ayah bisa tau sih, tau dari mana coba.

Ih! Bego banget sih, kan Ayah yang punya sekolah.

Gue langsung nyengir " Kemaren cuma ngadem doang kok Yah " Boong gue.

" Kamu tuh gak bakat buat boong tau gak, muka kamu aja gitu " Kata Bunda sambil natap gue tajam, tapi gue cuma nyengir.

" Pokoknya, kalau sampe Ayah atau Bunda dapat informasi kalau kamu bolos lagi, gak ada ampun buat kamu! " - Ayah.

" Ia Yah, gak akan diulangin lagi kok " Kata gue.

" Ingan omongan kamu, ayo sarapan dulu " - Ayah.

Steven POV END.

Sesudah sarapan pagi Amanda dan Bara sudah sampai sekolah, dan kini mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas Amanda.

Yah, Bara bersikeras untuk mengantar Amanda ke kelas nyanya, dan Amanda tidak dapat menolak nya.

Bugh

Tiba-tiba ada yang menabrak Amanda dengan tidak sengaja dan orang itu adalah Steven.

Langsung saja Steven dan Bara membantu Amanda yang kini terjatuh dengan posisi terduduk.

" Maaf yah, gue kaga liat tadi " Ucap Steven sambil menyatukan tangannya di depan dada setelah Amanda berdiri.

" Gue kira siapa " Ucap Bara sambil menepuk pundak Steven.

" Eh Elo, gue kira juga siapa " Ucap Steven.

" Maaf yah sekali lagi, kaga sengaja, gue lagi buru-buru nih " Ucap Steven.

" Gak papa " Balas Amanda sambil menganggukkan kepala nya.

Steven tersenyum pada Amanda " Ya udah gue duluan yah " Pamit nya pada Bara dan Amanda, setelah mendapat anggukan, Steven langsung kembali berlari menuju kelas nya, sedangkan Amanda dan Bara, kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.

Gimna?
Lanjut?
Tunggu aja yah

👋

lii

CALL ME BOYFRIEND! [Sequel Perjodohan Saat SMA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang