Prolog

27 6 0
                                    

TOK! TOK! TOK! TOK!

Gadis yang baru saja terlelap kembali membuka matanya,

Suara itu lagi. Batinnya.

Mata merahnya mulai bergerak bebas memandang suasana kamarnya, suara yang terdengar di pojok kamar—tepatnya di dalam lemari kayu itu mulai terdengar lagi, ketukan yang selalu muncul ditengah heningnya malam.

Dirinya mulai terduduk, nafasnya mulai terengah-engah, keringat dingin mulai mengucur didahinya.

TOK! TOK! TOK! TOK! TOK!

Gadis itu terperanjat, ketukan itu semakin cepat, matanya terbelalak saat ketukan itu berubah menjadi hentakan yang kuat.

BRAK! BRAK! BRAK!

Dia merasa aneh, kenapa lemari itu tidak sedikitpun bergetar ditengah debaran yang kuat. Dia pun mulai memberanikan dirinya untuk melangkah, dia mulai turun dari kasur dengan kaki yang bergetar dan raut wajah yang ketakutan.

Sudah cukup dia mengalami semua ini, dan saatnya sekarang dia mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam lemari kayu ini, dan apa yang sebenarnya telah terjadi di rumah ini.

Suara yang selalu dia dengar membuat mimpi buruknya kembali datang, tidurnya tak nyenyak, dan hidupnya semakin tak karuan. Dengan rasa kesal dia menuju lemari itu, dan membukanya dengan satu tarikan keras.

NGIIKK!

Pintu lemari itu mulai terbuka, dan ketukan serta hentakan mulai berhenti, dia mendengus kesal. Selalu saja seperti ini.

"APA YANG TERJADI SEBENARNYA? KENAPA KETUKAN ITU SELALU MENGGANGGUKU!" Serunya dengan lantang disertai rasa marah.

🔪🔪🔪

Ketukan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang