..........
Saat ini aku——–
BUUKK
Gadis bersurai golden blonde atau bias dikatakan bersurai pirang— menutup buku diary-nya kesal dengan kasar— merasa ditatap seseorang bukan keGRan, memang Ada seorang pria yang selalu mengganggunya.
Dan sekarang pria tersebut duduk di-kafe miliknya dan memesan makanan sebagai alibi, bahkan Saat dia memakan-pun sambil melihat gadis bersurai pirang tersebut.
Gadis bersurai pirang tersebut— dengan nama lengkap Arletha Lyra Squirella yang akrap di panggil Arletha— menoleh sinis pria tersebut. Tak disangka pria tersebut— dengan nama lengkap Ethan Rachel Andorson yang kerap di panggil Ethan— tersenyum lebar hingga menampilkan giginya yang rapi dan putih bersih pada gadis bersurai pirang yang menoleh padanya walaupun sinis.
Arletha berdiri dari duduknya berjalan menuju dapur kafenya untuk membantu koki yang sedang memasak terlepas dari dia yang merupakan pemilik kafe tersebut. Menghiraukan Ethan yang melihat seluruh gerak-gerik nya masih dengan senyuman lebar nya. Arletha yang hendak menuju dapur kafe terhenti bahkan terduduk karena pegawainya yang selalu ceroboh menabraknya, hingga nampan yang berisi jus itu tumpah pada pakainnya. Arletha yang belum sempat mengelak terjatuh terduduk dengan pakaian yang basah, pelayan tersebut melototkan matanya kaget melihat atasan nya yang terjatuh didepan nya tertabrak olehnya karena kecerobohannya.
Arletha memandang dingin dan tajam pegawainya tersebut— yang diketahui dari nametag yang bernama Leona— dan beralih memandang pakaiannya yang basah. Dia menahan diri agar tidak gemetar ketakutan dengan memberikan tatapan tajam nya.
Leona— pelayan tersehut— segera mengatakan ‘maaf nona’ dan membantu Arletha berdiri dengan menundukkan kepalanya tanpa sadar ia berkeringat dingin dan gemetar ketakutan, sungguh ia takut dengan tatapan tajam atasannya seakan ingin menusuknya.
Arletha mengumamkan kata ‘maaf’ tapi tidak ada yang keluar di mulutnya hanya pergerakan bibir nya saja. Leona memberanikan diri mendongak dan seketika ia pucat pasi mengerti pergerakan bibir Arletha seakan mengatakan ‘awas kau’.
Arletha segera berjalan menuju ruangan pribadinya untuk mengambil pakaian ganti yang sering ia bawa. Dan berjalan ke toilet pribadi yang khusus berada dalam ruangannya.
Seketika Leona menahan nafas melihat atasan nya seakan tidak mau dibantu nya, menghiraukannya dan meninggalkannya dengan tatapan tajam Arletha. Tanpa sadar ia pucat pasi dengan tubuh menegang. Ia takut, takut dipecat karena kecerobohan nya. Ia mengakui bahwa ia tadi ceroboh karena waktu berjalan memegang nampan ia menoleh kebelakang dan berbicara sambil berjalan tanpa melihat kedepan. Sebelum juga, tapi Arletha tidak memecatnya dan memeberinya lesempatan kedua. Dan ini kedua kalinya ia ceroboh, jadi wajar ia takut.
Pelayan lain mendatangi Leona, membantunya membersihkan lantai sisa tumpahan tadi. Leona terus berdoa ‘semoga ia diberi kesempatan terakhirnya, dimaafkan dan tidak dipecat.’Ethan yang memang sedari tadi melihat seluruh gerak-gerik Arletha sambil memakan makanannya— mengerutkan alisnya dengan tatapan datar melihat Arletha terjatuh dan tidak memarahi pegawainya, Ethan hendak berdiri namun Arletha langsung melenggang pergi dengan tatapan tajam nya.
•_^.^_•
Arletha kembali melihat pantulan nya dicermin, ia hanya menganti pakainnya saja karena jus tadi menumpahi pakaian nya saja dan mengikat menjadi satu seluruh rambutnya.
Arletha kembali lagi melihat pantulan nya dicermin, ia mengerutkan alisnya bukan dia saja yang berada dipantulan cermin itu. Disana, dipantulan cermin itu, terdapat pria asing entah dari mana asalnya. Arletha tidak menolehkan kepalanya kebelakang, karena percuma saja ia menoleh sebab pria asing itu akan menghilang seketika. Ia sudah memgalaminya berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloodsucking [Pengisap Darah]
Fantasy[Fantasy & (minor)Romance] .......... [Slow update]