SATU

2 0 0
                                    

"Ayah kenapa tidak ada yang percaya pada Chiko, Chiko tidak berbohong ayah"

"Ayah percaya Chiko" ucap sang ayah sambil memeluk putri nya

"Apakah benar ayah percaya pada Chiko, ayah tidak akan menyebut Chiko gila kan ayah?"

Ucapan putri nya barusan membuat nya tersentak kemudian melepas pelukan nya "Tidak putri ku, siapa yang mengatakan kau gila?"

"Bibi" ucapnya sambil menunduk kan wajah. Sangat memprihatinkan ketika seorang anak yang seharusnya diperlakukan sangat baik malah di anggap gila oleh keluarganya sendiri.

Sang ayah hanya bisa menghela napas panjang, memang semenjak kejadian yang menimpa mama nya dia terkadang bertingkah aneh.

Sepertinya putri ku belum bisa mengikhlaskan kepergian mama nya

"Chiko, mimpi apa lagi yang kau dapat tadi malam sayang?" Ucap sang ayah dengan mata berbinar

"Tadi malam chiko bertemu mama, mama sangat cantik dia menggunakan gaun putih yah" ucap nya antusias

"Oh yaa? Itu artinya mama sayang sama Chiko?" Ucapnya lirih menahan tangis, dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan anak semata wayanga nya

"Tapi yah, mama masih hidup. Tadi malam mama ngomong sama Chiko"

Setetes air mata mulai turun membasahi pipi sang ayah, sepertinya dugaannya benar bahwa anaknya masih belum bisa mengikhlas kan mamanya

"Chiko mama sudah di surga, mama sudah di atas bersama Tuhan"

"Ga.. mama belum meninggal yah, tadi malam mama ngomong sama chiko, mama belum meninggal yah, ayah percaya sama Chiko" ucapnya sambil meraung raung

"Suster.."

"Iya pak, ada apa?" Sebetulnya dia tidak perlu bertanya ada apa, karena hampir di setiap pagi hal ini terjadi

"Seperti biasa" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari putri kecilnya

Kemudian suster tersebut menyuntikkan sesuatu yang membuat Chiko menghentikan raungannya

"Em.. pak saya rasa tidak baik kalau nona terus menerus di berikan obat penenang"
Sang suster mulai membuka mulut

"Saya tau tapi.. "

"Tapi apa pak?" Tanya nya dengan hati-hati

"Tapi mau bagaimana lagi, saya tidak mau anak saya di masuk kan ke rumah sakit jiwa dan di cap sebagai orang yang tidak waras"



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alam mimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang