prolog

20 3 0
                                    

-2017-

Suara ribut di kelas, karna jamkos, benar-benar membuat tidur nyenyak nya terganggu. Dia menoleh kan kepala nya ke seluruh penjuru kelas. Semua tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Sungguh, suasana di kelas membuat nya benar-benar merasa bosan. Ia memilih melangkah kan kaki keluar kelas, sebenarnya, ia juga bingung dia ini mau kemana. Melihat sekeliling nya yang sepi karena KBM yang masih berlangsung. hanya terlihat beberapa orang saja yang sibuk berkeliaran di lapangan ada pula yang terlihat berjalan menuju kantin.

Jika menuju kelapangan, ia bingung mau melakukan apa. ke kantin juga bukan pilihan yang tepat karna dia tidak ingin membeli sesuatu.

Setelah berfikir lama akan kemana dia lebih memilih melangkahkan kaki menuju lapangan basket indoor.

Dia berjalan memasuki lapangan yang terlihat sangat sepi. Pandangan nya memperhatikan setiap sudut lapangan yang luas ini hingga pandangan itu jatuh pada bola berwarna orange di tengah lapangan.

Dia berjalan mengambil bola itu lalu di pantul-pantul kan sebelum mencoba memasukan nya ke ring basket. namun gagal. Dia terus mencoba berkali-kali dan hasil nya nihil selalu gagal.

Karna kesal dia melempar bola nya kesembarang arah kemudian berjalan dan duduk di tengah lapangan tidak lama setelah nya dia mendengar suara bola yang dipantulkan dan di lempar menuju ring, hap! bola itu masuk kedalam ring dengan sempurna.

Siapa yang melempar bolanya?bukan kah hanya dirinya sendiri yang ada di lapangan ini?

"Yap berhasil"

Suara siapa itu?manusia atau setan penjaga di sini?

"Hei"panggil suara itu dengan menepuk pundak sebelah kanan.

Sungguh rasanya ia ingin kabur sekarang juga. Tapi dia sungguh penasaran dengan pemilik suara itu. Akhirnya dia memberanikan diri untuk melihat ke belakang. Dan ya, ternyata itu suara manusia bukan setan. Karena dia tampan tidak seperti setan yang buruk rupa.

"Gak sadar ya kalo ada aku dikursi pojok paling atas sana?"tanya cowok itu dengan menunjuk kursi dimana tadi dia duduk.

Pertanyaan cowok hanya di jawab nya dengan gelengan. Sungguh, dia malu sangat malu. Ternyata sedari tadi ada yang memperhatikan permainan basket nya yang hancur.

"Emang gak keliatan ya?"tanya cowok itu lagi dan lagi-lagi hanya menjawabnya dengan gelengan.

"Ngapain main basket disini sendirian"

"Gak pa-pa bosen aja gak ada guru". jawab nya setelah sedari tadi hanya di jawab dengan gelengan, yang di balas cowok itu dengan anggukan kepala tanda mengerti.

"Mau coba belajar?"tanya cowok itu sembari memantul-mantulkan bola.

"Apa?" Tanya nya sembari mengangkat kedua alis, bingung.

"Basket"

"Oh, boleh?"

Cowok itu menganggukkan kepala nya pelan,"boleh, lah. Kan aku yang nawarin"

Diam, setelah nya tidak ada lagi yang bersuara.

"Panji".Kata cowok itu tiba-tiba memperkenal kan diri, masih dengan memantul-mantulkan bola.

"Zaira"

▪▪▪

🎶 Tulus: Monokrom

21:49 WIB

29-04-20

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seandainya, Suatu Hari Nanti...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang