Bertemu Mantan (M)

4.7K 381 23
                                    

Warn: Rated M

Hari yang dijanjikanpun tiba. Jam 7 sore tepat, seseorang memencet bel apartemennya. Jungkook tetap mengenakan style bucket hat-nya sambil membukukan pintu untuk orang tersebut. Benar, Min Yoongi yang masih terlihat manis dengan sweater putihnya, walaupun ia melihat setitik guratan lelah di wajah mungil tersebut.

"Selamat sore, benar dengan Tuan Jungki?"

"Ya," sahutnya.

Tidak lama ia melihat 10 orang pekerja datang ke apartemennya dengan membawa perabot-perabot baru yang terlihat bagus.

Jungkook mempersilakan Yoongi dan timnya merombak kamar tersebut. Ia mengamati dari belakang cara kerja mereka, semuanya terlihat cepat, dan Yoongi sebagai pemimpin nampak sangat profesional mengatur pekerjanya sesuai yang ia rencanakan. Lelah, Jungkook memilih ke dapur untuk membuat minuman beserta kudapan bagi mereka.

Sudah jam 9 malam, Jungkook berulangkali telah menguap dan berusaha mengalihkan perhatian pada televisi. Tidak lama kemudian Yoongi dan timnya keluar sambil membungkuk hormat pada Jungkook. "Tuan, kami sudah selesai merenovasi kamar Anda, silakan Anda lihat jika ada yang kurang."

Jungkook mengamati sekeliling kamarnya. Bagus sekali, semuanya bertema kumamon, dan ini hanya dikerjakan dalam waktu 2 jam saja. Sungguh hebat Min Yoongi ini. Pantas saja dia cepat sukses.

"Bagus," komentarnya. Yoongi dan timnya bernapas lega, wajah mereka nampak bahagia.

"Senang bisa mendengarnya dari Anda, kalau begitu kami--"

"Tidak, aku sudah menyiapkan minum dan kudapan. Setidaknya kalian beristirahat dulu," sergah Jungkook.

"Terimakasih," ujar Yoongi lalu diikuti timnya menuju ruang tamu. Para pekerja itu hanya minum dan mengambil kudapan secukupnya lalu pergi, mereka beralasan ini sudah malam dan keluarga mereka tengah menunggu. Sementara Yoongi memilih tinggal untuk beberapa lama karena di luar sedang hujan deras.

"Kau ingin kubuatkan kopi hangat, Yoon?"

Yoongi mengernyit, Tuan Jungki tiba-tiba berkata banmal padanya. Namun sebelum ia menolak, pria itu sudah menghidangkannya. Yoongi tak bisa menolak karena itu tak sopan, ahh... Lagi-lagi ia harus mengorbankan lelahnya. Dijamin ia tidak bisa tidur malam ini.

"Permisi, tapi... Apakah kau masih mengingatku?" Jungkook mengatakannya sambil membuka topinya.

Yoongi terkejut, ia hampir memecahkan cangkir dari tangannya. Untungnya ia memiliki refleks yang bagus. "Jungkook..." ujarnya terbata.

Yoongi kelimpungan, matanya bergerak gelisah. "Maaf, tapi aku harus pulang sekarang. Terimakasih Jungkook-sshi."

Sebelum Jungkook mencegahnya, Yoongi berlari terbirit, namun langkah pria mungil itu masih kalah cepat dibanding Jungkook. Pria kekar itu menahan si manis dalam rengkuhannya. "Kenapa terburu-buru? Diluar masih hujan deras," bisiknya sensual.

"T-tapi.. Aku..."

Jungkook mengunci pergerakan Yoongi dengan mencium bibirnya. Ia sudah memastikan saat seluruh pekerja itu pulang, ia telah mengunci seluruh akses apartemen ini agar Yoongi tidak bisa kemana-mana, dan sekarang pria yang kelelahan tersebut tidak bisa lagi melawannya, ia bawa tubuh kurus tersebut, yang sialnya terasa begitu ringan menuju kamar utamanya.

Yoongi direbahkan kasar, Jungkook menindihnya. Mata mereka saling bersibobrok, satunya menatap takut, dan lainnya menatap wajah ayu itu rindu.

"Yoongi, aku merindukanmu," lirih Jungkook, hatinya cukup menyesal. Ia sebenarnya masih mencintai Yoongi, namun ia terlalu pengecut dulu.

[End] Back To My Ex -KookGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang