"Kookie-ah Hati-hati,jangan sampai jatuh ne!!" teriak seorang wanita berumur 28 tahun kepada putra bungsunya yang tengah berlari-lari dihalaman belakang mengejar seekor kelinci berbulu putih.
Anak lelaki berusia 5 tahun itu hanya mengangguk kecil.Kaki pendek nya terus berlari di iringi suara tawa bahagia khas anak-anak.
Tak lama seorang lelaki berusia 32 tahun datang menggendong anak lelaki berusia 10 tahun yang merupakan kakak dari jungkook.Jeon Jung Woo.
Setelah turun dari gendongan sang ayah,jung woo segera berlari menghampiri adik kecil nya dan ikut bermain bersama.
"Ahh...anak-anak kita sudah besar sekarang"ucap Ho Nam menatap istri cantik nya
"Mereka masih memiliki perjalanan hidup yang panjang yeobo,aku selalu berdo'a pada tuhan agar mereka terus hidup bahagia"jawab Jung Ri sang istri yang mendapat anggukan setuju Ho Nam.
BRAKKK......
Suara mengejutkan itu datang dari depan rumah,seperti nya segerombolan orang datang mendobrak pintu utama kediaman keluarga jeon.
Jung Woo dan Jungkook yang kaget mendengar suara keras itu segera berlari memeluk tubuh jungri ketakutan.
Jungri memeluk kedua putranya erat.
"Ada apa ini?"tanya jungri cemas menatap suaminya
"Molla,kau tunggu disini biar aku yang lihat"
Jungri mengangguk,dia semakin memeluk kedua putranya yang sangat ketakutan.
DOR.....
Jungri hampir menjerit,tapi segera dia menutup mulutnya.Untung nya kedua putranya tidak menjerit,namun mereka semakin terlihat ketakutan-apalagi si kecil jungkook yang hampir menangis.
Jungri tau kalau sekarang dirumah nya sedang sangat tidak aman,pasti ada penjahat yang masuk-dan suara tembakan tadi-jungri yakin tembakan tadi mengenai suami nya.
"Jung Woo-a,Jungkook-ah,dengarkan ibu.Pergilah dari sini secepatnya,carilah tempat yang aman.Cepat"
Jung woo menolak "Ayo pergi bersama ibu"
Jungri tak mungkin ikut pergi bersama kedua putranya,kemungkinan mereka bisa bertahan hidup sangat kecil.Setidaknya jika jungri masih ada di rumah,kedua putranya bisa pergi dan menyelamatkan diri.
"Ibu...ayoo..."jungwoo terus menarik tangan jungri
Jungri tak kuat menahan air matanya,dia memeluk kedua putra nya erat,yang mungkin akan menjadi pelukan terakhir.
"Jung Woo-a,kau adalah lelaki pemberani,bawa adikmu pergi sejauh mungkin,selamatkan nyawa kalian.Cepat!"
"Gak mauuu"jung woo tetap menolak,anak itu malah menangis disusul jungkook.
Mendengar suara tangisan anak,para pembunuh itu segera belari ke halaman belakang dan melihat jungri bersama kedua putra nya.
Jungri yang panik segera mendorong kedua putranya untuk kabur "Cepatlah jung woo,ikuti perintah ibu,CEPATLAHH!!!"
DOR......
"IBUUU"
Hoshh....Hoshh...Hoshh..
Suara deruan nafas yang tak terkendali terdengar jelas di kamar yang gelap tanpa pencahayaan lampu.Lelaki berumur 17 tahun terduduk di atas king size,deruan nafas nya tidak teratur dan keringat menetes membasahi tubuh terlatih nya.
Dia memejamkan mata beberapa saat hingga menyadari bahwa semua itu hanya mimpi.Mimpi yang sangat menakutkan dalam seumur hidup nya.Mimpi yang juga sudah menjadi kenyataan dimasa lalunya.
"Ahhh kapan semua ini akan berakhir"
Dia menjatuhkan kembali tubuhnya,nafas nya sudah mulai terkontrol dengan baik secara perlahan.
Dia menengok jam weker yang tersimpan disamping meja kecil tempat tidurnya,sudah pukul 07.30,waktunya ia bangun dan bersiap-siap pergi kesekolah.
*******************************************
Prolog yang singkat namun semoga tidak sesingkat semangat saya menyelesaikan cerita ini (Apasih apa🤣)Kalian kurang merasakaan feel menegangkan ya?
Iya aku tau itu pasti,aku juga bingung gimana cara membangun ketegangan.Tapi...aku pasti akan berusaha untuk kedepan nya.Aku akan belajar lebih giat lagi dan semoga semakin membaik.Aminn.
Maka dari itu tolong bantu saya agar saya bisa menjadi penulis cerita yang baik dan semakin baik.Tolong beri saya dukungan.
Cukup vote+komen+share!!
Kalian sudah membantu saya dan memberi saya energi.Sungguh!!
Oke....akhir kata semoga kalian suka dengan cerita saya.Selamat membaca 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer Jeon ||JJK
FanfictionKetika kebenaran memaksa jungkook untuk terus melakukan balas dendam atau berhenti demi cinta.