-Prolog-

34 4 0
                                    

Aku tidak pernah mengerti bagaimana caranya untuk bahagia. Bahkan saat semua orang merasa bahagia,  aku tidak ikut merasakannya.  Saat semua orang tertawa aku juga tidak ikut dalam bagiannya.  Tidak perlu cemaskan aku, hidupku hampa, kosong.

Akhir - akhir ini aku mulai memikirkannya, wanita yang mulai muncul dalam mimpiku seolah ingin mengungkapkan sesuatu. Tapi aku tak tau siapa dia, namun rasanya ia terasa begitu dekat denganku,  dan siapa wanita itu?  Aku tidak bisa melihat jelas parasnya, cahaya itu terus saja menembus bola mata, yang membuatku semakin tak jelas melihat dirinya.  Bibir itu terus saja bergerak mengisyaratkan sesuatu, tangan itu bergerak namun aku tak mengerti apa arti di balik ini semua.  Lihat wajah nya bergerak,  aku hampir mendapatkannya, dan arghhh......  Bagus sekali,  sekarang aku terbangun ke dunia asalku yang begitu abstrak.

Detik berganti,  menit berlalu sudah berapa kali dia hadir dalam bayanganku, seakan dunia ini kuhabiskan hanya untuk melihat wanita itu. Hari hari yang kujalani pun jauh dari kata sempurna,  tapi untung saja kesepian belum berhasil mendekatiku. Kata orang aku memiliki anugrah istimewa yang tidak semua orang memilikinya,  namun karena anugrah ini hidup ku berubah,  orang orang juga menjadi berubah padaku seakan akan wajah mereka menyiratkan bahwa mereka takut pada ku,  saat ini aku hanya berteman dengan satu bayangan itu meskipun aku tak mengenal dirinya,  saat lidah ini ingin berucap pada dirinya,  selalu saja dia menghilang.  Mengapa begitu sulit hanya untuk mengenal dirimu?  Cepatlah, begitu banyak pertanyaan yang ingin kuberikan padamu. Mengapa kau selalu menyiratkan makna yang sulit ku pahami?  Oh ayolah bahkan aku berpikir kalau hidup ku berbeda, apakah ada yang dapat mengerti dengan semua ini?  Haruskah kuhadapi ini sendiri?  Apakah ini yang disebut mimpi kehidupan?

ArlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang