Jika yang kau harapkan adalah sang bulan, maka.. maafkanlah aku, karena aku tak bisa sepertinya. Namun, jika kau mampu menerimaku sebagai matahari, walau membuatmu peluh diriku akan selalu ada untukmu setiap hari.
Jika setiap rintik hujan yang jatuh adalah suatu melodi, maka aku tak akan pernah berhenti mencari apa arti maknanya. Barangkali ia mengerti pesan dalam diam yang pernah kau titipkan.
Bisumu menjadikan jiwaku runtuh, luluh, latah tak berdaya, bagaikan badai yang membawa pasir pantai hingga harus hanyut kedalam samudra. Menjadi penuntut keharuan, dengan kepiluan hanya karena mu aku mampu melepas waktu.
Kita pernah saling berbagi, bahkan saling mengucap janji, tak akan pernah saling pergi dan akan tetap terus bersama kembali walau badai menghampiri, tapi kini? apa yang terjadi? kau meninggalkanku sendiri.
Dariku,,, yang pernah kau sakiti....
YOU ARE READING
Puisi
Romancepuisi ini saya persembahkan untuk dirimu yang pernah mengisi hati, menghibur hari-hari yang sepi, bahkan mengikat janji,,,,, dan pada akhirnya mengingkari.