PROLOG

266 20 2
                                    

California, 24 Desember 2005

 

   Terlihat dari gereja tua diseberang jalan terdapat seorang anak perempuan  yang berlarian dengan sahabatnya, mereka terlalu terhanyut dengan suasana menjelang natal berlangsung, tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seorang anak laki-laki terlihat dia berada di umur lebih tua dari anak perempuan itu, dia mengamati mereka yang sedang bercanda tawa dengan bebasnya, dia merasa iri terhadap mereka, ia bingung dengan dirinya mengapa orang tua melarangnya untuk bergaul bebas dengan anak sepantarannya.

   Ia bahkan hanya memiliki satu teman yang menurutnya dia aneh, ia berlagak seolah mereka adalah makhluk terkuat dan harus menghindari orang-orang yang bukan berasal dari lingkupnya selama ini, ia juga merasakan hal aneh yang ada pada kehidupannya, tapi sebenarnya keluarganya juga bersikap manis dan hangat satu sama lain, bahkan dia mendapatkan kasih sayang yang penuh dalam keluarga, tapi entah apa yang ia pikirkan, ia begitu sangat merasa iri terhadap apa yang sekarang dia lihatnya, kebahagiaan yang sangat sederhana dan dapat mengunjungi tempat tua itu, bahkan dia tak pernah mengunjungi tempat itu selama ini, anehkan.

    Padahal jika ia pikir, ia juga bersekolah dengan anak-anak yang sama menurutnya, tapi bedanya ia tak pernah mengunjungi tempat yang pernah dikatan oleh temannya itu tempat yang sakral bagi mereka tapi dia tak boleh kesana, aneh kan....

"Charol, apa yang kau impikan di masa depan?" Tanya Theo pada sahabatnya itu

"Aku? Hmmm apa ya, aku menginginkan jika aku lebih mahir menuliskan syair-syairku dan menjadi tokoh ternama dengan hasil karya ku," Jawabnya antusias, ya dia Charoline seorang anank perempuan yang hobi sekali menuliskan syair syairnya, entah itu syair puisi ataupun lagu rohaninya, bahkan ia ingin mempelajari musik agar ia bisa memberikan lantunan indah pada syairnya.

"Wahh bagus sekali, aku juga ingin menjadi seorang yang terkenal, tapi aku tak suka hal yang berbau syair Charol," Ucapnya sedih

"Kan tak harus jadi seorang penyair Theo, kau bisa menjadi seorang pembisnis sukses, atau pun kau bisa menjadi aktor, dann yah kau bisa menjadi member suatu boy band terkenal Theo," Jawab Charoline yang masih dengan nada antusiasnya

"Benarkah, apakah bisa Charol?"

"Ya Theo, kalau kau menyukainya kau akan bisa,"

"Asssa baiklah kita akan melalui impian kita bersama-sama, benarkan itu tuan putri Charoline Williams?" Goda Theo pada Charol

"Terserah kau tuan Theophillia Jhonson,"

Setelah mendengar jawaban dari Charol Theo sangat gemas dengan aksennya akhirnya dia menggelitiki Charol dan berlari kesana kemari dengan canda tawa yang indah nan sejuk.







Eheheh aku kembali nih sama cerita baru, tapi tetep ya pantengin terus cerita aku sebelumnya ehehe, jan lupa comment and vote terus ya hehe

Dzafah316177

Two different LivesWhere stories live. Discover now