prolog

436 24 0
                                    

"Jis!!" bisik seorang gadis yang duduk di jajaran belakang cukup keras membuat orang yang dimaksud menoleh sedikit menunjukkan ekspresi sebal.

"apa sih" ucapnya tidak santai.

"jawaban no 4 sampe 6 dong!" ujarnya lagi tidak santai, membuat temannya menghembuskan nafas kasar.

"gue juga belom nyet, tanya rose sana"

"gue udah nanya no 1 sampe 3 ke dia, malu kali, nyontek jawaban jennie kek lo"

"susah kampret, mana jawabannya panjang banget, males gue burem"

"lalisa, jisoo, daritadi saya biarinin kalian malah makin asik ngobrol ya, sekali lagi diskusi saya ambil paksa lembar jawaban kalian" ucapan lantang guru pengawas yang tidak lain adalah bu yoona mulai menyadarkan kedua sahabat yang sibuk dengan percakapan keduanya tadi, jisoo yang merasa ini semua ulah lisa pun hanya menunjukkan jari tengahnya pertanda "gara-gara lo nih nyet" membuat lisa nyengir kuda.

Setelah mengumpulkan lembar kuis, bel istirahat pun berbunyi, membuat kedua gadis bak singa meraung-raung kelaparan berlomba adu kecepatan siapa yang lebih dulu sampai di kantin, diikuti kedua gadis yang lebih santai dari mereka yang kini hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ajaib sahabat mereka yang sudah sangat mereka hafal.

"udah deh ngaku aja kaki pendek lo itu gaakan pernah bisa ngalahin kekuatan kaki indah pemberian tuhan ke gue ini" ujar gadis yang lebih muda.

"heh masih mending gue ya biar pendek body gue lumayan, daripada elo, tinggi sih tapi tripleks, dari atas sampe bawah rata!" ujar gadis penggila ayam tak mau kalah, masih tidak ingin mengalah yang lebih muda kembali berapi-api merasa sedikit tersindir dengan kata "tripleks".

Flashback

"Woy pada tau ga? Ternyata lisa suka sama bobby loh" seloroh june jahil, mengompori teman-teman kelasnya untuk menggoda lisa.

"apasih junet!"

"cieeee lisa suka sama bobby, jadian dong jadian" sambung temannya yang lain, membuat pipi lisa memanas menahan malu.

"bener lis?" sebuah suara membuat kegaduhan yang terjadi seketika berhenti, karena saat ini lisa dengan tidak santai menarik lengan bobby menurutinya keluar kelas.

"jangan dengerin anak-anak, boong koq, gue gasuka sama lo" bela lisa, yah sejak dijadikan km dan wakil km, lisa yang jadi lebih banyak menghabiskan waktu dengan bobby sang km pun, niat tidak niat muncul rasa suka pada pria bermata kecil itu.

"gitu ya" sembari menggaruk belakang leher yang tidak gatal "ya bagus deh, soalnya gue udah nganggep lo tuh kaya adik laki-laki gue sendiri lis" bobby menatap lisa dari atas sampai bawah.

"adik laki-laki?"

"ya gimana ya, walaupun kata yoyo mata kecil gue gabisa liat dunia yang luas, di mata gue lo tuh gaada bentukan cewek gitu lis, mon maap nih, lo kayak tripleks" ucapan bobby membuat pipi lisa yang tadinya merah menahan malu kini beru ah menjadi merah karena penuh kemarahan.

"tripleks"

"tripleks"

"tripleks"

"yak! Mata doang lo yang kecil, doyan merhatiin yang besar-besar lo ya, amit-amit deh gue suka sama lo, bukan cuma gigi lo yang ga rapih, otak mesum lo itu juga mesti dicuci sampe bersih tau ga"

"hellowww" jentikan jari jisoo di kening lisa membuatnya tersadar dari ingatan masa lalunya, ya wajar sih dulu bobby gasuka dia, selain benar tubuh lisa dulu seperti tripleks, lisa yang bersikap cuek dan sedikit serampangan juga agak tomboy membuat teman laki-lakinya merasa lisa sudah menjadi bagian dari mereka, mengingat bobby bulu kuduk lisa tiba-tiba saja meremang.

YouthWhere stories live. Discover now