Susu pisang di genggaman, bibir mengerucut sebal dengan kaki yang menghentak tak santai ke lantai.
Jeon Jungkook tengah duduk di bangku besi berukuran panjang, tepat didepan ruang BK. Tengah menanti Jeon Hoseok— kakaknya, serta Min Yoongi— teman kakaknya itu.
"Kak Hoseok bandel banget sih! Sehari gak bandel kayaknya mustahil banget." Lagi-lagi bibir mungil itu mendumel.
Seharusnya saat ini ia sudah pulang kerumah dan memeluk kasurnya sembari menonton kartun favoritnya.
Lagi-lagi karena kakaknya itu, ia jadi pulang terlambat.
Dan lagi-lagi, ia harus membantu kakaknya mencari alasan yang masuk akal ketika ditanya mengapa pulang telat oleh orangtuanya nanti.
Kriet..
Suara pintu terbuka, dan Jungkook refleks berdiri. Menaruh atensinya hanya pada kakaknya itu.
"Kak Hosiki! Jungkook mau pulang tau!"
Hoseok tertawa santai kemudian mengusap puncak kepala adiknya. "Kakakmu kan sibuk—"
"—Ya iya, sibuk bikin malu sekolah." Seseorang tiba-tiba menyeletuk. Tak lain adalah Park Jimin, wakil ketua kedisiplinan yang tadi sempat melaporkan kelakuan Hoseok dan Yoongi pada BK.
Yoongi menyeringai sinis pada Jimin. "Gak usah sok disiplin lo. Pencitraan doang jadi kedisiplinan ginian."
Jimin mengangkat sebelah alisnya, sama sekali tak tersinggung akan ucapannya Yoongi padanya. Toh, sudah biasa ia mendapat kalimat-kalimat pedas dari Yoongi.
"Udah salah, masih ngelawan. Mau jadi jagoan?" Kim Taehyung— si Ketua kedisiplinan— lantas membalas.
Jungkook meneguk salivanya. Tolong, tidak lagi. Terakhir kali melihat pertikaian seperti ini, Taehyung dan Jimin berakhir babak belur karena tidak ada niatan melawan Hoseok dan Yoongi.
Jungkook berdiri diantara kedua kubu itu. Merentangkan tangan.
Cengiran polos diberikan. "Hehehe... Kak Jimin, Kak Taehyung. Ini udah sore, kita izin pulang ya, kak. Makasih waktunya."
Yoongi mencebik tidak suka. "Apa sih, Jung—"
"Ssttt!" Jungkook mendesis sebal. "Pulang!" Sentaknya, kemudian membuang susu pisangnya ke tong sampah dan menarik paksa lengan milik Hoseok dan Yoongi untuk pergi dari sana.
Membawa mereka sampai ke parkiran, Jungkook total kewalahan.
"Jung, gue tadi belom—"
"Jungkook capek tau, kak!" Jungkook memotong. "Kalian bandel banget, bisa gak sih sehariiii aja gak bandel. Jungkook capek tau jadi gak bisa pulang cepet— kak Yoongi juga! Gak boleh jutek sama pacar sendiri!"
Yoongi tampak memutar matanya malas. Menumpukan satu tangannya di kap mobil milik Hoseok kemudian menatap Jungkook. "Jung, dengerin ya. Gue sama Jimin gak ada hubungan apa-apa lagi. Udah tok! Gak ada lanjutan, jelas kagak?"
"T-tapi—"
"Berisik, Jung. Gue mau balik, gak usah bahas-bahas si kerdil Park lagi didepan gue."
Setelahnya Yoongi berlalu pergi ke parkiran khusus motor, karena seperti biasa ia membawa motor ke sekolah.
Hoseok tampak menghela nafas, kemudian menatap adiknya yang menunduk sembari mengigit bibir bawahnya. "Udah lihat kan gimana Yoongi marah? Jadi jangan bahas si Jimin lagi didepan dia, okay boy?"
Anggukan pelan Jungkook berikan. Dan Hoseok langsung merangkul pundak adiknya erat.
"Ayo pulang, dek Jeon."
•••
sumpah gada niat publish cerita baru, tapi si purrfectjhs maksa dong tolong 😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
ФанфикNamanya rumit, ya susah dijelasin. ──── {.⋅ ♡ ⋅.} ──── Notes : • Written in bahasa. • Bahasa non-baku. • WARNING!! BXB. • Homophobia? Go away. • MINYOON × TAEKOOK × NAMJIN × SOPE