See You (one-shot)

63 6 0
                                    

Sabtu, 6 Juli 2019.

Semalam aku kesulitan untuk tidur. Nggak seperti aku selama ini bisa tidur dengan enak sih, tapi sejak semalam aku lebih gusar daripada yang biasanya. Padahal seharusnya aku senang karena hari ini akhirnya datang, hari dimana seorang laki-laki berkebangsaan Korea Selatan bebas dari wajib militer adalah hari yang paling kami nantikan. Aku pun merasa lebih gelisah lagi mengetahui seharusnya aku menantikan hari ini.

Perasaan ini hampir sama seperti ketika kamu bangun pagi untuk makan sup rumput laut yang dibuat oleh ibu atau meniup lilin di kue ulang tahunmu yang ke 21. Setiap laki-laki merasa ulang tahun yang paling istimewa di hidup mereka adalah ulang tahun ke 21 karena pada umur itu sejatinya kita sudah tergolong dewasa dan diharapkan bisa yang bertanggung jawab penuh atas segala tingkah laku dan perbuatan masing-masing. Ketika berusia 21 tahun, kita senangnya bukan kepalang hingga menjadi congkak, merasa kaki di sudah menginjak langit padahal sebenarnya masih tinggal di bumi. Sebenarnya kami senang karena hal-hal yang sederhana seperti tidak perlu lagi berbohong kepada ahjumma toko kelontong saat membeli rokok, kita tidak akan dicurigai tiap membeli bir dan kacang tengah malam, dan bebas masuk klub tanpa harus bertengkar dengan bouncer karena berbohong soal usia.

Memasuki usia 21 tahun saat itu memang menyenangkan, tapi kalau mengingat lagi tanggung jawab yang harus diemban hingga konsekuensinya rasanya berat juga. Kalau dulu kamu membuat masalah, orang tuamu atau orang yang lebih dewasa lainnya akan datang dan membantumu menyelesaikan masalahmu sendiri. Sekarang? Kamu harus bisa menyelesaikan masalah itu sendiri, bagaimanapun juga kamu sudah dewasa dan dianggap dapat bertanggung jawab. Rasanya ketika mengingat semua tanggung jawab sebagai orang dewasa itu... menyesakkan.

Sepertinya aku telah menemukan kenyamananku sendiri di wajib militer sama seperti ketika aku di usia 17 tahun. Awalnya aku mengira wajib militer akan sangat mengerikan dan mengekang sekali karena aku nggak sepenuhnya bebas untuk bertingkah seperti dulu karena aku tidak hanya diawasi oleh masyarakat biasa melainkan juga diawasi oleh para pejabat negara ini. Terlebih lagi kita semua tahu kan, artis yang bermasalah pada saat menjalani wajib militer adalah sasaran empuk bagi wartawan yang mendambakan berita bagaikan serigala kelaparan.

Namun setelah aku telah menjalaninya selama dua tahun kebelakang ini, bisa dibilang aku menikmati masa-masa dimana aku tidak berada di bawah lampu sorot. Aku juga ditugaskan di bidang yang kusukai, yaitu pelayanan masyarakat di Yongsan Craft Museum dimana waktuku disini lebih banyak bersama orang tua dan anak-anak, jadi aku bisa berbicara lebih banyak dan luwes dibandingkan biasanya. Aku akan bicara tentang apa saja, seperti memberi saran kepada anak kecil yang bingung harus menggunakan warna apa ketika melukis langit senja, atau mendengarkan cerita nenek yang berusia dua dekade di atasku tentang bagaimana cucunya sekarang sudah mempunyai anak sembarinmenemani dia menyulam (aku berulangkali menjelaskan kalau sebutannya adalah cicit, tapi dia memang lebih suka menjelaskan dengan panjang lebar).

Tapi sekarang mau tidak mau aku harus menerima kenyataan, per pukul 17.00 nanti aku bukan Staf Choi Seunghyun yang menjalani wajib militernya di balai kesenian pemerintah, yang kesehariannya berbicara dan membuat kerajinan tangan dengan anak kecil atau lansia. Aku akan kembali menjadi Choi Seunghyun yang lebih dikenal sebagai TOP dari Bigbang, seorang rapper dan aktor dengan segala macam rumor tentang dirinya yang membuatku seperti orang berkepribadian yang berliku-liku, padahal diriku yang sesungguhnya sangatlah sederhana. Rumor yang ada kemarin tidak terlepas dari bagaimana media akan meliputku nanti.

Apa yang akan mereka katakan? Apakah mereka akan menyambutku dengan baik? Atau kesalahanku yang dulu akan diungkit-ungkit kembali, meskipun entah sudah berapa kali aku membungkuk dan meminta maaf sambil mengesampingkan perasaanku sendiri? Apa mereka menginginkan aku kembali?

Tapi pertanyaan sebenarnya adalah apakah aku bisa kembali seperti TOP yang dulu?

***

See You // T.O.PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang