Cinta tak semulus jalan Tol

94 1 1
                                    

Nama ku ken ayu yalu, aku kelas 11 disalah satu SMA Negeri didaerah sidoarjo. Aku lahir dibulan yang sama dan tanggal yang sama saat aku jadian atau putus yaitu 24 agustus. Aku hidup dikeluarga yang sayang kepadaku, aku punya seorang sahabat yang duduk sebangku denganku, lelaki yang baik, serta jujur, pengertian. Aku punya seseorang yang dulunya special, saat ini dia kelas 12, dia peduli dan sayang kepadaku dan aku begitu, tapi semenjak dia mengenal waita itu, kita berubah menjadi aku dan kamu. Dan tak pernah bisa menjadi kesatuan lagi, aku tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, itu adalah misteri yang tak ku ketahui. 

Kembali lagi tetesan air bening itu kini kembali lagi. Yang tak tau kenapa kembali, dalam keadaan yang berbeda. Air itu kini mulai berucucuran hingga setiap tetesnya adalah bukti kesakitannya selama ini. Aku mulai tak sadar apa yang dia lakukan, dia menangis dihadapanku memohon aku memberi setetes pula kebahagiaanku untuknya. Kini dia memegang tanganku penuh dengan kelembutan yang kini tanganku mulai basah karnanya. Kucoba menarik tanganku tapi ku tak tega melihatnya. Mata itu yang mula teduh, kini menjadi sangat tak menentu. Dia menangis dihadapanku ku yang sebernanya ku tak suka meminjamkannya. Tapi apa yag salah bila kupinjamkan mataku walau, itupun akan membasahi hatiku sendiri. Kini dia menatapku sangat dalam, hingga ku tak dapat melihat kemanapun. Sempat ku tak menyangka lelaki itu menangis, "kembali aku butuh kamu" kata-kata itu awalnya membuatku bimbang ku tak menyangka lelaki sekeren itu menagis dihadapanku, dan berkata hal yang sama berkali-kali. 

Kali ini dia tersenyum dan Senyum itu datang lagi, sesuatu yang membuatku tak bisa menolaknya untuk kesekian kali. "bangkit, hapus air matamu itu, jangan kau bebani aku dengan hal ini, ku mohon mengertilah. Ku kan mencoba kembali ketitik nyamanku" Senyumnya mulai melebar mendengar kata-kataku itu. Kali ini aku yang menangis saat dia mulai pergi tuk mencuci mukanya. Jujur aku bukanlah wanita yang pandai bersilat lidah tapi, aku sudah lupa rasa nyaman itu, karna dia. Dia datang dengan wajah yang basah dan dari jauh kulihat itu, ku hapus air mata itu air yang seharusnya tak perlu keluar. Dia kini ada disampingku, saat ku mulai mentap wajahnya dia akan memelukku, yang dengan sigap ku tepis. Ku tak ingin itu. 

''aku tau kamu belum bisa, aku tau aku salah tapi itu." dia berhenti di kata itu. Aku mulai menatap wajahnya "lanjutkan, jelaskan aku ingin dengar itu darimu. Aku akan berusaha bukan berarti aku ..". "aku tak tau kenapa itu terjadi aku terjebak gadis itu datang dan memelukku saat dia melihat kamu. Percayalah padaku" nadanya sedikit memohonku untuk percaya padanya. "aku ingin kembali kekelas, mau antarkan aku" kataku menyeka semua pembicaraan ini. Tapi kali ini dia hanya berdiri dan mengandeng tanganku. 

Aku tau dia masih melihatku walau aku didalam kelas. Masih kulihat tatapan mata itu menatapku. Dia kakak yang baik untukku, dan sangat menyanyangiku. Ya jelas dia kakak kelasku. Waktu bergulir begitu cepatnya, tak terasa sudah 2 jam aku mengikuti pelajaran. Kali ini temanku sebangku yang berulah. Kali ini dia tak sengaja melempariku sebuah kertas, dan memdarat dihidungku yang jelas itu terasa panas, dan menetes pula cairan merah dari hidungku. Dan itu artinya masalah buatku. Dia datang setelah tau kabar kalau aku mimisan lagi, dia berlari dan menuju kekelasku, tanpa ku sadar dia sudah ada disampingku, dan menempelkan esbatu diatas hidungku. Tanganku penuh dengan darah segar. Kini darah itu telah berhent,i dan aku harus mencuci tanganku. aku tak tau apa yang dia lakukan pada teman sebangkuku tadi, yang jelas teman sebangku ku kini meminta maaf kepada dengan wajah yang ketakutan. 

Tiba-tiba hpku bergetar " sorry soal kertas tadi mantan lo tuh marah ma gue, gue diancam. Sorry ya " dia sahabatku, ya teman sebangkuku. " oke no problem mas bro aku rapopo ?"jawabku santai. " enak lo bilag rapopo, mantan lo yang ganas tuh, bilangin ke mantan lo sekalian, sorry ." " hahaha tumben lo mau bilang sorry, oke pasti aku sampaikan", ini sms terakhirnya " oke thanks bro, gue gak tau lagi. Gue gak mau berantem apa lagi sama mantan lo, sahabat gue sendiri " ku yakin 100 persen dia bingung saat itu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta tak semulus jalan TolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang