Cute Girl

1

"Kak Irene, sini saya bantu bantu bawain bukunya".
Langsung saja pemuda itu merampas secara lembut buku-buku yang menumpuk di pelukan gadis cantik itu.

Bagaimana pemuda tersebut tidak prihatin melihat gadis cantik yang sedang melintas di hadapannya memeluk 5 buah buku sembari mengendong satu tas ransel di pundaknya dan menjinjing satu tas lagi di tangan kanannya yang diyakini itu adalah tas laptop.
Langsung saja pemuda tersebut merebut buku-buku yang dipeluk wanita tersebut dan membantu membawanya.

Bagaimana mungkin  seseorang tidak akan menawarkan bantuan kepada gadis tersebut. Lihatlah betapa cantiknya gadis yang sedang kesusahan tersebut dengan rambut panjangnya yang dikuncir kuda serta poni tipis yang menghiasi wajahnya pasti orang yang melihatnya akan merasa gemas melihatnya belum lagi di tambah badan mungilnya dan parasnya yang sangat cantik, pasti orang melihat akan berebut menawarkan jasa pertolongan.

Berutunglah pemuda Kim kali ini. Karena keadaan kampus yang sepi karena sudah sore. Jadi hanya ada dirinya saja yang melihat gadis imut nan cantik itu lagi kesusahan. Lain ceritanya kalau keadaam kampus ramai. Pasti para pemuda berlarian berebut menawarkan bantuan. Bisa-bisa bukan dirinya yang menang untuk membantu gadis tersebut. Berlebihan, tapi itulah faktanya.  Mungkin dewi Fortuna sedang memihak padanya kali ini. Makanya dia dikasih kesempatan untuk memberi bantuan pada gadis cantik itu.

"Ehhh,, gak usah. Lagian saya bisa kok bawa semuanya". Tolak gadis itu ramah kepada lelaki yang merampas buku-bukunya. Padahal sesungguhnya iya merasa kesusahan membawa barang-barangnya.

Pemuda tersebut hanya tersenyum mendengar penuturan gadis itu. Padahal iya tau, bahwa gadis itu sedang membutuhkan sekali bantuan. Pemuda itu  menghiraukan ucapan gadis tersebut dan tetap membawa buku-buku tebal itu ketempat tujuan gadis tersebut.

"Santai aja kali kak, gak usah merasa nggak enak gitu". Ucapnya lagi.

Gadis itu hanya tersenyum mendengar penuturan pemuda tersebut.
Dan mereka tetap berjalan sembari menuju parkiran dimana tempat mobil gadis itu berada.

"Oke sampai sini aja. Sebelumnya terima kasih sudah bantuin saya bawain buku-buku ini. Oh iya, maaf sebelumnya tapi saya merasa asing dengan kamu. Saya belum pernah bertemu kamu sebelumnya".

Pemuda tersebut lagi-lagi tersenyum mendengar penuturan gadis cantik yang tepat berada didepannya. Segera pemuda itu membungkukan badannya dan menyodorkan tangannya kedepan.

"Saya Kim Taehyung mahasiswa semester 1 disini alias maba".

"Oh, mahasiswa baru. Pantasen asing. Jawab Irene sembari mengulurkan tanganmya untuk berjabat tangan dengan pemuda yang sudah mejolongnya. Maaf sebelumnya,  tapi kamu kenapa bisa tau nama saya ?? ." Tanya Irene ramah.

Demi dewa, Taehyung tidak pernah bermimpi bahwa ia akan berjabat tangan dan berkenalan dengan gadis cantik ini. Melihatnya aja dari kejauhan saja sudah senang bukan main apalagi ditambah dengan kejadian seperti ini. Bisa-bisa dirinya tidak akan pernah untuk mencuci tanganya.

Lagi-lagi pemuda itu tersenyum.

"Lagian siapa juga yang nggak kenal sama Kak Irene. Mahasiswa terkenal di kampus ini.
Semua juga kenal sama Kakak." Jawab Kim Taehyung.

Irene hanya tersenyum mendengar penuturan pemuda tersebut.

"Kalau begitu saya permisi dulu yah Kak. Sebelumnya hati-hati dijalan".

"Oke. Sekali lagi terima kasih banyak karena sudah menolong saya".

Kim Taehyung pemuda 18 tahun yang baru menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah menegah atas sekarang resmi menyandang status sebagai mahasiwa di salah satu Universitas terkemuka di Seoul. Pemuda yang memilih masuk di Fakultas Ekonomi dan memilih jurusan Usaha dan Bisnis yang memang bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses. Selain itu juga, memang jiwa pembisni yang sudah mengalir di dalam darahnya. Karena memang ayah dari Kim Taehyung adalah seorang pengusah sukses yang ada di Seoul atau lebih tepatnya CEO dari kepemilikan Rintz. Makanya dari itu Kim Taehyung ingin mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi pengusaha sukses.

Dan betapa beruntungnya pemuda Kim di sore hari ini, karena bisa mengobrol dan berjabat tangan dengan gadis cantik yang ada di Fakultasnya lebih tepatnya di kampusnya.

Bae Irene gadis cantik 22 tahun yang sangat terkenal di kampusnya. Meskipun usianya sudah 22 tahun tapi banyak yang mengira Irene itu masih anak sekolah. Yahh, karena wajahnya yang kelewat imut dan menggemaskan. Mahasiswa semester akhir atau lebih tepatnya MABA alias Mahasiswa Bahari. Kenapa dia mendapatkan julukan seperti itu, karena di saat teman-teman sengkatannya sudah pada wisuda. Dirinya masih harus bergelut dengan tugas akhir dan konsul dengan dosen pembimbingnya untuk menyelesaikan tugas akhir sebelum dipastikan wisuda.  Pasti orang-orang akan berpikir bahwa Irene adalah mahasiswa pemalas yang kerjaannya hanya jalan-jalan dan tidak memikirkan tugas akhirnya alias skripsinya. Itu sama sekali tidak benar. Irene adalah mahasiswi yang aktif di organisasi kemanusian sehingga dirinya kerap kali disibukkan oleh kegiatan ini, belum lagi Irene sekarang lagi sibuk merintis usaha Butiknya dan menjadi pimpinan di perusahaan pembagian orang tuanya. Dan itu membuat Irene menjadi pengusah yang cukup terbilang sukses diusianya masih sangat muda meskipun belum menyelesaikan pendidikan Sarjannya. Tapi meskipun dirinya sudah terbilang sukses dirinya tetap bertekad menyelesaikan pendidikan sarjananya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Belum lagi kelar ceritanya yang satunya..

Sekarang sok-sokan mau buat cerita baru.
Nanti ujung-ujungnya berdebu ni cerita gak dilanjutin 😂😂😂

Entahlah ini cerita apa, aku pun tak tau. 🙈🙈🙈🙈🙈
Kalau ada yang mau baca.
Baca saja.. 😁😁😁😁

Kalau ada yang tertarik untul pencet tuh tanda bintang.
Aku sangat-sangat berterima kasih.  😘😘😘😘